Jungkook berjalan keluar ruang latihan menuju mesin minuman kaleng di bawah.
Ia memasukan tangan ke dalam kantong hoodienya sambil sesekali melirik ke kanan dan samping.
Beberapa saat kemudian langkahnya terhenti ketika melihat pintu ruang latihan Jena. Berpikir akan sesuatu.
Bagaimana ia bisa cepat sekali jatuh cinta dengan gadis itu?
Maksudnya, selain cantik dan menarik, ada apa lagi di dalam dirinya?
Akhir-akhir ini Jungkook selalu bertanya tentang hal itu. Ada suatu perasaan yang mengatakan bahwa ada yang salah dengan Jena.
Tapi Jungkook tidak tahu apa itu.
Jungkook memutuskan untuk mengeluarkan handphonenya dan mengirimkan Jena pesan. Tentu saja mustahil meneleponnya. Kalau ia sedang latihan bagaimana?
JeonJK : Chagi-ya~ neo eodisseo?
Tak lama Jungkook memasukan handphonenya, ia mendapat balasan dari Jena.
Jen-a♡ : Aku sedang tidak latihan, oppa. Aku di rumah ibuku.
Lalu, Jungkook mengetikan balasannya lagi,
JeonJK : Geurae. Jaga dirimu baik baik.
Setelah itu Jungkook menghela nafasnya dan kembali berjalan. Menuju mesin minuman kaleng di lantai bawah.
*****
Chaerin kembali ke mejanya dan Mingyu sambil membawa beberapa tumpukan buku tebal. Mingyu yang sedang menulis di bukunya sedikit melirik keatas dan terus mengikuti mata Chaerin yang perlahan turun.
"Kau mau apakan semua buku ini?" tanya Mingyu sambil mengetukan pulpennya ke meja.
Tanpa menatap Mingyu, Chaerin berkata,"Tentu saja mau aku baca, sunbae."
Mingyu menatap Chaerin tak percaya. Apa ini yang dimaksud Chaerin sebagai belajar bersama? Mingyu kira Chaerin akan menanyakan banyak hal padanya.
Kalau begini apa bedanya dengan belajar sendirian di rumah?
"Ya. Letakan semua buku itu di tempatnya."
Chaerin berhenti menulis lalu menatap Mingyu, "Kenapa, sunbae?"
Mingyu hanya diam. Tapi kedua matanya berhenti ketika melihat petugas perpustakaan yang sedang membawa trolly berisi buku-buku.
"Chogiyo ..." ujar Mingyu sambil memberhentikan petugas perpustakaan tersebut.
"Ne?"
"Bisa aku titip semua buku-buku ini padamu?"
Petugas perpustakaan tersebut mengangguk sambil tersenyum lalu membawa pergi semua buku-buku tersebut.
"Kau ini kenapa, sunbae?" tanya Chaerin sambil mengernyitkan dahi.
Sambil melanjutkan aktivitasnya, Mingyu menjawab,"Kalau ada yang tak kau mengerti, tanya saja aku. Jangan pada buku sialan itu."
"H-hah? Aku kan tidak mau-"
"Aku tidak keberatan bodoh."
Chaerin menghela nafas sambil terus memandangi Mingyu yang belum berhenti menulis di bukunya.
Gadis itu hanya diam dan mengambil buku catatan kesayangannya di tas. Ia membolak-balikan kertas tersebut dan tanpa sengaja berhenti di halaman yang berisi 'bucket list' nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] 다시 놓기;RESET.
Fanfic[TELAH DITERBITKAN DENGAN VERSI BERBEDA] Aku mencintainya. Ia adalah seseorang yang selalu ada untukku selama 11 tahun terakhir. Kami selalu berbagi dan membutuhkan satu sama lain. Tapi, sejak ia mulai jatuh cinta dengan yang lain, kehadirannya mula...