RUMIT 14

352 21 0
                                    

"Pangeran? Ada apa kau pagi pagi datang kerumahku?"

"Untuk menemuimu."

"Menemuiku? Untuk apa?."

"Tentang pernikahan kita"

Dengan terkejut aida gadis manis itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah manik mata sang pemuda tersebut. Menatap dalam iris sang pemuda, begitu pun sebaliknya pangeran juga memandangi sang gadisnya, matanya indah, bening, dan seperti memancarkan sinar.

"Bukankah kita sudah membahasnya beberapa waktu lalu?."

"Iya, tapi aku sudah tidak sabar."

"A..hhh kau ini."

Pipi sang gadis pun berubah menjadi memerah, dia blushing. Duhh manisnyaa haha.

"Kau sudah membicarakannya pada anjani?."

"Belum aku akan menunggu waktu yang tepat."

"Apa karena anjani tidak menyukai thea?."

"Ti-tidak, bukan itu masalahnya, hanya saja aku menunggu waktu yang tepat. Mengertilah ran."

Pangeran pun mengangguk paham. Setelah itu sang pemuda mengajak gadisnya untuk menjenguk galang di rumah sakit, jangan tanya pangeran tahu darimana , sudah pasti dari thea yang memberi tahunya melalui telefon tadi malam sekalian meminta izin untuk menemani sang pemuda berdagu belah tersebut.

🌅🌅🌅

Tok...tok...tok....

Suara pintu diketuk di ruangan rawat sang pemuda berdagu belah itu. Membuat beberapa orang yang berada didalamnya tersentak, lalu salah satu dari mereka 'sisi' menuju arah pintu, untuk membuka pintu tersebut.

Ceklek......

Terlihat dua orang , alis sisi saling bertautan. Bukannya ia hanya menyuruh digo untuk menjenguk galang? Lalu kenapa ada gadis tomboy yang ikut bersamanya? Kenapa mereka bisa datang bersamaan? Batin sang gadis imut itu pun bertanya tanya.

"Digo? Anjani? kalian kok bisa barengan gini?." tanya sisi yang penasaran.

"Oh itu honey, tadi aku tidak sengaja bertemu anjani di jalan, lalu aku bilang aku ingin menjenguk galang. Dia langsung ingin ikut, yasudah aku ajak saja." jelas digo menjawab pertanyaan sisi.

Sisi mengangguk paham. Lalu memberi jalan digo juga anjani untuk masuk ke ruang inap galang.

"Galang...." sapa anjani pada pemuda berdagu belah yang tengah duduk berdampingan dengan sang gadis blonde diatas brankarnya.

Galang yang dipanggil namanya pun menoleh ke asal suara. Sedikit terkejut ketika mengetahui siapa yang datang menjenguknya, namun ia bisa menyembunyikan keterkejutannya. Thea juga sedikit terkejut melihat kedatangan anjani bersama digo pula. Ia tersenyum ke arah sang gadis tomboy itu, namun diacuhkan oleh sang gadis tomboy tersebut.

Thea bingung sebenarnya apa yang membuat anjani tidak menyukainya, dari cara dia menatap,berbicara, sampai perilakunya pun sangat menunjukkan bahwa ia tak menyukai sang gadis blonde ini.

Thea tak mengerti apa ia mempunyai masalah yang begitu serius dan membuat gadis itu begitu membencinya. Tatapan matanya selalu sinis, omongannya selalu menyindir dan menyinyir, dan perlakuannya pun kasar terhadapnya. Gadis blonde ini jadi teringat beberapa waktu lalu ia menyapa anjani, tapi gadis itu mengacuhkan. Ia mendekati gadis tomboy itu lalu gadis itu malah berlalu , kemudian menubruk bahunya dengan sengaja dan sedikit keras membuat sang gadis  blonde ini meringis. Semua ini misteri, membingungkan, dan sangat menganehkan.

RUMIT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang