Malam itu, Jungkook sedang merebahkan tubuhnya frustasi di atas sofa. Menatap kosong langit-langit tinggi rumahnya. Mengabaikan ayahnya yang jelas-jelas berada di hadapannya.
Toh ayahnya pun juga sibuk dengan pekerjaannya. Tidak ada alasan bagi Jungkook untuk memulai pembicaraan dengannya.
"Jeon Jungkook."
Jungkook menoleh ketika sang ayah memanggil namanya. Walaupun ayahnya tidak menatapnya, Jungkook tetap membalas,"Ada apa, yah?"
Kali ini sang ayah melepas kacamatanya lalu meletakan iPadnya diatas meja,"Geumanhae." (Sudah cukup.)
Jungkook sedikit mengerutkan dahinya lalu duduk menghadap ayahnya,"Aku tidak mengerti."
"Ayah baru tahu kalau kau menjadi seorang trainee di salah satu agensi. Hentikan saja, Jeon Jungkook." ujar ayahnya pelan.
Ayah Jungkook adalah tipe orang yang sangat tenang dalam menghadapi suatu masalah. Tapi justru hal itulah yang membuat Jungkook semakin takut terhadap ayahnya.
Jungkook terdiam. Ia memang salah karena tidak memberi tahu satu-satunya orang tua yang ia punya tentang hal ini. Karena Jungkook tahu kare ayahnya pasti tidak akan mengizinkannya.
"Maaf, ayah. Aku tidak bisa melakukannya." ujar Jungkook dengan yakin sambil menatap kedua mata ayahnya.
Tuan Jeon menghembuskan nafas panjang,"Jangan sampai ayah berbuat hal yang tidak pernah kau bayangkan, Jungkook. Kau harus lulus dengan nilai baik. Setelah itu berkuliah di luar negeri dan lanjutkan bisnis ayah."
Jungkook tertawa miris,"Ibu pasti tidak akan setuju kalau ayah bersikap seperti ini."
"Jangan mengalihkan pembicaraan, Jungkook." ucap ayahnya dengan nada tegas kali ini.
Jungkook menyandarkan tubuhnya pada sofa. Dengan raut wajah penuh penolakan,"Sebenarnya, aku ini anak ayah atau boneka? Bagaimana bisaㅡ"
Ucapan Jungkook terhenti karena ponsel ayahnya berdering. Pria itu langsung bergerak menjauh dari sofa dan mengangkat telfon tersebut.
"Hhhh, aku sudah tahu jawabannya." gumam Jungkook pelan sambil memalingkan wajah malas kearah lain.
Setelah beberapa saat ayahnya terdengar sangat heboh di telfon karena berbicara dengan seseorang, akhirnya pria itu menghampiri Jungkook dan memandangnya yang sedang menutup mata diatas sofa.
"Kita bahas ini lagi nanti. Sekarang cepat bersiap. Kita harus ke Busan sekarang."
Kedua mata Jungkook terbuka lebar lalu melancarkan protes,"M-mwo? Busan? Untuk apaㅡ"
"Ini tentang ibunya Chaerin! Cepat bersiap!" bentak ayahnya keras sebelum pria itu masuk ke dalam kamarnya.
*****
Chaerin kehabisan akalnya.
Pikirannya kosong. Selama di KTX tadi ia hampir tidak bisa berhenti menangis. Taehyung pun juga tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Yang pasti Chaerin terus menangis sambil memanggil ibunya.
Taehyung tahu pasti ada yang tidak beres. Oleh karena itu Taehyung meminjam handphone Chaerin dan mengirimkan pesan pada seseorang yang ia tidak tahu siapa tetapi berada di paling atas kolom pesan handphonenya. Tentu saja setelah gadis itu mulai berhenti menangis dan termenung di KTX.
Tempat yang mereka akan tuju.
Hwangkuk Hospital.
![](https://img.wattpad.com/cover/76972996-288-k766607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] 다시 놓기;RESET.
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN DENGAN VERSI BERBEDA] Aku mencintainya. Ia adalah seseorang yang selalu ada untukku selama 11 tahun terakhir. Kami selalu berbagi dan membutuhkan satu sama lain. Tapi, sejak ia mulai jatuh cinta dengan yang lain, kehadirannya mula...