[saran : selama chapter ini, play terus lagu BTS - Hold Me Tight.]
Jungkook's side
Aku terus merutuki diriku yang masih tidak berani membalas pesan gadis itu. Walaupun aku tahu ia pasti menunggu, tapi entah kenapa sulit sekali untuk mengetikan balasan untuknya. Tanganku terasa kaku.
Setelah sekian lama merenung, aku menegakan badanku lagi lalu bangkit berdiri menghadap kaca besar di hadapanku.
Aku mengambil nafas dalam kemudian mulai menari. Aku menari tanpa sedikitpun alunan musik yang terdengar. Aku hanya mengikuti kemana perasaanku pergi.
Han Chae Rin.
Kami pertama kali bertemu di taman bermain di dekat komplek. Saat itu, aku sedang bermain sendirian disana karena keluargaku baru saja pindah rumah dan aku tidak memiliki satu pun teman bermain. Tak disangka, gadis itu datang dan langsung bertanya, "Kau yang baru pindah di sebelah rumahku ya?"
Ia datang dengan penampilan yang sangat manis. Rambutnya yang ia kepang dua dan baju dress berwarna peach. Benar-benar jelas diingatanku bahwa ia datang dengan bunga matahari di tangan kirinya dan tangan kanannya memegangi boneka beruang yang sudah hilang karena terbawa arus sungai saat kami berkemah.
Ketika mengingat kejadian itu, aku tersadar tentang satu hal.
Aku sudah jatuh cinta dengannya sejak saat itu. Segala sikap, perhatian, dan perkataanku sehari-hari padanya adalah bukti nyata bahwa sebenarnya aku mencintai seorang gadis bernama Han Chae Rin.
Hanya saja, kedua mata dan pikiranku berperang hebat dengan hati. Sehingga pada saat itu, hatiku kalah dan memilih Jena ketimbang Chaerin.
Silahkan merutukiku, aku tahu aku memang bodoh. Dan sekarang aku menyesal setengah mati.
*****
Aku mematikan lampu ruang latihan kemudian keluar dari sana. Entah sudah berapa lama aku di dalam, tapi sekarang sudah jam 1 pagi. Benar-benar nekat karena jam 8 pagi aku sudah harus berada di gedung ini lagi untuk latiah vocal.
Aku mengeluarkan ponselku dari dalam tas sambil berjalan keluar gedung.
"Jungkook?"
Aku mengangkat kepalaku ketika mendengar suara pria dengan jelas memanggil namaku. Langkahku terhenti sekaligus bertanya dalam hati,
Apa yang Jimin lakukan disini?
*****
Aku keluar dari minimarket dan membawakannya ramen instan dan air mineral yang baru saja aku beli di dalam. Aku duduk di hadapannya kemudian mendorong mangkuk ramen instan tersebut ke hadapannya, "Ini."
Ia mengangguk, "Eung, gomawo."
Sambil mengaduk ramen, aku tak bisa berhenti bertanya di dalam hati apa yang ia lakukan disini. Bayangkan saja, ini sudah hampir jam setengah dua pagi, dan pria ini dengan gilanya menungguku keluar dari dalam sejak jam 9. Hal yang ingin ia bicarakan pasti penting.
Sebelum aku memasukan ramen instan ke mulutku, aku membuka suara, "Jadi, ada apa kau mau menemuiku? Kenapa tidak menelepon? Aku bisa keluar lebih cepat tadi."
Aku bisa mendengar ia berhenti makan, "Aku tidak mau mengganggu latihanmu."
Aku mengangguk, "Hooo, geurogu-" (Jadi begit-)
"Ini tentang Chaerin."
Sejenak tanganku berhenti memasukan ramen ke dalam mulut. Tapi sekali lagi, pikiranku menang dan aku dengan santainya memasukan lagi ramen tersebut ke dalam mulutku. Berusaha untuk tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] 다시 놓기;RESET.
Fanfic[TELAH DITERBITKAN DENGAN VERSI BERBEDA] Aku mencintainya. Ia adalah seseorang yang selalu ada untukku selama 11 tahun terakhir. Kami selalu berbagi dan membutuhkan satu sama lain. Tapi, sejak ia mulai jatuh cinta dengan yang lain, kehadirannya mula...