MURNI HATI ATAU DENDAM?

2.3K 180 4
                                    

SEDETIK yang lalu Senja berfikir mereka sudah berciuman.

Lalu otaknya kembali bekerja dan dia menyadari tidak ada apapun yang menempel di bibirnya. Jadi Senja memberanikan diri membuka mata. Namun hal itu malah membuatnya jauh lebih deg degan. Karena jarak Angkasa dengannya mungkin hanya sekitar 2 senti. Dengan hidung yang sudah saling menyentuh.

Namun Angkasa tidak menciumnya. Gilanya, kenyataan itu membuatnya kecewa.

"Mereka udah pergi."bisik Angkasa. Lebih mirip desahan, dan Senja bahkan bisa merasakan hangat nafas cowok itu. Angkasa melepaskan tangannya yang sedari tadi menangkup kedua pipi Senja dan menjauhkan diri.

"Tenang aja. Gue nggak bakal ngambil firstkiss lo tanpa seijin elo kok. Itu cuman cara buat ngusirtu betina." Ujar angkasa, langsung mengklarifikasi. Senja mengangguk samar. "BTW...yang barusan emangfirstkiss kan?" tanyanya, menggoda.

"Angkasaaa...." seru Senja, sebal, namun ketika sadar dia memanggil nama cowok itu langsung, cewek itu langsung salting. "Eh...maksudnya..."

Ucapannya terhenti karena gelak tawa Angkasa. Cowok itu kayaknya seneng banget bisa godain dia. "Sori sori...habis muka lo lucu banget. Jadi itu emangfirstkiss ya? Syukur deh..." ujarnya.

Senja mengernyit heran. Syukur?

"Omong omong...nggak papa lah...lomanggil langsung nama gue. Ya emang kedengeran plinplan sih, tapi itu bisa nunjukin kalo lo pengecualian. Lo pacar gue, dan itu harus jadi keistimewaan."putus Angkasa. Senja mendongak, "Serius?" tanyanya, nggak percaya.

Namun Angkasa hanya tersenyum manis, "Yuk. Gue anter ke UKS."

***************************

"Nih..." ujar Angkasa, seraya meletakkan satu setel seragam yang masih terplastik di sebelah Senja.

Senja mengernyit heran, "Kamu beliin saya seragam?" tanyanya. Angkasa cuman mengedikkan bahu dan menjatuhkan diri di salah satu sofa di UKS. "Yah...lo nggak mau pake baju seragam gue. Lo nggak mau gue anter pulang. Dan lo juga nggak mau berdiem diri di sini. Daripada lo masuk angin, kan mending gue yang keluar duit." Sahutnya, enteng.

Senja ber-oh pelan, "Nanti saya ganti deh uangnya..." sahutnya. "Ah...nggak usah. Nggak papa kok." Sambar Angkasa.

Cowok itu mengamati Senja diam diam. Sebenarnya, Angkasa udah ada di depan pintu toilet sejak Cindy dan cs-nya masuk ke dalam. Namun ia pikir, Senja bakal melawan si tante tante norak itu. namun ternyata, yang ia dengar malah tawa licik Cindy dan ketiga cecunguknya. Alhasil, ia terpaksa masuk ke dalam.

"Tadi kenapa lo nggak ngelawan?" tanya Angkasa. Senja mendongak, dan mendapati Angkasa menatapnya bertanya. Bukannya menjawab, cewek itu malah membuang muka dan mengalihkan pandangan, "Nggak papa." Jawabnya, pendek.

Angkasa terdiam. Kayaknya bakalan sulit banget untuk nggak melanggar kesepakatan nomor 2. Nggak mungkin dia dan Senja bisa terus berdekatan tanpa menyinggung masalah pribadi. Cuma tinggal tunggu waktu untuk kesepakatan itu dilanggar. Tapi untuk sekarang, kayaknya ia nggak perlu terlalu mencecar.

"Fine. Lo tunggu sini dulu ya. Cepetan ganti baju, ntar masuk angin." Pesen Angkasa, lalu bangkit dan keluar dari UKS. Dalam hitungan detik, Senja sendirian. Cewek itu menarik nafas panjang, lalu merutuki dirinya sendiri. Kenapa tadi nggak ngelawan coba? Ah, dasar!! Melihatnya tunduk seperti tadi, Cindy pasti bakal mengulangi perbuatannya lagi.

Lalu dering ponsel membuyarkan lamunannya.

*********************************

Angkasa kembali ke kelas untuk mengambil tas nya. Namun kedatangannya yang hanya berbalut T-Shirt putih tanpa kemeja justru membuat kelas heboh.

Senja dan AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang