Worry

9.4K 1.4K 80
                                    

Mingyu's side.

Dengan kepala yang terasa berat, aku mulai membuka kedua mataku. Gilanya, aku merasa asing dengan atap plafon yang tengah kupandang kali ini.

Dengan posisi masih terbaring sempurna, aku melirik ke kiri dan ke kanan.

"Hah!" teriakku ketika sadar tempat dimana aku berada sekarang bukanlah berada di kamarku.

Hal yang terakhir dapat kuingat adalah tubuh ini tengah terduduk di kursi dekat sungai Han. Bertemu dengan salju pertama kala itu.

Tapi kenapa sekarang aku disini?

Tempat ini sangat asing.

Aku terduduk lalu bersandar pada headbed kecil di belakangku.

Kamar ini tidak besar. Hanya ada tempat tidur untuk satu orang, meja belajar dan lemari pakaian.

Oh God, seriously! Ini kamar siaㅡ

Cklek.

Tiba-tiba pintu terbuka. Membawa seorang gadis yang membawa nampan makanan lalu meletakannya diatas meja belajar.

"Oh? Kau sudah bangun?"

Aku tertegun,"Cha-chaerin?"

Ia berdiri tepat di hadapanku sambil melipat tangan di depan dadanya,"Hhmm. Wae?" (Hhmm. Kenapa?)

Demi apapun. Kalau bukan kepalaku yang masih terasa berat bukan main, aku pasti akan langsung berdiri dan memeluk tubuhnya.

Aku tidak percaya ini.

Aku berhasil menemukannya!

"Kita ada dimana?" tanyaku selagi gadis tersebut berjalan kearah lemari pakaian.

Tanpa membalikan badan ia hanya menjawab,"Di apartemenku."

"Ha-hah? Serius? Bagaimanaㅡ ya!"

Aku bergerak mundur ketika ia tiba-tiba mendekat kearahku.

"Ya. Neo micheosseo?" (Hei. Kau gila ya?)

Aku mengernyit tak mengerti menatapnya,"M-mwo? Aku baru bangun! Kenapa kau bilang begitu?"

Ia kali ini menegakan badannya sambil melipat tangan di depan dada,"Kau menungguku pada saat salju pertama selama itu. Apa namanya kalau bukan gila?"

"Hei! Ini semua kan karena kau yang tiba-tiba menghilang seperti orang bodoh!" ketusku padanya.

Ia menatapku sinis lalu menghembuskan nafas kasar. Tak mau memperpanjang perdebatan kami,"Makanlah. Kau harus pulang karena aku harus pergi bekerja sebentar lagi." ucapnya sambil berjalan menjauhiku dengan membawa baju dari dalam lemarinya.

Menyadari sesuatu, aku memanggilnya lagi,"Chaerin-a ..."

Ia berhenti lalu berbalik,"Ada apa?" balasnya sambil menatapku dengan sendu.

"Sudah berapa lama aku disini?"

"2 hari. Kau demam tinggi." balasnya singkat lalu membalikan badan lagi untuk meninggalkanku.

"Chaerin-a ..."

"Ck," decaknya sebelum berbalik,"Ada apa lagi, Kim Mingyu?"

Aku sebenarnya ragu untuk menanyakan ini,"Dimana kau tidur sejak aku tinggal disini?"

Ia sempat terdiam lalu menjawabku sekali lagi,"Di sofa depan. Jangan banyak bicara. Cepat makan."

Dan setelah itu, tubuhnya hilang dari balik pintu.

[C] 다시 놓기;RESET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang