Chapter 31 : Air Mata Kesedihan

205K 17.5K 1K
                                    

Suka banget sama lagu itu...👆👆👆 😭😭😭

Happy Reading...

***

"Ja..jangan mendekat.." nada suara Angel memohon, namun Kenzo mengabaikannya.

"Angel, dengarkan aku.."

"Tidak..hiks..." Angel semakin menangis tersedu-sedu dengan langkah Kenzo yang berjalan semakin dekat ke arahnya. Tidak, dia belum siap mendengar penjelasan dari laki-laki itu. Tidak!

Angel berjalan mundur untuk menjauhinya. Tak sadar jika dirinya berjalan ke arah jalan raya yang cukup ramai. Begitu takut dirinya dengan laki-laki itu, hingga dia tidak mendengar teriakan-teriakan dari sekitarnya. Angel hanya sempat melihat sekilas mobil berwarna hitam melaju cepat ke arahnya.

"Angel!" Kenzo berlari menuju ke arah tempat Angel kini berdiri.

Namun.. terlambat.

"ANGEL!"

Seperti gerakan lambat, Kenzo melihat tubuh Angel menghantam kap dan kaca mobil hingga retak, sampai akhirnya terbaring lemah di aspal.

Angel merasakan cairan hangat mengalir keluar dari belakang kepalanya. Rasa sakit yang bisa mewakili luka di hatinya. Setidaknya itulah yang kini dirasakan olehnya.

Semuanya mulai tampak buram. Namun, sebelum dia benar-benar menutup kedua matanya, untuk pertama kalinya Angel melihat Kenzo seperti itu.

Kenzo berlari ke arahnya. Kenzo jatuh berlutut. Dia menangis dan memanggil namanya.

"Angel!"

Suara itu.... suara yang mengantarkan Angel jatuh ke dalam tidur yang damai dan tak lagi merasakan sakit.

***

Leo berlari menyusuri koridor rumah sakit bersama dengan Jessica yang mengikutinya dari belakang. Tepat di depan pintu ruang operasi, Leo menemukan Kenzo terduduk lemah di lantai dengan wajah muram penuh duka.

"Brengsek!" Leo menarik kerah Kenzo dan mendorongnya hingga membentur dinding.

Leo memberikan tatapan marahnya kepada Kenzo. Tidak sekalipun Leo pernah melihat Kenzo sekacau ini. Mata lelaki itu dipenuhi oleh air mata. Noda darah menghiasi tuxedo putih yang dikenakan oleh Kenzo. Meskipun begitu, kemarahan yang telah menumpuk di dada tidak membuatnya menguap begitu saja.

Leo marah dan ini semua karena Kenzo!

"Aku sudah mengatakan berulang kali kepadamu. Sekali lagi kau melukai Angel, aku tak akan tinggal diam!" Leo mengeratkan cengkaraman di kerah leher Kenzo.

Leo semakin kesal, ketika Kenzo tidak juga meresponnya.

"APA KAU BISU, BAJINGAN?!"

Buk!-Leo memukul rahang Kenzo hingga lelaki itu tersungkur ke lantai. Darah segar mengalir dari sudut bibir. Namun Kenzo masih setia mengunci mulutnya.

"Leo, cukup!" Jessica menarik lengan Leo yang kembali ingin mendaratkan pukulannya di wajah Kenzo.

"Jangan ikut campur, Jessica, aku-" ucapan Leo terpotong ketika pintu ruang operasi tiba-tiba terbuka. Seorang dokter keluar dengan wajah serius.

Kenzo yang terlebih dahulu melihat dokter itu, segera bangkit. Dia mendorong tubuh Leo yang berniat mencekal lengannya.

"Bagaimana keadaan Angel, dokter?" Tanya Kenzo panik. Tidak menghiraukan Leo yang masih kesal dengannya, Kenzo langsung memburu sang dokter dengan berbagai pertanyaan.

My Spoiled Angel [21+] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang