RUMIT 07

343 27 2
                                        

"Galanggg tunggu gue!!!" pekik seorang gadis tomboy dari arah belakang, dan berlari menuju ke tempat pemuda berdagu belah berdiri. Galang menoleh dan menghentikan langkahnya.

Hoshh...hosh....

Suara nafas Anjani yang ngos-ngos an, tangannya memegang lututnya berhenti sejenak, mengambil nafas lalu berkata:
"Lo kenapa ninggalin gue? kan lo udah janji mau pulang bareng gue!" omel Anjani sinis.

Galang menautkan alisnya "hah janji? Kapan gue bilang janji sama lo?" Tanya pemuda itu dengan tampang bingung.

Anjani terdiam lalu menunjukkan deretan giginya yang putih bersih.
"Dua tahun lalu hehe," ujar gadis tomboy itu seraya memggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lo masih tidur ya? Bangun lo jangan kebanyakan mimpi," ketus Galang dengan melajutkan langkahnya.

Anjani cemberut, "kok lo gitu sih. Gue kan niatnya bercanda". Gadis itu memasang wajah melasnya, memasang wajah imut.

Galang hanya menghela nafas beratnya, percuma saja Galang menolak permintaan anjani toh gadis itu pasti akan tetap mengikutinya. Akhirnya mereka berjalan beriringan melewati koridor.

-Rumit-

Derap langkah para gadis yang berlatar belakang berbeda, sifat yang berbeda, wajah yang berbeda, bentuk rambut yang berbeda, panjang rambut yang berbeda, penampilan yang berbeda, sifat dan sikap yang berbeda.

Mereka Thea, Liora, Nayla dan Sisi. Keempat gadis tersebut berjalan menuju arah parkiran dengan posisi Thea dan Sisi berada diantara Liora dan Nayla. Baru saja ingin melangkah menuju parkiran , gadis cerewet nan imut itu membelalakkan kedua matanya, melihat Pemuda berdagu belah berjalan bersama dengan gadis tomboy dengan tangan sang gadis yang merangkul bahu pemuda itu.

"Omg hellooowww, eh eh eh liat deh itu kan makhluk astral sama si cewek tomboy yang nyebelin itu kan?" ujar Sisi dengan tangan yang menunjuk ke arah sang gadis dan pemuda berdagu belah itu. Membuat Liora, Nayla, serta Thea mengikuti arah tunjukan tangan gadis imut itu. Tak beda dengan Sisi kedua bola mata mereka pun membola. Seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat, Terutama Thea si gadis blonde.

"kenapa Galang bisa berjalan bersama Anjani ya?" Bingung Nayla, tangannya menunjuk nunjuk bibirnya sendiri.

"Kurang asem si Galang, dia kan suka sama Thea bahkan sampe ngejar ngejar tapi kenapa sekarang malah nempel sama Anjani" ucap Sisi sedikit emosi, ia tak terima Galang mempermainkan Thea seperti ini.

Kenapa begitu sakit melihat mereka bersama, kenapa ada yang nyeri disini (sambil memegang dadanya). Aku tak menyukainya, aku bukan orang spesial baginya, aku bukan siapa2 nya, Tetapi kenapa sakit melihat kedekatan mereka. Aku tahu Galang menyukai ku sejak lama. Aku ingin menjauh tapi aku tak tega. Biarkan kami dekat, hanya untuk jadi teman Dekat. Batin Thea bersuara.

"Thea lo gpp kan?" Tanya Liora yang menyadari kegelisahan thea.

"A-aku tidak apa apa,  ayo kita pulang ka Pangeran sudah menungguku." Dusta Thea, ia sengaja berbohong seperti itu.

🌱🌱🌱

Di siang yang terik, matahari yang terus terbit, suara deru sepeda motor, mobil, truk, container, busway dan kendaraan lainnya dengan ramai membuat jalanan yang penuh polusi dan kadar oksigen yang mulai menipis. Bagi seorang Sukma, pemuda unyu itu berjalan kaki di jalanan yang ramai membuat bahagia tersendiri untuknya. Melihat orang yang berlalu lalang, kendaraan yang berlalu lalang. terlihat Seorang pengemis yang diberi uang oleh beberapa orang yang lewat, pengamen yang mengamen di warung pinggiran kecil, bahkan ada yang sedang berjalan berdua berasama sang kekasih pujaan. Sukma iri pada orang orang yang masih dapat merasakan indahnya dunia, kotornya langit tapi masih ada oksigen walau sedikit tak seperti dirinya yang sudah ditentukan berapa sisa umurnya.

Menyedihkan memang, tapi Sukma terus bersyukur pada Tuhan karena sudah memberikan kehidupan dunia yang indah nan bahagia padanya. Bahagia karena masih dapat bersama ayah - ibunya, bahagia karena dapat bertemu dengan gadis tomboy pujaannya, bahagia karena dipertemukan oleh gadis manis kesayangannya. Pemuda itu juga merindukan adiknya yang hingga kini tak ada kabar sekali pun. Berusaha sudah, bersabar sudah, bertawakal sudah tinggal menunggu hasilnya.

"kak Sukmaaaa!!!" Pekik seseorang.

Sukma langsung menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Dilihatnya Galang-Anjani sedang berjalan ke arahnya, namun jika Galang dengan semangat menghampiri sukma, berbeda dengan Anjani yang terlihat terpaksa untuk menghampirinya.

"Kak Sukma, lo ngapain sendirian di jalanan ramai seperti ini pula?" tanya Galang saat sudah berada dihadapan sang ponyu.

"A-aah ternyata kau, aku fikir siapa yang memanggilku dengan pekikan seperti itu," ujar Sukma dengan senyum yang tercipta dibibirnya.

"Hehehe, oiya nih gue bawa Anjani buat lo hahaha," canda Galang sekaligus menggoda.

"Ih lo apaan sih Lang, emang gue barang dikasih kasih. Udah ah yuk kita pulang gue udah kepanasan nihh!!" Tukas Anjani terkesan menghindari pemuda unyu itu.

Sukma pun menyadari sikap Anjani yang terkesan menghindarinya. Galang hanya terkekeh pelan
"Yaudah yaudah kita pulang, tapi bareng kak Sukma kan kita searah," ujar Galang dengan a
Senyum smirk-nya.

"T-tiidak usah Lang, aku mau ke suati tempat dulu, jadi aku tak langsung pulang. Kalian duluan saja," ujar pemuda unyu itu.

"tuh kan kak smSukma nya ga langsung pulang, yaudah ah yukk kita pulang lang," pinta Anjani dan itu menambah keyakinan Sukma bahwa gadis itu benar-benar menghindarinya.

Bagaimana perasaan Sukma saat ini? Jawabannya adalah, sedih, kecewa juga lelah. Naun ia juga tidak memaksakan kehendaknya.

"Iya - iya, bawel banget sih lo! yaudah kak Sukma kita duluan yahh, hati hati kak bye!" ujar Galang yang sudah ditarik tangannya oleh gadis tomboy itu.

"aku tahu kau menghindariku Anjani" Ujar Sukma membatin.

Hai haiii guyss, aku next ceritanya gatentu ya karena ada kesibukan lain hihihi*jiah kesibukan-sok sibuk ewhh. Tapi pasti dinext kok hehehe makasih udaj baca jangan lupa VOMMENT nya ya makasih!!😂😂😘

RUMIT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang