- Special Part of PoC -

921 76 20
                                    

Eunhyuk tersenyum puas menatap beberapa piring berisi makanan yang sudah dimasaknya. Bahkan dia sengaja off selama tiga hari dari restoran. Rencananya selama tiga hari dia akan memanjakan wanita penting kedua dihidupnya. Ratunya. Istri tercintanya.

Bunyi pintu utama yang terbuka membuat Eunhyuk segera berjalan ke arah ruang tamu. Bibirnya melebar ke samping membentuk senyuman tipis, kedua tangannya terbuka lebar  melihat sosok istrinya yang baru saja pulang dengan wajah lelah. Chanrin tersenyum dan langsung masuk ke dalam pelukan suaminya. Melepaskan rasa lelah yang sejak tadi menempel di punggungnya.

"Apa semua berjalan lancar?" tanya Eunhyuk

"Tentu. Mereka semua sangat antusias dan aku menyukainya!"

Eunhyuk melonggarkan pelukan mereka kemudian mengecup dahi istrinya.

"Mandi dan bersiaplah."

Chanrin mengerutkan dahinya, "Kau akan mengajakku kemana?"

Eunhyuk tersenyum dan memijat kerutan didahi istrinya. "Rahasia," bisiknya dan mencium telinga Chanrin hingga membuat wanita itu memekik geli.

"Oppa!!"

"Hehe.. Cepat mandi. Aku menunggumu."

Dua puluh menit kemudian, Chanrin telah siap dengan dress berwarna biru muda yang membuatnya terlihat menawan. Wajahnya yang terpoles make up sederhana mampu tidak mengurangi pesona natural di wajah ovalnya.

Eunhyuk yang sudah menunggu di ujung tangga tersenyum lebar menanti kedatangan kekasih hatinya.

"Selalu cantik dan mempesona," puji Eunhyuk membuat rona merah muncul dikedua pipi istinya. Eunhyuk yang gemas melihat rona itu langsung mencium kedua pipi istrinya.

"Sebelum kita pergi, aku ingin menutup matamu terlebih dahulu." kata Eunhyuk sambil memasangkan penutup mata. Setelah memastikan Chanrin tidak bisa melihat karena terhalang oleh penutup mata, dengan perlahan Eunhyuk menuntun Chanrin berjalan ke sisi rumahnya yang sudah di hias dengan cantik.

Setelah sampai, Eunhyuk berjalan ke belakang tubuh istrinya dan membuka penutup mata istrinya. Kemudian dia memeluk tubuh istrinya menunggu reaksi terkejut dari wajah Chanrin.

"I-ini..." Chanrin menutup mulutnya tidak percaya.

"Happy Anniversary yang ke-5, Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Happy Anniversary yang ke-5, Sayang." bisik Eunhyuk sambil mencium pelipis istrinya.

Chanrin memutar tubuhnya meski tangan suaminya masih melingkar di pinggangnya, "Eh? Memangnya hari ini hari anniversary kita?"

Eunhyuk menghela nafas sebelum membenturkan dahinya pada dahi istrinya hingga membuat Chanrin mengaduh.

"Appo," keluhnya sambil mengusap dahinya yang sedikit memerah

"Sepertinya pikiranmu tertinggal didunia khayalan sehingga kau melupakan hari penting seperti ini." Eunhyuk menggantikan tangan Chanrin mengusap dahi istrinya dan mengecup pelan. "Lebih baik kita duduk sebelum semua makanan itu kehilangan rasanya."

Mereka berdua pun duduk dan mulai menyantap satu persatu makanan yang ada.

"Enak sekali!" gumam Chanrin sambil memasukkan potongan besar daging ke mulutnya. Eunhyuk mengulum senyum dan mengusap saus di ujung bibir istrinya dengan ibu jari dan menjilatnya.

Perlakuan tersebut sukses membuat wajah Chanrin memerah. Diraihnya segelas lime squash dan meminumnya hingga tandas untuk menyamarkan wajah memerahnya.

"Tidak perlu seperti itu. Aku sudah melihat wajah memerahmu."

Chanrin mendengus kesal dan kembali mengunyah daging dengan kasar, membayangkan daging itu adalah tubuh suaminya. Eunhyuk tertawa melihat sikap istrinya yang kekanakan namun menggemaskan.

"Hei, Lee Chanrin, kau tau? Aku tidak menyangka pernikahan kita sudah berusia lima tahun. Masih sangat muda namun sudah memiliki banyak warna. Aku masih ingat saat Soojeong hadir dalam rahim mu. Kau berjuang melewati fase-fase sulit karena morning sickness dan emosi yang labil, dan masa ngidam yang menyusahkan."

Chanrin mengusap bibirnya dengan serbet dan meminum air putihnya, "Ya, aku selalu membuat masakan aneh dengan bahan-bahan di Diamond hingga membuatmu mengalami kerugian besar." gumamnya

"Tidak masalah jika itu membuatmu senang. Karena kebahagianmu adalah prioritasku." ucap Eunhyuk sambil meraih tangan Chanrin dan mengecup punggung tangannya.

"Aku juga tidak menyangka bisa bertahan sampai sekarang. Meski awal pernikahan kita tidak mudah..." Chanrin terdiam mengingat kilasan memori awal pernikahannya, "Dan bisa menjadi ibu bagi Soojeong dan Hyuchan. Oh, dimana baby Hyu? Aku merindukannya."

"Mereka berdua ku titipkan pada ibu ku. Aku juga sudah membawakannya kantong asimu jadi kau tidak perlua khawatir jika putra mu kelaparan."

"Huuuu... Suami siaga dan ayah cekatan." puji Chanrin sambil mencubit pipi suaminya.

Eunhyuk tersenyum dan menarik tangan Chanrin mengajaknya ke tengah halaman bersamaan dengan alunan musik klasik untuk berdansa terdengar.

Mereka berdansa, menikmati suasana romantis malam hari. Merasakan angin malam berhembus lembut menyapa kulit.

"Oppa," panggil Chanrin

"Hmm."

"Minggu depan pameran buku ku akan di adakan di Busan."

"Lalu?"

Chanrin mengangkat wajahnya menatap wajah suaminya yang semakin terlihat tampan seiring bertambahnya usia. Tangannya mengusap rahang Eunhyuk.

"Aku ingin kau dan anak-anak ikut." pintanya

Eunhyuk diam sesaat, sebelum tersenyum dan mengangguk mengiyakan permintaan Chanrin.

"Jeongmal? Gyaaa... Gomawo, Oppa!" seru Chanrin sambil memeluk Eunhyuk membuat lelaki itu terkejut dan tertawa melihat tingkah istrinya.

Yah, bukan tanpa alasan dia mengizinkan Chanrin menjadi penulis, dia tidak ingin mengambil resiko bisnisnya hancur karena eksperimen-eksperimen aneh istrinya kembali terulang. Memang kebahagian Chanrin adalah yang utama, tapi jika restoran yang menjadi pundi uang nya hancur pasti Chanrin juga tidak akan bahagia.

Perjalan mereka mungkin masih panjang. Masih banyak ujian yang menanti mereka di depan karena pernikahan bukanlah sebuah permainan yang jika kau sudah bosan maka bisa kau tinggalkan. Pernikahan adalah suatu komitmen dimana jika kau mengambilnya, maka itu sudah satu paket dengan segala konsekuensinya.

Maka dari itu Eunhyuk tidak ingin mundur saat berbagai luka menggores hatinya diawal pernikahan mereka. Dia adalah pria dewasa yang harus siap menerima semua luka itu. Dia harus kuat karena harus melindungi Chanrin yang sempat kebingungan.

Begitupun dengan Chanrin, seiring berjalannya waktu dia selalu mencoba untuk selalu kuat dan terus menggenggam erat tangan suaminya. Dia tidak ingin kesalahan kembali terulang. Dia bersyukur Tuhan masih berbaik hati padanya yang tidak memisahkan dirinya dengan sang suami.

"I love you, My Hubby. My Hero. My Guardian. My Everything. Terima kasih untuk perjuangan selama lima tahun ini dan ayo berjuang kembali untuk tahun-tahun yang akan datang." ucap Chanrin lirih dengan air mata yang mengalir

"I love you more, My Wifey. Tidak ada kata-kata yang bisa ku ungkapkan untuk kebahagian dan semua rasa yang sudah kamu berikan selama lima tahun ini dan aku menanti setiap kejutan rasa di tahun-tahun yang akan datang." balas Eunhyuk dan mengecup pangkal dahi istrinya lama.

🍰🍰🍰

Iseng buat special part nya.. Wkwk itung2 merayakan kesenangan karena bisa buat cerita dengan cast selain Kyuhyun sukses... 😄

Love you gaes.. Thanks dukungannya... 😘😘😘😉

Piece of Cake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang