Kyoto, Japan
08.50 A.M
Baik Taeyong dan Jennie berada di lobby sedang menunggu limousine menjemput. Tiga hari dua malam mereka lewatkan tanpa adanya topik pribadi yang dibahas bahkan perceraian mendatang. Mereka justru berkutat dengan urusan pribadi saat Kim Jongwoon tidak meminta untuk ditemani melakukan kegiatannya. Bagaimanapun dua orang tersebut memegang jabatan penting di perusahaan masing-masing. Dan meninggalkan perusahaan bagi pribadi workaholic terlebih weekday ini tentu membuat mereka tidak nyaman.
"Pesawat kita take off pukul 11.00," ucap Jennie yang masih menatap gadget-nya. Taeyong hanya bergumam sebagai responnya.
"Kenapa kau tidak mengambil penerbangan pertama saja?" keluh Taeyong yang mulai bersuara. Ia benar-benar ingin segera angkat kaki dari negara ini.
"Supaya kau bisa pulang dengan Jisoo? Tidak semudah itu." Jennie tahu bahwa Jisoo sendiri telah kembali ke Seoul dengan penerbangan pertama tadi pagi saat ia mendapat laporan dari resepsionis kemarin.
"Aku bahkan tidak tahu jika dia pulang tadi pagi," ujar Taeyong seolah tidak ingin disalahkan. Pantas pesanku tidak ada yang di balas, batinnya.
"Oh iya, Hanbin mengeluh padaku bahwa ia terbangun di luar resort dan ia penasaran siapa yang melakukan hal itu. Apa itu perbuatanmu?" tanya Jennie sambil bertopang dagu. Sejujurnya ia sudah tahu bahwa Taeyong-lah yang melakukannya tapi menyenangkan melihat pria itu tiba-tiba berpikir keras mencari alibi.
"Atas dasar apa aku melakukannya? Aku bahkan tidak kembali ke resort setelah makan malam itu. Lagipula bukan salahku jika Hanbin tercebur ke kolam---"
"---Aku tidak menyebutkan dia tercebur di kolam, Lee," potong Jennie sambil menunjukkan senyum kemenangan. Benar, secara tidak langsung Taeyong baru saja mengakui perbuatannya.
Ah shit.
"Bisa jelaskan alasanmu melakukannya?" Taeyong mengalihkan matanya. Ia paling tidak suka dengan tatapan mengintimidasi Jennie. Terlebih ketika Jennie seolah berkuasa atas dirinya.
"Mr. Lee, your limousine is ready," ucap seorang pelayan resort yang datang menghampiri Taeyong dan Jennie. Senyuman kini terulas oleh Taeyong dan ia segera bangkit dari single sofa-nya.
Taeyong dan Jennie ingin beranjak meniggalkan lobby sebelum suara dentingan lift berbunyi dan menghentikan langkah mereka. Pintu silver itu terbuka dan menunjukkan sosok pemilik Hana Finance yang keluar bersama beberapa pengawalnya.
"Harabeoji," gumam Jennie.
"Eoh kalian sudah ingin pulang?" tanya Kim Jongwoon sambil berjalan ke arah mereka.
"Ne, harabeoji. Pesawat kami take off pukul 11.00 nanti," jawab Jennie dengan sopan.
"Taeyong-i," panggil Kim Jongwoon membuat Taeyong terkejut. "Ne, harabeoji?"
"Bisakah kita melakukan permainan catur sekaligus brunch sebelum kau pulang?" pintanya dengan pelan namun sarat akan sebuah perintah. Sejujurnya Taeyong ingin menolak mentah-mentah tapi mengingat kuasa yang dimiliki pria itu membuat Taeyong mengangguk mengiyakan. "Tentu saja bisa, Harabeoji."
"Kalau begitu aku akan mengubah penerbangannya," ucap Jennie.
"Kau tidak perlu mengganti penerbanganmu, Jennie. Cukup Taeyong saja yang menunda untuk nanti. Kau pulang sendiri tidak apa-apakan, sayang?"
-0-
◀Ps. Coba di play mulmednya supaya lebih dapet feelnya▶
24 December 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
[Private] Pacify Her ✔
Fiksi PenggemarSomeone told me, "Stay away from things that aren't yours." But was he yours, if he wanted me so bad? Pacify Her by Melanie Martinez Jennie x Taeyong x Jisoo Married - Life | Angst | Hurt Started : 06 Dec '16 Finished: 10 July '17 ©2016 j...