[Her - 1]

1.7K 167 17
                                    

Untuk HJ
Yang ku balas suratnya

Mungkin ini pertama kalinya aku membalas suratmu. Aku tau kau pasti sangat senang karena aku membalasnya, kan?

HJ, sepertinya kau orang yang menyenangkan. Mungkin kita bisa bertemu suatu saat nanti?

Dari Chanrin
Yang tidak sabar menunggu

Aku mendesah pelan ketika selesai menulis balasan surat untuk HJ. Aku pun tidak tau apa yang membuatku memutuskan membalas surat darinya.

Mungkin karena kau rindu padanya?

Aku menggeleng cepat dan segera melipat kertas tersebut dengan bentuk origami burung bangau.

Bip bip bip

Jam digital di nakasku berbunyi. Pertanda bahwa waktu sudah menunjukkan pukul delapan dan saatnya bersiap untuk ke cafe.

Hari ini seharusnya aku libur. Hanya saja, Hyo Sun yang mendapat shift hari ini tidak bisa datang. Maka dari itu dengan sangat terpaksa aku menggantikannya.

🍰

"Good morning!" seruku saat membuka pintu samping yang terhubung dengan ruang pegawai.

"Datang sedikit terlambat, eh?" tanya Minhyuk sambil merapikan seragam chef nya. Dia merupakn asisten koki di cafe ini. Kasarnya, pembantu Donghae. Hihi

"Wae?"

"Oh?"

"Wajahmu.. Kenapa kau tertawa seperti itu."

"Oh ini..." aku menggaruk kepalaku. "Hanya memikirkan sesuatu yang lucu. Aw!" aku menggerutu sambil mengusap kepalaku yang baru saja dipukul oleh Minhyuk.

"Gadis aneh. Cepat ganti bajumu sebelum kau ditendang oleh Boss." ucap Minhyuk sebelum keluar dari ruangan ini.

Setelah memastikan bahwa tidak ada pegawai lain di ruang ganti, ku putuskan untuk mengunci pintu ruang ganti karena aku tidak suka berganti pakaian dikamar mandi.

"Aigooo... Shim Chanrin dan kebiasaan buruknya."

Aku terkekeh ketika mendengar suara Donghae yang hendak masuk ke ruang ganti. Sudah bukan rahasia lagi jika ruang ganti terkunci, maka Shim Chanrin sedang didalamnya.

Cklek

"Sebenarnya apa yang kau lakukan didalam sana. Lama sekali." ucap Donghae seraya menggeser-lebih tepatnya mendorong tubuhku dari depan pintu.

Blam!

"Huuu! Dasar ikan amis!"

Cklek

"Neo..."

"Kyaaaaaaa....!!" aku menjerit dan langsung berlari ke depan ketika Donghae kembali membuka pintu. Meninggalkan Donghae dengan tawanya yang menyebalkan.

"Huh, dasar ikan amis sialan! Tidak tau malu! Mataku jadi tidak suci lagi gara-gara dia!" gerutuku dalam setiap hentakan langkah kakiku.

"Shim Chanrin..."

"Ne!" tubuhku langsung membeku saat itu juga ketika mendengar suara dari orang yang ku hindari.

"Berbalik."

Tubuhku berputar seolah menuruti permintaan dari pria menyebalkan yang harus ku sebut Boss.

"N-ne, Boss."

"Jangan lakukan itu lagi."

"Ne?"

"Jangan bergaya seperti salah satu model pakaian dalam itu. Bahkan tinggi tubuhmu tidak mencapai rata-rata. Tapi..."

Aku menegang ketika tubuh tinggi itu merunduk dan mengucapkan sesuatu yang nyaris membuatku memukulnya saat itu juga.

"Kerja yang benar nona Shim." ujarnya kemudian sambil menepuk puncak kepalaku dan berlalu pergi.

"DASAR BOSS MESUM!!!"

Piece of Cake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang