Mingyu's side.
Aku mematikan sambungan teleponku. Untuk kesekian kalinya, aku menghela nafas lagi.
"Kenapa dia tidak mengangkat teleponnya sih?"
Akhirnya aku memutuskan untuk menghampiri Chaerin ke kelasnya. Membawa kotak bekal yang sengaja aku siapkan untuknya.
Walau tengah berjalan di koridor pun, aku tetap berusaha meneleponnya. Nomornya aktif. Tapi dia tidak mengangkatnya.
Setelah berhenti di depan kelas Chaerin, aku bisa melihat gadis itu tengah meletakan kepalanya di atas meja dan menghadap jendela. Rambutnya tergerai bebas begitu saja. Memberi kesan lembut darinya.
Aku memasuki kelasnya lalu meletakan kotak bekal tersebut diatas mejanya,"Makanlah." ujarku sambil memasukan kedua tangan ke kantong celana.
Ia hanya sedikit melirik ke arah kota bekal lalu langsung melihat keluar jendela lagi,"Aku tidak lapar."
"Aku tahu kau lapar."
Setidaknya itu yang ia tulis di buku catatannya ketika jam pelajaran kan?
Ia tidak merespon apapun lagi. Akhirnya aku menarik salah satu kursi yang ada disana, lalu meletakan kepala juga diatas meja. Menghadap pada wajahnya. Menghalangi arah pandangannya ke objek lain.
"Neo wairae, hm?" tanyaku ketika ia hanya menatap wajahku datar.
Ia hanya sedikit menghela nafas lalu menatap keatas,"Ani. Nan gwenchana." (Tidak. Aku baik-baik saja.)
Tanganku terangkat untuk membelai rambutnya,"Aku tahu kau tidak baik-baik saja bodoh."
Ia hanya meresponku dengan pandangan datar. Lalu tak lama ia menegakan badannya,"Terima kasih untuk makanannya, Mingyu. Aku akan memakannya nanti. Aku mau ke kamar mandi dulu." ujarnya sambil bangkit berdiri.
Setelah ia menghilang dari balik pintu kelas, aku menegakan badanku lalu terdiam. Memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu. Apa ini karena kekasih Jungkook yang kami lihat waktu itu?
"Neo nuguya?" (Kau siapa?)
Aku langsung tertegun ketika seseorang seperti berbicara denganku.
Aku melirik orang ini dari atas sampai bawah. Rambutnya berwarna coklat dan ia tidak terlalu tinggi. Ia sudah menatapku sinis.
Aku hanya tertawa kecil,"Kau yang siapa?"
Ia mengusap wajahnya frustasi,"Aku Park Jimin. Op- temannya Chaerin!" ujarnya sambil berusaha melotot padaku.
"Ya, aku ini seniormu. Bisa lebih sopan sedikit?" tanyaku sambil beranjak dari tempat duduk. Aku tertawa dalam hati ketika melihat ia lebih pendek dariku.
Ia hanya menyipitkan matanya,"Jawab saja dulu. Kau ini siapa?"
Aku melirik ke samping dengan angkuh,"Aku kekasihnya Chaerin," kemudian aku memandangnya lagi,"Ada masalah?"
Ia hanya tertawa kecil,"Geotjimalhajima, sunbaenim."
"Tanyakan saja pada gadis di belakangmu." kataku sambil menunjuk Chaerin dengan daguku. Gadis itu sejak tadi hanya menatap kami berdua dengan datar.
Seperti tak ada semangat hidup.
Pria bernama Jimin ini langsung berbalik dan mendapati Chaerin di belakangnya.
"Chaerin, apa itu benar?" tanyanya.
"Ya." jawab Chaerin singkat sambil kembali lagi ke tempat duduknya. Meletakan kembali kepalanya diatas meja.
![](https://img.wattpad.com/cover/76972996-288-k766607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] 다시 놓기;RESET.
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN DENGAN VERSI BERBEDA] Aku mencintainya. Ia adalah seseorang yang selalu ada untukku selama 11 tahun terakhir. Kami selalu berbagi dan membutuhkan satu sama lain. Tapi, sejak ia mulai jatuh cinta dengan yang lain, kehadirannya mula...