RUMIT 04

391 32 2
                                    

Dua orang pemuda terlihat sedang berbincang dengan serius, membuat suasana diantara mereka menjadi bersitegang. Pemuda unyu dan pemuda jangkung itu saling berpandangan. Tak banyak yang tahu jika ponyu a.k.a Sukma mempunyai penyakit yang bisa cukup dibilang mematikan dan kali ini ia bercerita kepada pemuda jangkung a.k.a tristan kekasih gadis chubby nan imut itu, entah mengapa Sukma ingin menceritakan tentang penyakitnya pada tristan.

Ia hanya merasa tristan dapat menyimpan rahasia ini dengan rapat-rapat. Tristan sangat terkejut mendengar pengakuan pemuda ponyu itu, pasalnya Sukma terlihat baik baik saja , seperti orang yang tidak mempunyai penyakit, hanya saja kini wajahnya sedikit pucat.

"Kak lo bohong kan? Lo gak mungkin lah punya penyakit itu!" Ujar Tristan dengan menatap pemuda unyu itu.

"aku tidak pernah bercanda dengan hal yang seperti ini Tristan," Jawab Sukma dengan balik menatap Tristan.

"Apa orang tua lo tau??"tanya Tristan

"Tidak" singkat Sukma

"Thea?"

"Juga tidak, tak ada yang tahu tentang hal ini, hanya kau, aku dan Tuhan yang mengetahuinya, maka dari itu aku mohon kau mau menyimpan rahasia ini dengan rapat." pinta Sukma dengan lirih.

"Tapi kak, kedua orang tua lo harus tahu tentang hal ini" saran Tristan dengan sedikit memaksa.

"Aku pasti akan memberi tahu mereka, tapi tidak sekarang!" jawab Sukma dengan nada tegas.

Tristan mengangguk paham, lalu mereka segera memesan bebebrapa makanan yang ada dimenu yang dipegang oleh Tristan.

-Rumit-

Dirumah Thea, tak seperti biasanya, kini ada Galang yang menemaninya, biasanya tiap malam seperti ini Thea hanya berkutat dengan laptop nya di dalam kamarnya menonton film - film kesukaannya yang bergenre macam macam entah itu komedi, romance bahkan horror sekalipun.

Thea menonton film film itu seorang diri, ia memilih untuk menonton dikamar karena jika diruang tamu pasti akan terganggu dengan kakaknya yang terus saja menjahilinya.

Kini ada Galang bersamanya. Mereka menonton film - film komedi yang sukses mengocok perut mereka berdua. Jika saja Pangeran tidak segengsi Galang pasti ia akan mengajak pangeran nonton film bersama nya tiap malam. Bahagianya Thea malam ini , namun kejahilan Galang tak pernah pudar, seperti saat ini ia sedang menggelitik Thea, dan itu sukses membuat Thea tak dapat menahan tawanya akibat geli yang ditimbulkan oleh gelitikan galang. Thea terus tertawa sampai matanya sedikit mengeluarkan air.

"Galangggg sudah hentikan, kalau kau terus menggelitiku , aku akan susah makan nanti,"

"Hahaha gapapa biar lo lebih kurus, harusnya lo berterimakasih sama gue. Eh eh eh tunggu deh lo kan udah kurus ya kenapa harus dikurusin lagi. Nanti tinggal kulit doang lagi hahaha," usil Galang pada Thea, tawanya menggelegar sekarang.

"ah Galang, kau selalu saja menggoda ku,"

"Gapapa. Karna kalo lo lagi malu gitu, muka lo suka merah dan gue suka itu," ujar Galang dengan senyum yang selalu terukir diwajahnya.

-Rumit-

Di Minggu pagi ini Anjani beserta Aida mengunjungi toko toko yang biasa mereka titipkan kue kue yang mereka buat. Aida gadis dengan sejuta talenta, ia mampu membuat kue, menjahit dari yang hanya sehelai kain bisa menjadi gaun yang bagus,ia juga dapat menenun dan hasilnya semua memuaskan.

Berbeda dengan karakter Anjani yang kita sama sama tahu bahwa Anjani adalah gadis tomboy yang senang dengan beladiri, silat , taekwondo dan semacamnya. Dia tak suka menjahit karena itu membuatnya pusing dengan memasukkan benang ke dalam jarum.

Setelah menitipkan kue kue buatannya, Aida mengajak Anjani untuk kerumah Sukma untuk mengantarkan makanan yang biasa dipesan oleh pemuda unyu itu. Yaps Sukma sering bahkan setiap hari ia meminta Aida untuk membuatkan ia kue pancong kesukaannya. Dari kecil sukma memang menyukai kue berbentuk setengah lingkaran itu, kue yang manis dan lembut itu membuat nafsu makan sang ponyu langsung meningkat.

Sesampainya dirumah pemuda unyu itu, Aida beserta Anjani mengetuk pintu beberapa saat untuk menunggu dibukakan pintu. Tak lama pemuda dengan poni unyunya itu nampak tersenyum ke arah Aida, lalu dibalas senyuman oleh gadis berambut keriting itu. Lalu beralih ke Anjani. Dan Sukma mendapat respon kurang menyenangkan dari Anjani gadis itu hanya tersenyum kecut lalu mengalihkan padangannya. Aida langsung memberi pesanan sukma.

"emm apa kalian tidak mau mampir terlebih dahulu?"tawar Sukma.

"ohh iya bole-" ujar Aida tepotong.

"E-eh gaperlu kak kita mau langsung pulang, banyak pesanan menunggu by kak," ujar gadis tomboy itu yang langsung menarik tangan sang kakak menjauhi rumah sang ponyu.

Sukma hanya dapat menghela nafasnya dengan berat, ia tahu bagaimana sikap Anjani terhadapnya, gadis tomboy itu seperti menghindarinya .

-Rumit-

Dirumah Thea, minggu pagi seperti ini seperti biasa Thea berolahraga kecil didepan rumahnya, dan karena Galang menginap dirumahnya. Ia mempunyai ide cemerlang sekinclong kek piring baru dicuci.

Thea mengajak Galang untuk jogging bersama di taman dekat rumahnya, taman yang tak begitu luas tapi cukup untuk mereka yang ingin berlari lari kecil di sekitaran taman itu. Taman yang dipenuhi oleh tanaman- tanaman yang hijau serta bunga bunga yang berwarna warni di setiap sisi sudut taman itu. Yang membuat taman ini menarik adalah adanya mainan anak anak yang berbentuk hati yang terbuat dari besi bercatkan warna merah muda itu.

Galang mengajak Thea ke mainan itu lalu menyuruh Thea menaiki mainan yang cukup kokoh itu. Thea yang awalnya menolak perlahan mau menerima tawaran pemuda berdagu belah itu. Gadis blonde itu mulai menaiki mainan itu lalu duduk diatasnya,sementara itu Galang mengeluarkan smartphone nya dan meminta tolong kepada anak kecil disana untuk memfoto mereka.

Hasilnya bagus dengan posisi Galang memeluk thea dari samping, dan Thea terlihat sedikit errrr risih.

"Aishh Galang kenapa kau memelukku?"

"gapapa, pengen aja meluk lo," ujar Galang dengan santainya.

"Aku kan malu Lang..." cicit Thea pelan.

"Gaperlu malu cantik," goda Galang.

Dan itu sukses membuat pipi gadis blonde itu bersemu. Setelah asik berbincang dan bercanda galathe memutuskan untuk mengisi perut kosong mereka ke tukang bubur yang letaknya berada tak jauh dari taman itu.

Thea sangat menyukai nasi yang telah diubah menjadi lebih lembik itu, dengan campuran bumbu kaldu, kecap, daun seledri, beberapa potongan ayam kecil-kecil, bawang goreng dan tidak lupa kerupuk yang membuat gadis blonde itu tambah mem-favoritkan bubur di dalam makanan favoritnya, berbanding terbalik dengan Thea, Galang pemuda berdagu belah itu sebenarnya tidak menyukai nasi lembik itu karena terasa aneh di dalam mulutnya (menurut Galang ya). Terasa tidak memakan apa pun saat ia mengunyah bubur yang katanya sangat enak dihidangkan di pagi hari. Tetapi Thea terus memaksa Galang agar ia mau memakan bubur bersamanya, membujuk Galang tidaklah mudah tapi ada satu yang membuat Galang luluh jika dihadapan gadis blonde itu jika mendengar kalimat ini:
"Yasudah aku juga tidak akan mau memakan apapun!!"

kalimat dengan 8 kata yang membuat Galang luluh, dan mau menuruti Thea untuk memakan bubur, ia tak ingin gadis itu sakit, jika gadis itu tidak makan maka bisa saja gadis itu sakit dan Galang tidak mau itu terjadi sungguh. Apapun demi gadis pujaannya itu.

"Aishhhh lo selalu aja mengucap kata-kata yang membuat pertahanan gue runtuh"ujar galang sambil mengacak rambut gadis blonde itu.

Thea tersenyun puas, karena pemaksaannya tak sia - sia.

RUMIT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang