Crying

10K 1.7K 93
                                    

Suasananya hening. Mingyu benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi menjelaskan kekacauan ini. Sedangkan Chaerin masih dengan tenangnya memegang tangan Mingyu yang sudah berulang kali minta dilepas.

Jungkook berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Chaerin,"Ikut aku sebentar." ujarnya sambil menarik tangan Chaerin pergi.

Mingyu sempat tersentak karena tangan tersebut lepas secara kasar. Tak bisa dibohongi, kedua mata Mingyu mengikuti kemana arah mereka pergi.

"Jungkook, ini sakit sungguh." ujar Chaerin sambil berusaha melepaskan genggaman Jungkook.

Jungkook berhenti di depan càfe lalu melepaskan tangan Chaerin begitu saja.

"Apa maksudnya tadi?" tanya Jungkook yang langsung berbalik dengan tiba-tiba.

Chaerin mengernyit,"Apa yang apa maksudnya, Kook? Aku berpacaran dengan Mingyu sunbaenim. Dimana yang kurang jelas?"

Jungkook menarik nafa panjang dan melempar pandangan ke gedung-gedung dekat càfe,"Maksudku, kenapa kau baru cerita? Ini hal yang cukup besar untuk diceritakan loh, Rin."

Chaerin membeku. Mencoba untuk berpikir kata-kata yang tepat untuk membut Jungkook percaya.

"Aku lupa. Kau kemarin terlalu bahagia. Jadi aku tidak bisa menceritakan kebahagiaanku begitu saja." ujar Chaerin penub dengan percaya diri.

Kau berbohong lagi, Chaerin. batinnya.

Jungkook sekarang bertolak pinggang sambil menatap tanah yang ia pijak. Ia masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Han Chaerin adalah orang yang penting baginya. Sulit bagi Jungkook untuk melepas Chaerin begitu saja.

"Baiklah. Apa buktinya?"

Chaerin mengernyitkan dahi,"Apa maksudmu?"

"Ya bukti kalau kalian berpacaran." ujar Jungkook yang semakin meninggikan nada bicaranya.

"Kalau begitu, aku juga akan meminta bukti kau berpacaran dengan Jena. Bagaimana?" Chaerin kali ini melipat tangan di depan dadanya.

Jungkook mendesis,"Aku sudah membawa Jena kesini. Sepertinya itu cukup."

Chaerin menepukan tangannya sekali,"Hello tuan Jeon! Aku rasa itu hal yang mudah karena kalian seorang trainee di agensi yang sama dan sering latihan bersama. Bagaimana dengan Mingyu sunbaenim yang statusnya adalah kakak kelas kita dan sebelumnya tidak kenal denganku?"

"Te-tetap saja! Aku butu-"

Tiba-tiba, seseorang menarik tangan Chaerin agar gadis itu mundur dan berlindung di belakangnya.

"Geumanhae, Jungkook-ah. Jangan memaksanya seperti itu. Kami memang berpacaran dan itu tidak membutuhkan bukti apapun."

Jantung Chaerin kaget bukan main ketika ia melihat pria tinggi dengan t-shirt putih polos ini berdiri di depannya sekaligus memegang tangannya.

"D-dia mengakui pernyataanku tadi?" tanya Chaerin dalam hati.

Jungkook yang sempat terkejut mulai bicara lagi,"A-ani. Bukan begitu sunbaenim. Aku hanya tidak mengerti kenapa-"

Mingyu membalikan tubuhnya. Seperti tidak mau mendengarkan Jungkook bicara lagi.

Mingyu memberikan tas ransel Chaerin,"Ini tasmu. Ayo kita pulang. Aku akan mengantarmu."

Kemudian Mingyu menatap Jungkook lagi, "Aku yang menyatakan pada Chaerin lebih dulu. Lebih baik kau masuk. Kekasihmu sudah menunggu," Mingyu menggenggam tangan Chaerin,"Ayo."

[C] 다시 놓기;RESET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang