RUMIT 08

308 22 2
                                    

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu terdengar dan menyapa indera pendengaran sang pemuda manis yang langsung menuju ke arah pintu.

Ceklek

Terlihat sang gadis dengan rambutnya yang blonde, dia Thea Poland adik kesayangannya.

"Kak Pangeran ada apa menyuruhku untuk buru buru pulang?"

"Aku ingin mengajakmu menonton film kesukaanmu, bagaimana?" tawar Pangeran tiba tiba.

Thea terkejut, kedua bola matanya membulat. Pasalnya kakaknya yang dingin macam es ini selalu tidak mau diajak untuk menonton film kesukaannya. Tapi ini? Ada yang aneh dengan kakaknya itu.

"Kenapa kak Pangeran tiba2 mengajakku menonton film? Kesukaanku pula?" kening gadis itu mengerut, pertanda bingung.

"Aku hanya ingin menemanimu semasih sempat...." lirih Pangeran.

"Hah? Apa kak? Aku kurang mendengar perkataan kakak,"

"A-ahh ti-tidak, aku hanya berkata bahwa aku hanya ingin menemanimu sesekali. Aku kan selalu menolak permintaanmu jika kau mengajak ku menonton film," ujar pemuda itu panjang lebar.

Pangeran menjadi sosok yang hangat jika bersama Thea sang adik. Tak ada Pangeran yang sedingin salju lagi,tak ada pangeran yang jutek. Pangeran memperlihatkan sisi hangat nan lembutnya hanya pada Thea, dan....Gadis pujaannya.

-Rumit-

Aroma obat obatan menyapa indra penciuman sang pemuda unyu yang sedang menjalani KEMOTERAPI, Sukma mengidap penyakit Leukimia atau kanker darah. Kanker darah adalah penyakit yang mematikan, penyakit jahat yang hinggap pada tubuh manusia tanpa memilah memilih. Penyakit itu sudah bersarang ditubuhnya sejak 2 tahun lalu.

*flashback*

"Kak Sukma ayoo kau kenapa? Lari lagi satu putaran lagi kak ayolahh," ujar gadis blonde yang saat itu sedang memenuhi tantangan yang diberikan oleh kakaknya Pangeran, dan Sukma pun terlibat. Mereka harus mengitari lapangan yang ada di taman dekat rumah sang gadis sebanyak 2 kali jika yang menang dia akan ditraktir oleh sang pemuda manis 'Pangeran'.

Saat sedang berlari wajah sang ponyu memucat, pandangannya mengabur, dan......hidung mancungnya mengeluarkan darah yang cukup deras. Sontak Thea yang melihat itu langsung menghampiri sang ponyu.

"Kak? Kakak kenapa? Hidung kakak mengeluarkan darah? Wajah kakak pucat. Kakak kenapa?" Panik Thea dengan banyak pertanyaan.

Sukma hanya memejamkan matanya, berusaha menahan sakit yang menyerang kepala nya.

"A-aku ti-tidak a-apa Thea, aku baik baik saja" ujar Sukma dengan terbata bata.

Thea langsung merangkul sang ponyu, dan memapahnya menuju arah tempat kakaknya duduk. Pangeran yang melihat keadaan sukma dari kejauhan pun terkejut.

---------—------————————

(Ini masih flashback yaa:) )

Thea serta pangeran terlihat cemas di depan pintu ruangan sukma diperiksa. Setelah mengetahui sukma tak sadarkan diri Thea juga pangeran langsung membawa pemuda unyu itu ke rumah sakit terdekat.

"Kak sebenarnya kak sukma punya penyakit apa?"

"Aku pun tak mengetahuinya The,"

"Mudah - mudahan tidak terjadi apa2 pada kak sukma," harap thea cemas.

"Kita doakan saja yang terbaik untuknya," ujar Pangeran dengan menarik Thea ke dalam pelukannya.

&flashback end&

seorang gadis dan pemuda berdagu belah sedang berjalan menuju rumah pemuda bernama galang, awalnya pemuda berdagu belah itu menolak sang gadis tomboy untuk mampir ke rumahnya, tapi karena wajah melas dan menggemaskan yang ditunjukan gadis tomboy itu. Mau tidak mau Galang menerima permintaan gadis tomboy itu.

"Lang makan dulu yuk? Gue laper nih, tuh ada warung nasi padang," tawar Anjani.

"Gak usah deh, gue ga laper. Kalo mau lo aja sana sendiri. Gue mau pulang!" Ujar Galang dengan nada malas.

"Ah lo mah selalu aja nolak setiap gue ajak makan," gerutu  gadis tomboy itu, kedua bola matanya berputar.

"Hffftttt, gue emang lagi gak pengen makan Anjani!!" Tukas Galang gemas.

"ye biasa aja kale, Gak asik lo ah, yaudah deh langsung kerumah lo aja." pasrah Anjani dengan memanyunkan kedua bibirnya.

Mereka sampai dirumah yang bernuansa putih, yaps itu rumah Galang. Rumah yang lumayan luas lengkap dengan halaman rumahnya yang cukup lebar. Mereka memasuki rumah tersebut.

"Lo duduk aja dlu, gue mau ganti baju." ujar pemuda yang memiliki belahan didagunya itu.

"Iyaa, jangan lama - lama." sahut Anjani. nanti gue kangen, lanjutnya dalam hati.

☀☀☀

Suasana yang mencair, awan yang cukup cerah, matahari yang cukup terik, angin yang cukuP berhembus kencang dan mampu membuat rambut panjang milik gadis chubby yang sedang menyandarkan kepalanya pada bahu sang kekasihnya yang jangkung itu, berterbangan kesana kemari . Sambil menatap lurus kedepan , juga dengan tangannya yang menggenggam erat sang kekasih.

"Tristan? gue ingin tanya sama lo apa boleh?" Tanya gadis chubby tersebut, sembari memutar mutar rambutnya yang lurus hitam itu.

"Tentu, apa yang ingin kau tanyakan?" Jawab Tristan, kini senyum nya nampak.

"Apa lo tau soal adiknya kak Sukma yang hilang?"

Kedua bola mata Tristan membulat sempurna, "memangnya ada apa kau bertanya seperti itu?"

"Gue hanya ingin tanya aja, oh ya emangnya benar ya wajah adik kak Sukma itu mirip dengan wajahnya Thea?"

"Ya, mirip bukan tetapi sangat mirip, kau juga sudah melihatnya kan saat diberitahu Bu Timah?"

"I-iya, memang mirip tapi gue merasa masih kurang jelas saja dan kurang yakin tentunya," Jawab Nayla dengan sedikit terbata.

Tania memang sangat mirip dengan Thea, bahkan sikap, sifat, gaya bicaranya pun sama persis, hanya beberapa gayanya yang berbeda.


RUMIT (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang