Chapter 4 : Tegang...

473K 21.8K 491
                                    

Angel membuka mata perlahan. Silau cahaya yang bersumber dari jendela kamar membuat matanya berkali-kali mengerjap, berusaha menyesuaikan cahaya nan silau itu dengan mata hazelnya. Angel mengangkat tangan memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Apa yang terjadi? Yang Angel ingat, dia duduk di bar dan hampir dilecehkan oleh seorang pria, kemudian yang dia tahu hanya kegelapan... Kenzo?

Angel menoleh dan melihat jarum jam di dinding kamar.

Jam 8?!

Angel bangkit dari atas tempat tidur. Tanpa alas kaki Angel berlari meraih pintu, lalu keluar kamar.

Angel berlari menuruni tangga spiral menuju pintu besar berwarna abu-abu yang berada di sebelah kamar tamu.

"Kenzo?!" Angel membuka pintu kamar.

"Kenzo?!" Angel kembali memanggil nama lelaki itu. Dia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Ranjang dan segala perabotan tampak tertata rapi di segala sisi. Ransel dan jaket hitam yang biasanya teronggok di sofa, kini telah lenyap. Kosong tanpa penghuni.

Ada rasa kecewa yang dirasakan oleh gadis dengan gaun tidur potongan rendah itu. Kenapa Kenzo tidak membangunkannya? Bahkan tidak adakah niat dari lelaki itu untuk bertanya kepadanya?

Tanpa sadar matanya yang telah bengkak, kini mulai menitikkan air mata. Kepalanya yang pusing, kini semakin kuat menusuknya.

"Nona sudah bangun?" Suara Marta, kepala pembantu rumah tangga keluarga Russell, mengejutkan Angel.

Angel buru-buru menyeka buliran lembut di pipinya, "Iya."

"Saya sudah siapkan sarapan..."

"Angel tidak lapar."

"Tapi, tuan muda..."

"Angel bilang tidak, berarti tidak!" Tolak Angel dengan nada kecewa. Lalu tanpa menghiraukan kehadiran Marta, Angel kembali berlari menuju kamar tidurnya.

Hampir belasan tahun, Marta mengasuh dan menjaga Angel. Gadis yang kini telah menginjak usia remaja dan telah cukup dikatakan dewasa. Memiliki wajah serupa dengan mendiang nyona Mariana.

Semenjak Mariana meninggal karena penyakit jantung yang telah lama mendera, Tuan Michael mulai memanjakan Angel, anak satu-satunya dari rahim Mariana sekaligus pewaris keluarga Russell. Anak yang kini tumbuh begitu bergantung dengan keluarganya, termasuk Kenzo, pemuda yang sudah bertahun-tahun bersamanya.

Kenzo Rich Alterio, anak dari sahabat Tuan Michael.

***

Russell School

Seorang pemuda dengan rambut acak-acakan berjalan melewati koridor ramai. Jaket Hoodie gelap dengan tas terselempang asal di bahunya menatap secarik kertas kecil di tangan kanannya.

Kelas sejarah?

Kenzo menyipitkan matanya agar melihat dengan jelas papan kecil di atas pintu yang berada di samping tangga. Dan benar, memang itulah kelasnya.

Kenzo melewati sekumpulan gadis yang tengah duduk di samping kelas, lalu masuk ke dalamnya. Ruangannya cukup luas dengan 20 kursi berjajar rapi. Dinding yang dipenuhi dengan foto para tokoh sejarah.

Kenzo melihat ke seluruh ruangan yang siang ini masih dipenuhi sebagian junior. Mereka yang saat itu tengah bergosip, mulai berbisik-bisik tak jelas dengan pandangan terpusat pada lelaki dengan rambut acak-acakan itu.

"Siapa yang di kelas ini bernama Salsa?" Pertanyaan Kenzo dijawab dengan kebisuan mereka.

"Hei! Aku sedang bertanya! Siapa di kelas ini yang bernama Salsa?"

My Spoiled Angel [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang