⚠ Warning ⚠
Versi wattpad tidak sama dengan versi buku/ ebook ya... jadi yang kemren sempat beli bukunya tolong baca dari awal. Thx.
***
Angel membuka perlahan kelopak matanya. Rasa nyeri di sekujur tubuhnya menjadi alarm bagi gadis bersurai pirang itu bangun dari tidur lelapnya.
“Ahh ....” Angel merintih ketika ia mencoba duduk.
Angel mengusap kedua matanya. Setelah kembali terbuka secara sempurna, matanya kemudian jatuh pada lengannya yang kini membiru.
Lebam?
Angel pelan-pelan meraih selimut dan ia lingkarkan ke tubuhnya yang tak berbalut kain. Ia berjalan tertatih ke meja rias. Angel terkejut melihat tanda kemerahan di leher dan dadanya dari balik kaca. Lengan dan punggungnya pun bernasib sama.
Angel kembali mengingat pergulatannya dengan Kenzo. Lelaki itu kembali melakukannya dengan sedikit kasar tadi malam.
Ceklek.
“Kamu sudah bangun?” Suara berat dan dominan memenuhi ruangan berplitur merah muda.
Kenzo berjalan santai menghampiri Angel. Ia melingkarkan kedua tangannya di perut Angel. Deru nafas pemuda itu menjalar di sepanjang lehernya.
Angel memutar tubuhnya menghadap Kenzo.
Penampilan Kenzo yang rapi menghapuskan segalanya. Mata yang awalnya menatap sinis, kini memancar penuh tanya pada Kenzo.
“Kamu dari mana?” tanya Angel.
Kenzo memakai kemeja motif plaid yang sengaja ia gulung hingga siku. Celana denim tua yang santai dipadukan dengan sepatu kets warna senada.
Angel tiba-tiba merasa kesal. Kenzo selalu meninggalkannya pergi tanpa pamit.
“Oh, tadi—”
“Kenapa tidak mengajak Angel?” sahut gadis itu ketus.
“Kamu masih tidur, Sayang. Aku tidak—”
“Alasan! Bilang saja tidak mau mengajak Angel jalan.” Gadis itu melangkah pergi, menuju lemari berpintu ganda.
Kenzo mengambil nafas salam. Dengan langkah lebar, ia mengikuti gerak kaki Angel dari belakang.
Angel meraih handuk dan pakaian bersih dari gantungan kayu. Mengabaikan Kenzo.
Ketika ia memutar badannya, Kenzo sudah menghadangnya.
“Ish, minggir!”
“Sebelum aku selesai bicara, aku tidak akan membiarkanmu pergi,” tegas Kenzo.
Angel membuang wajahnya keluar jendela.
“Sebenarnya aku ingin memberikan kejutan ini untukmu. Tetapi melihat bagaimana mood-mu pagi ini, aku memutuskan untuk memberikanmu kejutan, saat ini juga.”
Angel kembali mendaratkan matanya pada Kenzo. Ia menatapnya, bingung.
Kenzo merogoh saku celananya. Sebuah kertas kecil persegi panjang diraih dan dipegang olehnya.“Lihatlah.” Kenzo menyodorkan kertas asing itu kepada Angel.
Angel mengulurkan tangannya dengan ragu. Lalu dibacanya beberapa tulisan kecil pada kertas itu.
“Hawaii?”
Angel menatap tak percaya pada kertas di tangannya. Sebuah tiket pesawat ke Hawaii? Atas namanya?
“Iya. Kakek meneleponku, dan memberikanku dua tiket dan panduan resort ke Hawaii.” Kenzo tersenyum kecil, membentuk seringai.
Angel masih terpana dengan penglihatan dan pendengarannya.
“Kalau kamu tidak mau, aku akan memberikan tiket ini kepada orang lain. Bagaimana?”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Angel [21+] | END
Romance⚠ Warning: 21+, yang dibawah umur menjauh. Privat Story ⚠ *** Kisah cinta seorang gadis manja *** --Angel-- ✔ Cantik ✔ Manja ✔ Egois ✔ Angkuh ✔ Pemaksa ✔ IQ di bawah rata-rata --Kenzo-- ✔ Tampan ✔ Dingin ✔ Kalem ✔ Cerdas ✔ Posesif *** Sebagai anak...