[17] : Penjelasan

1.3K 78 2
                                    

Normal's POV

Sore ini, Ainayya dan ari sedang berada di tempat biasa mereka bermain sejak kecil. Yaitu, rumah pohon mereka yang dibuat khusus oleh kedua orang tua mereka.

Ainayya dan Ari sedang duduk berhadapan di rumah pohonnya. Sesekali mereka bernostalgia tentang kilasan masa kecil mereka yang menyenangkan.

"Ri, ada yang mau guru omongin sama lo," ucap Ainayya dengan serius.

"Mau ngomongin apa?" tanya Ari.

"Jadi gini, setelah gue ujian, gue bakalan nikah sama Azzam. Itu adalah permintaan terakhir orang tuanya Azzam. Gue juga gak mau ngecewain mereka, dan lo juga tau kenapa alasan gue nerima perjodohan ini selain alasan itu karena--" ucapan Ainayya terpotong oleh Ari.

"--karena lo juga cinta kan sama Azzam?" potong Ari cepat dengan nada datar.

Ainayya hanya mengangguk, "Iya, Ri. Dan gue harap lo jadi orang pertama yang bahagia atas kaar ini. Apa lo bahagia?" tanya Ainayya.

Ari hanya menggeleng, "Sorry, Nayya. Gue gak seneng dengan kabar ini," ucap Ari dengan nada datar.

Ainayya tergagap, "Ma-maksud lo?" tanya Ainayya.

"Asal lo tau, Nayya. Gue suka sama lo sejak kita masih kecil. Gue gamau kehilangan lo! Gue sayang sama lo, sejak kecil gue punya impian yaitu nikah sama lo! Tapi nyatanya? Nggak kan! Malahan, lebih milih Azzam dibanding gue!" jelas Ari dengan nada tajam dan dingin.

"Ri, gue cuman anggap lo sahabat dan abang gue! Gak lebih! Lo ngerti kan?" tanya Ainayya.

"Iya gue ngerti! Gue sangat ngerti perasaan lo yang nggak akan pernah bisa cinta sama gue! Tapi, lo juga gak pernah ngertiin perasaan gue!" ucap Ari dengan nada membentak.

"Ri, kenapa gue nggak mau kita lebih dari sekedar sahabat? Karena guru gamau kita jadi saling membenci! Kita pacaran, terus kita marahan dan akhirnya apa? Kita putus! Kita jadi mantan! Kita saling membenci! Fan gue gamau itu terjadi, Ri!" ucap Ainayya dengan air mata.

"Oke, maafin gue kalo misalnya gue udah suka sama lo dan berharap kita jadian! Tapi, maa gue ya bisa ngipangin perasaan ini gitu aja. Karena, gue yakin lo adalah tulang rusuk gue!" ucap Ari dengan air mata juga.

Ari langsung turun dari rumah pohonnya. Dia langsung mengendarai motornya keluar dari bukit dengan kecepatan tinggi.

"Ri, maafin gue. Di satu sisi, gue nyaman sama Azzam. Disisi lain guru juga nymana sama lo. Ntah, gue gatau gue cinta sama lo apa sama Azzam. Yang jelas, sampai kapanpun, lo tetep sahabat terbaik gue, Ri! Maaf kalo gue udah nyakitin lo!" ucap Ainayya sebelum turun dari rumah pohon.

Ainayya juga berjalan menuju sepedanya, dan melajukan sepedanya keluar dari bukit dengan kecepatan rendah.

▶📍◀

"Kenapa lo? Abis nangis ya? Nangisin siapa?" tanya Iqbaal sbip menatap Ainayya.

Ainayya sudah sampai rumah sejak 1 detik yang lalu, dan Ainayya sudah mendapatkan pertanyaan saja dari Iqbaal, abangnya.

"Gak kok. Gak papa, tadi dijalan ada debu, jadi gue nangis gara-gara kemasukan debu, hehe," ucap Ainayya sambil mengusap matanya.

"Oh, yodah, sana ke kamar siap-siap mau sholat maghrib berjamaah," ucap Iqbaal. Ainayya hanya mengangguk.

Ainayya berjalan ke arah kamarnya dengan langkah gontai. Sesampainya di kamar, Ainayya langsung berjalan ke arah kamar mandi.

Usai mandi dan berpakaian, Ainayya duduk di ranjangnya sambil menunggu adzan. Matanya melirik ke arah jendela kamarnya yang menampilkan balkon kamar Ari.

"Ri, gue harap lo gak marah sama gue. Gue gamau lo jauhin gue. Pliss Ri, gue mohon," ucap Ainayya sambip menitikkan air mata.

Ainayya tidak bisa membayangkan jika Ari menjauhinya atau marah sangat lama padanya. Lebih baik ia kehilangan barang berharganya dari pada kehilangan Ari sahabatnya.

Suara ketika pintu memecah keheningan Ainayya. Ainayya langsung berjalan tak lupa memakai kerudung sebelum membuka pintu.

"Eh, Azzam. Mau sholat ya? Yuk, kita turun," ucap Ainayya. Azzam hanyaengangguk.

"Iya, abi nyuruh gue buat manggil elo," balas Azzam.

Lalu Azzam dan Ainayya berjalan menuruni tangga untuk sampai di mushola pribadi keluarga Ainayya. Di musholla sudah adahl umi, abi, teh Ody, dan Iqbaal.

Tak lama sholat pun dimulai dengan Abi sebagai Imam di sholat maghrib kali ini.

*

Haiiii!

Udah cuman mau nyapa aja.

Kuy la di follow my instagram :
@siputcover_

Yang follow doi nembak Amiin.

Arham

19 - Januari - 2017 // 3:30 p.m.

[2]  When Mr Badboy Love Miss Muslimah • AriirhammTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang