A side Story about They

901 46 9
                                    

Suatu hari, didalam Diamond resto. Dua orang lelaki dewasa duduk saling berhadapan dan ditengah keduanya, seorang wanita cantik menguap kecil sambil sesekali menggulir layar ponselnya.

"Sudah ku bilang awalnya kisah kalian itu genrenya komedi!" seru lelaki pertama, sebut saja T.

"Komedi? Jelas-jelas alur cerita kami saja menguras emosi, dan kau bilang komedi? Aneh!" bantah lelaki kedua berinisial E.

T mendesah pelan dan memijat keningnya, "Kau ini bodoh atau tidak mengerti? Sudah ku katakan sebelumnya, bahwa cerita kalian AWALNYA. Ku ulangi, AWALNYA cerita genre komedi."

"Jinjjayo? Kalau begitu kenapa berubah menjadi cerita tragis begitu!?" protes E.

"Itu karena ingatan penulis yang tidak stabil." sela wanita dengan inisial C. "Cerita kita awalnya memang genre komedi, tapi saat dia mengetik ulang, tiba-tiba saja badai memori datang dan menghancurkan alur yang sudah disusun diawal." ucap C dengan nada dramatis membuat T dan E cengo.

C berdehem dan kembali duduk dengan benar, "Alur cerita yang sekarang terinspirasi dari novel yang dibaca penulis saat masih dikelas 2 SMP tahun 2008 silam."

"Oh! Kalau tidak salah. Judul novel itu Cinta dalam Sepotong Roti!" timpal E antusias.

 Judul novel itu Cinta dalam Sepotong Roti!" timpal E antusias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaps, benar sekali. Cerita kalian terinspirasi dari novel tersebut. Bahkan 75% alur aku ambil dari novel itu." mereka bertiga langsung menoleh pada sosok P yang baru saja datang dan duduk di hadapan C.

"Meski bukunya masih ada hingga saat ini, tapi karena jarak yang memisahkan ku dengan novel itu, membuatku terpaksa membuat kisah kalian dengan ingatan a la kadarnya." sambung P

"Tapi cerita kami jadi mengenaskan! Bahkan nasibku jadi jelek dicerita itu!" protes T tidak terima.

"Heol, nasibmu tidak seburuk itu! Jika aku baca novelnya ulang justru nasibmu dan C akan lebih buruk dari yang ada dicerita ini." balas P.

"Ending cerita ini aneh." kata E sambil menggulir layar hp nya. "Kurang panjang, aneh, dan tidak memuaskan. Aw!" E mengaduh sambil mengusap kepalanya yang baru dipukul P.

"Aku bahkan berniat membuat tambahan untuk cerita ini, tapi karena kalian berdua protes seperti itu membuatku muak. Bye!" P berdiri dan langsung pergi begitu saja.

"Aigooo... Kalian berdua keterlaluan!" bentak C yang langsung memukul E dan T bergantian. "P...!! Tunggu!!" C langsung mengejar P.

*********************

Apa ini!? Bukan bonus/ekstra/epilog!

Emang, ini cuman nyepam doang. Iseng2 ngabisin part.

Dengan tambahan ini jadinya 29 part.

Dan kalau mood, ntah kapan dibuatin ekstra/bonus/epilog biar jadi 30 part.

Hahahahahaha...

Usil dan kuker, yeps. It's me.

Bye!

P.s : novelnya terbitan tahun 1991 dan novel itu diambil dari judul film yang sama. Cinta dalam Sepotong Roti (ketika masalah s*x muncul dirumah, cinta dipertanyakan di jalan) pada tahun yang sama. Jadi, filmnya dulu yang jadi baru dibukukan. 😌

P.s.s : karena inspirasi datang dari mana saja, 😏

Piece of Cake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang