"Angel!" Teriakan lantang dari Kenzo membuat para penghuni lapangan menatapnya penuh tanya. Ada rasa takut sekaligus kagum ketika mereka melihat Kenzo marah. Ini merupakan pertama kalinya bagi mereka melihat pemandangan langka sang kapten basket Russell bertingkah seperti itu.
Tutt! Tut!!“Shit!”
Kenzo mengumpat dengan kasar ketika dia mencoba menghubungi Angel, namun gadis itu mematikannya secara sepihak. Lagi dan lagi, Kenzo mulai dilanda rasa frustasi.
Terbersit dalam pikirannya untuk melacak ponsel Angel. Beruntung Angel tidak mematikan ponselnya, sehingga memudahkan Kenzo untuk melacak lokasi keberadaan gadis itu lewat GPS, yang secara diam-diam telah dia aktifkan. Bagaimanapun juga, Kenzo tahu sifat labil dan ceroboh Angel. Apalagi jika gadis dengan sifat manjanya itu sampai marah, semuanya akan berubah menjadi bencana.
“Paradise Club." gumam Kenzo dengan guratan kecil di keningnya.
“Paradise Club?” Tom memberanikan diri untuk merespon ucapan Kenzo.
Kenzo mengangkat kepala dari smartphone-nya, lalu menatap Tom.
"Memangnya ada apa dengan tempat itu?” tanya Kenzo ingin tahu.
“Aku dengar banyak bisnis ilegal dilakukan di tempat itu. Termasuk pelecehan seks—" ucapan Tom menggantung di udara.
Tom melihat guratan kesal milik Kenzo. Tom tahu, Kenzo adalah lelaki yang jarang menampilkan wajah kesalnya di depan khalayak umum, dan wataknya yang terkenal dingin membuat orang-orang segan untuk bermasalah dengannya.
“Kau mau kemana, Zo?” Tom mengikuti langkah cepat Kenzo di belakangnya.
“Paradise Club.”
“Untuk apa kau ke tempat itu?” sekali lagi Tom bertanya, tapi kali ini lelaki berkulit gelap itu mencekal lengan Kenzo.
“Menjemput Angel.” Kenzo menghalau cekalan Tom di tangannya, lalu melanjutkan langkahnya.
“Aku ikut!” Tom berlari mengikuti langkah Kenzo, lalu berteriak pada Don dan sahabatnya yang lain, “Aku absen ke club, guys!”
Kenzo memasuki mobil SUV hitam miliknya, diikuti Tom. Tanpa menunggu Tom mengenakan sabuk pengaman, Kenzo menginjak pedal gas dengan kecepatan di atas normal.
Setengah jam lebih cepat, Kenzo sampai di tempat tujuan. Kenzo keluar dan memutari mobilnya, lalu ia lemparkan kuncinya pada petugas parkir. Tanpa menunggu Tom yang masih terduduk di dalam mobil, Kenzo merogoh saku celananya dan menyodorkan sebuah kartu kecil, pada bodyguard yang tengah berjaga di depan pintu. Sang bodyguard tampak terkejut, lalu dengan segera mempersilahkan Kenzo masuk.
“Silahkan masuk.” Kenzo mengambil kartunya kembali dan berjalan masuk.
Tom yang baru saja menormalkan nafasnya, dicegah oleh sang penjaga, ketika Tom berniat masuk ke klub.
“Boleh kami lihat kartu identitasmu?”
“Untuk apa?” tanya Tom.
“Sudah menjadi prosedur klub untuk melihat kartu identitas pengunjung.”
Tom berdecak kesal, lalu dengan segera ia memberikan kartu identitasnya pada pria botak di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Angel [21+] | END
Romance⚠ Warning: 21+, yang dibawah umur menjauh. Privat Story ⚠ *** Kisah cinta seorang gadis manja *** --Angel-- ✔ Cantik ✔ Manja ✔ Egois ✔ Angkuh ✔ Pemaksa ✔ IQ di bawah rata-rata --Kenzo-- ✔ Tampan ✔ Dingin ✔ Kalem ✔ Cerdas ✔ Posesif *** Sebagai anak...