Exploded

9.6K 1.5K 160
                                    

"Mingyu-ya, cepat kerjakan bagianmu!"

Pria yang merasa dirinya terpanggil itu hanya mengangguk dan tetap membalikan buku yang sedang ia baca.

Bukan, bukan buku pelajaran.

Melainkan buku catatan milik seseorang yang berhasil membuat setumpuk gunung es di hatinya meleleh.

Han Chaerin.

Gadis itu meninggalkan bukunya di perpustakaan tadi saat selesai mengerjakan tugas yang Mingyu minta.

Entah kenapa, ada perasaan yang menyuruhnya untuk melihat dulu isi buku tersebut sebelum mengembalikannya. Atau mungkin buku ini tidak akan ia kembalikan.

Tergantung apa isinya.

Tetapi yang ia lihat sejak tadi mulai dari halaman pertama hanyalah kutipan-kutipan galau berbahasa inggris dan beberapa rumus fisika.

Mingyu tertawa kecil ketika sesekali menemukan kata kata 'aku lapar.' di buku ini. Dia sepertinya sering kelaparan ketika belajar di kelas.

"Ya! Kim Mingyu!"

Dengan tubuh yang benar-benar bersandar santai pada sofa, Mingyu menatap tajam teman temannya,"Bisa diam? Kalian kerjakan saja apa yang kalian bisa. Biar aku sisanya. Biasanya juga selalu begitu kan? Cih."

Teman-teman Mingyu terdiam. Ya memang begitu biasanya. Saat kerja kelompok Mingyu adalah orang yang akan meng-backup segala kekurangan yang ada.

Kenapa sekarang mereka repot-repot minta Mingyu untuk mengerjakan bagiannya?

Mingyu meraih segelas coklat panas yang ada di meja lalu meminumnya sedikit.

"Eoh?" ujar pria itu sambil menegakkan badannya.

"My bucket list for me and my boy?" gumam Mingyu pelan.

"Eh? Apa kau bilang?"

Mingyu meletakan gelasnya diatas meja lalu menggeleng,"Ani. Bukan urusan kalian."

*****

"Jungkook?" ucap Chaerin pelan diikuti dengan air matanya yang turun perlahan.

Ia mendekati Jungkook yang sudah babak belur dan terkapar diatas sofanya.

"N-neo wairae ji-jinjja? Huh?" tanya Chaerin dengan suara yang sudah bergetar menahan tangis.

Jungkook perlahan duduk dibantu oleh Chaerin yang sudah memegangi wajahnya sejak tadi. Sedangkan Jungkook hanya meringis kesakitan.

Setelah berada di posisi duduk, Jungkook menarik tubuh Chaerin dan memeluknya erat.

Jungkook seperti berpisah dengan Chaerin selama bertahun-tahun. Padahal baru seminggu yang lalu ia bertemu dengan gadis ini.

Walaupun berakhir buruk.

Tapi Jungkook tahu, Chaerin akan selalu berada di sisinya.

"Thank you for always be there for me, Rin."

Chaerin mengangguk selagi kepalanya bersandar pada dada Jungkook. Gadis itu hampir gila ketika mendengar suara Jungkook yang kesakitan seperti tadi.

Chaerin melepas pelukannya,"Sebenarnya apa yang terjadi padamu, huh?" Chaerin mengusap air mata yang mengalir dengan telapak tangannya.

Jungkook menyandarkan tubuhnya pada sofa,"Entahlah. Sepertinya ada yang tidak suka denganku." balas Jungkook dengan seringaian kecilnya.

Chaerin hanya mendesis dengan nada kesal,"Kalau ketemu, habis mereka."

[C] 다시 놓기;RESET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang