01.30 A.M
Ketukan heels yang semakin terdengar jelas membuat Taeyong akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap Jennie tengah bejalan di lorong rumah sakit yang sepi-karena sekarang memang tengah malam-. Dapat dilihatnya rasa khawatir yang amat tercetak jelas dari raut wajah wanita tersebut.
"Apa yang terjadi dengan Harabeoji?" tanya Jennie kepada Sekretaris Park.
"Kondisi jantungnya melemah, Nona muda. Dan dokter menyarankan agar Kim-sajangnim agar beristirahat di rumah sakit untuk sementara waktu."
Jennie hanya mengangguk mengerti, lantas atensinya berpindah kepada Taeyong yang berdiri memerhatikannya. "Untuk apa kau kesini?" tanya Jennie.
"Harabeoji pingsan saat berbicara denganku," jawab Taeyong tanpa melihat tatapan Jennie.
"Apa kau yang membuatnya kondisi Harabeoji seperti sekarang?" tanya Jennie dengan dingin.Taeyong tak lantas menjawab, namun kebisuannya justru membuat Jennie menarik pria itu untuk pergi dari beberapa pengawal yang tengah berjaga di depan pintu kamar VIP tersebut.
"Apa yang kalian bicarakan sampai kakekku pingsan, huh?"
"Aku mengatakan agar dia tidak berekspetasi tinggi terhadapku."
"Memangnya apa yang kakekku harapkan darimu?"
"Ia mengetahui kontrak pernikahan ini dan ia memintaku untuk membatalkannya tapi aku menjawab bahwa aku tidak bisa."
Plak
Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi kiri pria tersebut. Tapi bukan itu yang membuatnya sakit melainkan air mata yang tengah ditahan oleh Jennie.
"Kau sungguh brengsek, Taeyong. Kau manusia teregois yang pernah kutemui."
"Lalu kau mengharapkan apa? Mengatakan bahwa kita tidak jadi bercerai? Begitu?"
"Percaya atau tidak, bukan itu yang kuharapkan darimu, Lee Taeyong. Kau memang tidak akan mengerti karena sejak awal kau memang tidak memiliki sesuatu untuk dijaga."
Dan tepat setelah mengatakan hal tersebut, Jennie segera bergegas meninggalkan Taeyong dengan segala penyesalan yang tak bisa ia ungkapkan.
-0-
"Ini hasil rapat dewan yang tak bisa kau hadiri kemarin, Jen." Ucap Rosé seraya menyerahkan map kepada Jennie. Kemarin memang Jennie absen untuk menghadiri rapat bulanan karena ia lebih memilih untuk menemani kakeknya di rumah sakit.
Secara perlahan, Jennie membaca ringkasan serta kesimpulan yang telah dibuat oleh sekretarisnya. "Beberapa dewan mengusulkan pemilihan Presdir lebih awal?" tanya Jennie memastikan sedangkan Rosé mengangguk dengan was-was.
"Direktur Kim Janghyuk mengatakan bahwa kondisi Kim-sajangnim sudah tidak memungkinkan untuk memangku jabatannya, Jen. Dan para dewan setuju dengan usulan mempercepat pemindahan jabatan Presdir." Rosé ingat dengan jelas rapat yang ia hadiri mewakili Jennie kemarin. Beberapa dewan pemilik saham jelas membela Kim Janghyuk.
"Pamanku tahu rahasiaku, Ros. Dia tahu bahwa Taeyong dan aku akan bercerai dan itu akan melemahkan posisiku di perusahaan," gumam Jennie sambil memijat pelipisnya yang pening.
-xox-
Ya aku tau ini pendek. Pokoknya jangan berekspetasi dengan cerita ini :"))
See ya
And
Keep bust a move
KAMU SEDANG MEMBACA
[Private] Pacify Her ✔
FanfictionSomeone told me, "Stay away from things that aren't yours." But was he yours, if he wanted me so bad? Pacify Her by Melanie Martinez Jennie x Taeyong x Jisoo Married - Life | Angst | Hurt Started : 06 Dec '16 Finished: 10 July '17 ©2016 j...