Chaerin terus menatap papan tulis.
Mendengarkan dengan serius apa yang dikatakan guru matematika di depan. Ia tidak peduli dengan teman-temannya yang mulai bosan berada di neraka ini.
Setelah kejadian ia meluapkan segala emosinya malam itu bersama Mingyu, Chaerin memutuskan untuk berubah.
Tidak akan ada lagi Chaerin yang ceria seperti dulu. Chaerin yang terus menerus mengabaikan pelajaran dan hanya menunggu jam istirahat karena ia tahu Jungkook pasti membawakannya makanan.
Ia juga akan lebih fokus pada acara olimpiade yang sebentar lagi akan diadakan di sekolah.
Walaupun berat rasanya melepas cinta yang terus bertumbuh sejak 8 tahun lalu.
Tapi bagaimanapun juga, ia akan menikmati proses ini. Ia akan menikmati setiap malam yang ia habiskan hanya untuk menangisi Jungkook yang sepertinya sudah bahagia bersama Jena.
Bukankah itu bagus? Membiarkan orang yang kau cintai bahagia karena ia mendapatkan mimpi dan cintanya sekaligus?
Sekali lagi, Chaerin menetapkan sesuatu dalam hatinya.
Cinta tidak harus memiliki.
Dan akhir-akhir ini pun Chaerin sedang memikirkan untuk pindah dari apartemen mewah itu ke apartemen yang lebih sederhana. Toh tidak banyak waktu yang ia habiskan disana. Jadi untuk apa tinggal di apartemen yang fasilitasnya semewah itu?
Ia juga sedang memikirkan untuk melakukan kerja paruh waktu. Selain menambah uang jajan, waktunya tidak akan habis untuk memikirkan Jungkook saja.
Menyedihkan.
*****
"Habis ini kau mau kemana?" tanya Jimin yang berjalan mundur menghadap Chaerin.
"Mau ke perpustakaan. Ada yang harus kukerjakan, Jimin."
Jimin berjalan di samping Chaerin kali ini,"Aku temani, ya?"
Gadis berambut panjang itu menggeleng,"Tidak perlu. Sudah ada Mingyu sunbae disana."
"Justru itu aku harus ikut!" jawab Jimin tanpa ragu.
Chaerin menghentikan langkahnya. Kepalanya ini sudah terasa penuh dengan pikiran-pikiran yang belum terjawab selama seminggu ini. Ia berhara Jimin mengerti, tapi rasanya pria ini sulit untuk memahaminya.
"Baiklah," akhirnya Chaerin memandang Jimin,"Tapi aku benar-benar memohon padamu untuk tidak mengganggu, oke?"
Jimin mengangguk pasti.
Mana boleh Chaerin dan pria yang baru ia kenal itu hanya berduaan di perpustakaan?
Jimin paham tentang segala urusan mereka yang membuat otak berdenyut. Tapi tetap saja, Kim Mingyu itu juga seorang pria kan?
Chaerin terus mengintip dari sela-sela rak buku dan akhirnya berbelok karena sudah mendapati apa yang ia cari.
Hhhh, tentu saja Mingyu.
Pria itu sedang membaca buku dengan kepala yang bertumpu pada tangannya yang ia letakan di atas meja. Sinar matahari dari jendela semakin menambah kesan indah pada viewnya.
Chaerin duduk di sebelah Mingyu lalu mengeluarkan laptop tanpa bicara sepatah katapun.
"Apa yang harus kukerjakan sunbae?" tanya gadis itu pada Mingyu yang masih saja sibuk dengan bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] 다시 놓기;RESET.
Fanfic[TELAH DITERBITKAN DENGAN VERSI BERBEDA] Aku mencintainya. Ia adalah seseorang yang selalu ada untukku selama 11 tahun terakhir. Kami selalu berbagi dan membutuhkan satu sama lain. Tapi, sejak ia mulai jatuh cinta dengan yang lain, kehadirannya mula...