Dengan jalan santai, hingga dua langkah lagi gadis dengan warna rambut blonde itu sampai dikelasnya, sebelum sebuah suara meneriaki namanya.
"Thea!"
Thea menoleh dan ia mendapati galang dengan wajah nya yang ceria, senyum yang tak henti-hentinya terhias di wajahnya.
Sejak tadi memang galang tak henti-hentinya mengeluarkan senyuman yang manis dari bibir nya itu. Di sepanjang jalan menuju sekolah pun senyuman itu sudah terlukis diwajah baby facenya itu.
"Galang? Ada apa?"
Galang tersenyum penuh arti, saat dirinya telah berdiri tepat dihadapan gadis blonde ini.
"Gpp, gue pengen aja manggil nama lo" kata galang dengan senyum yang semakin mengembang.
"Aku kira ada apa" balas thea bingung dengan kelakuan pemuda yang satu ini, dan kalo ia perhatikan ,galang hari ini terlihat cerah ,ceria, terbukti dari senyuman yang ia umbar.
Kadang galang memang suka menganeh-kan diri. Dan itu yang membuat dirinya tertarik pada pemuda dengan belahan didagunya itu.
"Thea, lo mau tau ga? Kenapa gue senyum sepanjang jalan hari ini?"
"Kenapa memang?"
"Itu karna jawaban lo waktu di kafe kemarin bareng kak sukma"
Dan...
Blushhh
Pipi gadis blonde ini langsung merona. Semburat merah menghiasi kedua pipinya. Thea blushing, ralat sangat blushing. Bagaimana tidak , galang membahas tentang jawaban yang ia berikan kemarin siang di kafe.
Flashback
"Kalo lo suka siapa thea?"
Thea bungkam, terdiam sebentar. Begitupun sukma, sementara galang menunggu apa jawaban dari gadis itu.
"Intinya aku sudah mulai move on dari kak ilalang"
"Lantas siapa penggantinya?"
"Kamu...."
Flashback off
"Ga-galang, sudah berhenti menggoda ku" cicit thea malu, iya galang terus saja menggoda dirinya. Mulai dari ia pulang dari kafe kemarin , sampai malam harinya pemuda itu mengirimi pesan berkali kali hanya untuk menggodanya. Bahkan ia sampai merekam suaranya dengan meniru ucapan gadis blonde itu di kafe kemarin.
"Tapi suka kan?" goda galang lagi dan lagi. Ah galang memang tidak bisa kalau tidak menggoda gadis blonde ini.
"Bahkan rekaman suaramu semalam masih terngiang jelas di otakku lang" gumam thea , tentu galang tidak mendengarnya. Karena gadis itu hanya bergumam.
Galang masih terus tersenyum. Dan mulai memegang tangan thea, bukan menuju kelas thea yang tinggal dua langkah lagi, tetapi berbalik arah yang entah mau dibawa kemana dirinya oleh pemuda itu.
"Kita mau kemana lang?" tanya thea yang sedari tadi heran.
"Sudah lo ikutin gue aja"
Thea pasrah,dan mengikuti langkah galang dari belakang. Tangannya terus digenggam pemuda itu, ah iya dia tau ini arah kemana. Ke tempat orang untuk mengisi perut agar perut mereka kenyang, kantin.
"Kenapa kita kekantin lang?"
"Gue tau lo belum makan kan?"
"Kau tahu darimana?"
"Ada deh"
Thea mengerucutkan bibirnya, manyun. Dan itu terlihat sangat menggemaskan dimata pemuda berdagu belah itu. Galang menuntun thea menuju meja kantin yang terletak di pojok kantin tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT (REVISI)
Teen Fiction-tentang seorang pria yang menunggu kepastian,keseriusan,keaslian cinta gadis berkacamata -kisah persahabatan juga percintaan yang "RUMIT" ,Serumit kisah cinta author bhakssss -semua campur aduk kek nasi uduk yang diaduk aduk wkwkwk masih penulis am...