(They - 1)

1K 107 12
                                    

Note : Beberapa part ke depan isinya flashback mereka. Jadi tidak saya italic.

*************************

Busan, 2009

"Mianhae, Eunhyuk-ah, Taecyeon-ya, Chanrin sedang sakit jadi tidak bisa bermain bersama kalian hari ini."

"Tapi Chanrin sakit apa? Kenapa dia melarang kami untuk menjenguknya?" tanya Taecyeon

Sewoon terdiam sejenak memikirkan jawaban yang akan dilontarkannya. Tentu itu harus jawaban yang masuk akal, agar bisa membuat kedua anak laki-laki ini pergi.

"Ahh, bagaimana ya. Chanrin berpesan padaku untuk tidak memberitahukan sakitnya pada kalian berdua."

"Ne? Kenapa bisa begitu! Kami--"

"Sudahlah, Taecyeon-ya. Jangan paksa bibi Han untuk memberitahukan sakit Chanrin." ucap Eunhyuk memotong perkataan Taecyeon. "Bibi Han, tolong sampaikan pada Chanrin. Semoga lekas sembuh. Jika butuh apa-apa beritahu kami. Kajja!" Eunhyuk mengangguk pelan sebelum menarik Taecyeon yang masih ingin bertanya.

"Ya! Kau mau kemana!?" seru Eunhyuk ketika Taecyeon berlari memutari rumah Chanrin. Memanjat tembok melalui tumpukan kaleng, hingga bisa melihat Chanrin yang sedang berada dikamarnya.

"Ya! Kau..."

Taecyeon menoleh dan memberi isyarat untuk diam. Eunhyuk yang bingung langsung mengikuti Taecyeon. Matanya membulat sempurna ketika mengetahui apa yang sedang mereka lakukan.

Taecyeon terkekeh melihat respon sahabatnya. Memang kegiatan mereka saat ini bisa masuk kategori kriminal dengan kasus pelecehan.

Bagaimana tidak, saat ini mereka berdua sedang melihat Chanrin yang hanya mengenakan kaos kebesaran dan celana dalam g-string, sedang berkaca dengan memperlihatkan bokongnya.

"Bisul? Mwo? Jadi... Chanrin terkena bisul?" ucap Eunhyuk saat melihat benjolan yang cukup besar terlihat di kaca.

"Pantas saja dia malu untuk menemui kita." sahut Taecyeon

"Kau tau obat apa yang cepat menyembuhkan bisul?"

"Molla, tapi ku dengar dari orang tua-ku telur kodok cepat mengempeskan bisul."

Kedua laki-laki itu terdiam kemudian saling berlomba untuk turun dan mencari telur kodok untuk teman tersayang.

🍰

"Kau sudah sembuh?" tanya Taecyon sore itu ketika dia membawakan setoples telur kodok untuk Chanrin.

Chanrin menganggulk pelan dan meminta maaf. Dia tau Taecyeon berusaha mencari telur kodok untuknya dibeberapa kolam sepulang sekolah.

"Ne, Eunhyuk sudah memberiku telur kodok kemarin. Dan sekarang bisulku sudah kempes."
Taecyeon terdiam dan tersenyum tipis menatap Chanrin. "Jinjja? Waah, sepertinya aku kalah lagi darinya." ucap Taecyeon

"Kalah apa? Memangnya kalian sedang bertanding?" tanya Chanrin heran

"Anni. Bukan apa-apa. Kalau begitu, aku pamit dulu. Sampai jumpa besok di sekolah, Chanrin-ah."

"Oo, sampai bertemu besok."

🍰

Taecyeon tersenyum dan menerima suapan cake dari Chanrin.

"Bagaimana, enak?" tanya Chanrin

"Enak." jawab Eunhyuk membuat Chanrin mencembikkan bibirnya tidak puas. Dia menoleh dan menatap Taecyeon.

"Mashita! Cake buatanmu selalu enak!" Chanrin bertepuk tangan senang dan kembali menyuapkan cake ke Taecyeon dan Eunhyuk bergantian.

🍰

Busan, 2012

"Tapi besok aku bertanding! Kau tidak ingin melihatku?" rengek Chanrin saat Taecyeon datang dan mengucapkan perpisahan.

"Mianhae, bukannya tidak ingin melihatmu bertanding. Tapi, keberangkatanku tidak bisa ditunda. Aku akan berangkat bersama Appa-ku, besok pagi-pagi sekali."

Eunhyuk hanya diam menatap Taecyeon dan Chanrin. Bukannya dia tidak merasa sedih, dia hanya... Sulit untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan.

"Eunhyuk-ah.."

"Ne?"

"Tolong jaga Chanrin selama aku pergi. Aku tau kau lebih dari mampu menjaganya selama aku pergi." ucap Taecyeon dengan senyum khas nya. Eunhyuk mengangguk pelan dan merangkul Chanrin. Membuat gadis itu menangis didadanya.

Taecyeon tersenyum dan mengucap dalam hati, bahwa apa yang dilakukannya sudah benar. Dia berharap, Eunhyuk mampu menjaga Chanrin, sahabat yang disayangnya lebih dari sahabat.

🍰

Busan, 2007

"Perkenalkan, namaku Lee Hyukjae. Aku pindahan dari Hyundai Junior School, Seoul." ucap Eunhyuk saat memperkenalkan dirinya.

Respon semua murid dikelas itu pun sama. Berdecak kagum, bahkan tak sedikit yang mencibir Eunhyuk karena pindah dari sekolah elit ke sekolah mereka yang terbilang biasa saja.

Chanrin berbinar melihat Eunhyuk yang berjalan menuju ke arahnya. Duduk di meja yang berada dibelakangnya.

"Annyeong, nan Shim Chanrin imnida." sapanya kelewat semangat

"Lee Hyukjae imnida. Panggil saja Eunhyuk." balas Eunhyuk

"Oh, dan kenalkan ini... Ok Taecyeon." tunjuk Chanrin pada anak laki-laki yang juga menatap ke arah Eunhyuk.

Eunhyuk tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya.

"Geure, Eunhyuk-ah. Apa kau mau menjadi sahabat kami?" tanya Chanrin

"Ne?"

"Jebal.. Taecyeon kadang tidak seru untuk ku ajak main." Taecyeon berdecak dan menendak kursi Chanrin.

Eunhyuk terkekeh melihat interaksi keduanya. Kemudian mengangguk menyetujui.

Sejak saat itu, mereka bertiga selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Eunhyuk si murid pindahan yang pendiam, Taecyeon si anak petualang, dan Chanrin gadis periang putri beladiri.

*****************

Tahun & Bulan tidak ku urut. Sengaja. Karena maju mundur, agar kalian bisa membayangkan bagaimana sifat mereka dulu.

Oke, sekian dulu ocehannya.

Happy reading, jangan lupa VoMent-nya... 😄

*kiss dari Taecyon* 😘

Piece of Cake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang