Memasuki tahun kelima, The Kings mulai goyah. Satu per satu masalah datang menghampiri para personilnya.
Karena kepercayaan yang terlalu tinggi, Kafka si pemimpin, harus kembali merasakan sakitnya dikhianati.
Karena ketidakadilan yang selalu didapat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"The Kings...."
"The Kings...."
"The Kings...."
Sorak sorai yang didominasi oleh remaja perempuan menggema di seluruh penjuru venue. Mengelu-elukan nama salah satu band papan atas Indonesia yang tinggal tiga puluh menit lagi akan mengguncang para penggemarnya yang disebut My Queen.
Para My Queen membuat gedung Istora Senayan menjadi lautan manusia yang penuh dan sesak. Berbagai macam atribut yang menunjukkan bahwa mereka adalah penggemar berat The Kings, mereka bawa; lightstick official The Kings––berwarna merah berbentuk mahkota dengan tulisan 222––tanggal dan bulan terbentuknya The Kings, poster dengan gambar keempat personil tampan The Kings, juga hand banner berupa curahan hati mereka, bertebaran di mana-mana; 'Kafka Nikahin Gue.' 'Illias is Mine.' 'Nata I Love You.' 'Gamea Aku Padamu'. Di tribun paling belakang, terbentang banner super besar bertuliskan yel-yel khas The Kings 'Fried-Fried-Fried-Fried-Chicken'.
Teriakan semakin kencang ketika suara boom besar terdengar diiringi big screen yang menyala, menampilkan perjalan karir The Kings.
The Kings adalah band pop rock yang debut empat tahun silam. Digawangi oleh empat pemuda tampan berusia awal dua puluhan. Para personilnya terdiri dari Kafka Syazar sebagai vokalis utama sekaligus pemain gitar, Illias Lainufar sebagai gitaris utama juga vokal, Nata Prawira sebagai bassis, dan yang terakhir, dengan jumlah followers paling banyak setelah sang vokalis utama, adalah Gamea Lukas sebagai drummer.
The Kings bernaung di bawah Muse Entertainment, label rekaman sekaligus manajemen artis ternama yang menelurkan selebritas-selebritas papan atas dan musisi-musisi yang berkualitas.
Nama The Kings diambil dari huruf awal nama para personilnya, sekaligus menjadi pengharapan agar mereka bisa menjadi raja di belantika musik.
Dan inilah titik awalnya. Konser solo perdana mereka yang bertepatan dengan hari jadi The Kings yang kelima. Bertajuk BAE, sesuai dengan album keempat mereka yang akan diluncurkan minggu depan.
Tak lama setelah tayangan di big screen usai, semua lampu di venue mati, hanya tersisa beberapa lampu sorot tepat ke tengah-tengah panggung.
Sontak, teriakan dua kali lipat lebih keras menggema saat samar-samar, seperti dari kejauhan, suara berat dan serak-serak basah yang tak asing di telinga para My Queen, terdengar. Yang semakin lama semakin jelas.
"Lalala... lalala... tara...."
"Lalala... lalala... tara...."
Suara boom besar sekali lagi terdengar bersamaan dengan menyalanya kembang api di setiap sudut panggung dan munculnya The Kings dari bawah panggung.
