(They - 6)

814 91 20
                                    

Multimedia : INFINITE - The Eye

NOTE : WAJIB DENGERIN MULMEDNYA BIAR LEBIH BERASA

Kesibukan yang sempat tertunda kembali dimulai. Liburan yang telah disusun terpaksa dinomer duakan, saat Eunhyuk harus fokus memantau proyeknya.

"Jangan pasang wajah begitu." ucap Eunhyuk saat Chanrin menekuk wajahnya kecewa. "Lebih baik kau mendo'akanku agar proyek ku cepat selesai."

"Hm."

Taecyeon mengintip dari balik koran yang sedang dibacanya. Posisinya yang memang berada diteras cukup leluasa untuk melihat kedua sejoli itu, bahkan samar-samar dia bisa mendengar percakapan keduanya.

"Geure, sudah waktunya aku pergi. Taecyeon-ah!" merasa di panggil, Taecyeon menurunkan koran yang dibacanya dan melambai sebagai balasan. "Aku titip istriku. Jaga dia, ok??" seru Eunhyuk dan dibalas seruan 'Ok' dari Taecyeon.

🍰

Waktu berjalan cepat, proyek yang direncanakan selesai dalam waktu dua minggu kini terpaksa diselesaikan lebih lama karena beberapa hal.

Chanrin hanya bisa mendesah pelan ketika selesai memasukkan sarapan suaminya ke dalam box nasi. Sudah empat bulan mereka tinggal disini, dan sudah seminggu terakhir Eunhyuk lebih memilih memakan sarapannya dikantor dari pada dirumah.

"Aku pergi dulu. Bye, Honey." ucap Eunhyuk mengambil tempat bekal dan mengecup dahi istrinya sebelum berlalu pergi.

"Lonely, again?" tanya Taecyeon yang baru saja keluar dari kamarnya. Lelaki itu memutuskan untuk mengambil cuti, demi menemani Chanrin.

"Hm."

"Kau terlihat lesu. Apa dia tidak memberimu jatah?" Chanrin menghentikan gerakan menyuapnya. "Apa maksudmu?"

"Aku tau kau juga merasakannya, Chanrin-ah."

Chanrin diam dan memilih melanjutkan sarapannya. Setelah selesai, dia segera membereskan piring kotor dan langsung mencucinya.

"Apa kau akan menghindar terus dariku?" Chanrin diam dan memilih fokus pada piring-piring kotor tersebut.

Tubuhnya menegang ketika merasakan sepasang lengan kekar melingkari pinggang rampingnya. Dan kecupan-kecupan kecil disepanjang lehernya membuatnya harus menahan nafas.

Dengan cepat dia membilas tangannya. Melepaskan pelukan itu dan berjalan menjauh.

"Berhentilah menghindar dan selesaikan!"

Chanrin berhenti dan memutar tubuhnya. "Tidak ada yang perlu diselesaikan, Taecyeon-ah. Lupakan kejadian itu! Aku... Itu sebuah kesalahan!!"

"Kesalahan katamu!?" Chanrin beringsut mundur ketika Taecyeon melangkah mendekatinya dengan cepat. "Ku pikir saat itu kau juga menerimaku." desisnya tajam.

Chanrin menggeleng pelan. Dia memejamkan matanya, dan tanpa sadar mengeluarkan air mata. Menyesali kejadian tiga hari lalu. Mungkin Tuhan juga sudah mengutuknya atas kesalahan yang dilakukannya.

"Chanrin..."

"Hajiman. Jangan membahasnya lagi. Ku mohon," pintanya memelas

Taecyeon menggeleng pelan. "Kau tau, mungkin bagimu ini adalah kesalahan yang hina. Tapi bagiku, ini bukanlah kesalahan. Ini... Kau dan aku... Kita menikmatinya."

Chanrin menggeleng kali ini cukup kuat. Kedua tangannya sudah mencengkram rambutnya di kedua sisi kepalanya. Berharap bayangan kesalahan tiga hari yang lalu hilang.

Seandainya dia memilih menerima ajakan suaminya.

Seandainya dia tidak memaksa ikut Taecyeon

Seandainya dia tidak menerima tawaran menjadi objek foto Taecyeon

Seandainya dia...

Semua pikiran itu berputar dan silih berganti dengan wajah suaminya yang tersenyum, lalu wajah sahabatnya, dan... Kejadian itu.

Tapi kau menikmatinya, dasar bodoh! Otaknya tertawa menang ketika isi hatinya membenarkan pikirannya. Ya, dia memang menikmatinya. Dia benar-benar kotor sekarang.

Taecyeon menarik Chanrin ke dalam pelukannya. Merasa tidak ada penolakan, Taecyeon memberanikan diri mengusap pipi wanita yang selalu menenuhi hatinya, bahkan perasaan itu semakin bertambah.

"Uljimma. Hei, lihat mataku. Shim Chanrin. Balas tatapanku." Chanrin berusaha menatap mata sahabatnya. Mata yang dulu terasa hangat, kini terasa membakarnya. "Jangan merasa bersalah. Kau tidak sendiri. Ada aku. Jangan menangis lagi. Hm?" Chanrin hanya diam tidak menjawab.

Tanpa banyak bicara, Taecyeon membawa Chanrin masuk ke kamarnya. Dan entah siapa yang memulai, detik berikutnya mereka kembali mengulang kesalahan yang sama.

*********************

Ini klimaks?

Bukan. Belum. Ah, mungkin bisa disebut intro klimaks-nya. 😂

Selamat baper guys... 👻

*kiss dari Eunhyuk*

Piece of Cake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang