RUMIT 10

312 23 2
                                    

Di sebuah ruangan yang berukuran king size, bau maskulin yang khas menguar di indera penciuman siapa pun yang memasukinya. Kamar seorang pemuda berdagu belah nan manis itu menjadi tempat pemuda itu berkeluh kesah, menangis, tertawa, segala hal ia lakukan di dalam ruangan itu.

Galang merebahkan tubuh kokohnya ke ranjang miliknya. Memejamkan mata untuk beberapa saat, lalu menghela nafas nya perlahan. Ia berfikir bahwa seharian penuh ini ia tak bertemu dengan gadis blonde pujaannya, ada perasaan rindu sedikit ummm bukan sedikit, tapi sangat merindukan gadis blonde itu . Ia berniat untuk menghubungi sang gadis. Ia mengambil benda pipih yang ada di saku celananya lalu mulai mengetikk.

*via whatsapp*

To Theailoveu 😘: "Land? Lo lagi apa? Gue kangen 😘"

Tak lama setelah mengirim pesan itu,

From Theailoveu😘: "baru saja aku bangun tidur, kau terlalu berlebihan lang,"

To Theailoveu 😘: "Ohh maaf the, gue ganggu tidur lo ya? Maaf ya gue ga maksud ganggu lo tdur kok . Maaf ya🙈"

From Theailoveu😘 : "ahh tidak apa-apa, kau tidak menggangguku sama sekali lang,"

To Theailoveu 😘 : "gimana kalo kita ketemuan? Gue kangen sumpah, gue tunggu lo ditaman dekat rumah lo. Dan lo harus dateng land. Gue akan nunggu lo sampai lo dateng. HP gue, gue nonaktifkan okkk byee!"

*Via whatapps off*

Galang bergegas mengganti pakaiannya, lalu memakai pewangi tubuhnya alias parfum. Pemuda itu langsung menuju garasi dan melajukan mobilnya dengan kecepatan Rata-rata.

-Rumit-


Dengan langkah seribu gadis blonde itu melangkah menuju Taman dimana yang Galang katakan tadi di Percakapannya. Thea menuju Bangku yang ada di taman itu. Sekitar pukul 19.00, waktu yang masih terbilang petang.

Thea mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru sudut taman itu. Pandangannya terhenti pada seorang pemuda manis yang selama ini ia sukai ILALANG terlihat seperti orang yang sedang menahan amarahnya.

Pasalnya gadis blonde itu melihat jelas Tangan sang pemuda yang terkepal kuat, bukan...tetapi sangat kuat. Dan tatapan matanya yang bisa dibilang tajam. Thea memutuskan untuk menghampiri dimana Ilalang berada.

Gadis itu menepuk pundak sang pemuda, yang membuat Pemuda itu menoleh kearahnya . Ekspresinya terlihat sangat terkejut.

"Kak? Sedang a-apa kakak disini?" tanya Gadis blonde itu takut takut.

Pemuda itu langsung menatap iris sang gadis blonde yang berwarna kecoklatan. Terdiam sebentar....lalu, pemuda itu tiba tiba memeluk tubuh sang gadis blonde.

Thea pun sangat terkejut terhadap apa yang dilakukan pemuda yang sudah lama ia sukai ini. Awalnya Thea ragu untuk membalas pelukan tiba tiba ini, tetapi perlahan hatinya tak tega merasa punggung sang pemuda bergetar dan ada bahunya terasa basah. Yapss pemuda itu menangis, oh tidak garis bawahi MENANGIS.

"Ada apa kak? Kakak bisa ceritakan padaku," Tanya gadis blonde itu (lagi).

-Rumit-


Galang memasuki area taman. Ia mencari keberadaan gadis blonde pujaannya itu. Dengan jalan santainya ia mengedarkan pandangannya dan,

BOOM......,

Betapa terkejutnya pemuda berdagu belah itu melihat pemandangan tak jauh dari tempat ia berdiri.

Seorang gadis blonde yang ia cari sedang berpelukan erat dengan...

tunggu,

Sepertinya ia kenal postur tubuh itu. Ahh iya ka ILALANG, yaps itu kak Ilalang tidak salah lagi. Hati pemuda itu bak diremuk, dipukul, di tonjok, dihujam oleh beribu ribu anak panah.

SAKIT, Satu kata, 5 Huruf itu adalah yang ia rasakan saat ini. Sakit, perih, sesak, seperti ingin membunuh dirinya sendiri.

Tujuannya kesini kan untuk dapat melepas kerinduannya pada sang gadis blonde, walau hanya seharian ini tak bertemu dengan gadis itu. Terdengar lebay dan konyol memang, tapi itulah yang ia rasakan. Tetapi (lagi) apa yang ia dapat, sebuah pemandangan yang membuat hatinya hancur berkeping - keping. Seluruh Tubuhnya lemas, dan mulai gontai.

Galang segera berlari meninggalkan Taman itu, ia lari tak tentu arah dan meninggalkan mobilnya di Taman itu. Hatinya benar benar sakit saat ini.

"Gak bisakah lo buat gue bahagia sedikit?" lirih galang ditengah tengah larinya.

Larinya begitu cepat hingga ia tidak sadar bahwa ada sepeda motor yang melaju kencang ke arahnya dan.....

Brukkkk duggghhhhh

Kecelakaan itu tidak dapat dihindari, Pemuda berdagu belah itu terkapar tak berdaya, kepalanya membentur pembatas jalan, dan tubuhnya terlempar walau tak jauh, tapi itu sangat memilukan. Pandangannya mulai mengabur, satu kata yang ia ucapkan sebelum kesadarannya benar benar hilang.

"Thea..........."



RUMIT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang