Holiday IV (end)

691 8 0
                                    

Zisa merasakan ada tubuh mungil yg bergetar diatas tubuhnya.. Wanita itu mengerjap-ngerjapkan matanya Karena isakan itu makin terdengar..

"Nddaa... hiks..." 

Sadar bahwa Naolah yg menangis Membuat ia langsung duduk sambil memegang anak itu agar tidak jatuh dari pelukannya..

"Kenapa nak? Jagoan bunda pagi-pagi kok nangis? Mimpi buruk yaah?" 

Ia menyeka air mata yg mengalir deras dipipi gembul milik Nao..
Nao menggeleng lalu memeluk zisa lagi sambil terisak..

"Sshhh.. sayang.. kenapa nak? Nao sakit yah? Mana yg sakit?" 

Nao menggeleng Lagii..

"Ao gak cakit ndaa.. hiks.. Yahhh.. Jaatin Nao.." 

Zisa terbelalak.. Jahatin Nao? Dia apakan Putranya? Zisa memegang anak itu lalu menatapnya dengan panik..

"Nao diapain sama ayah? Nggak dipukul kan sayang?"   Nao menggeleng lagii..

"Gak nda.. Aoo Tadi man auu peyuk Yaahh.. Tluss Yaah malahiin Naoo.. Hiksss" 

Zisa mengernyit, apakah Leo memang khilaf kemaren baik pada Nao? Dan sekarang ia membenci Nao lagi?

"Nao gangguin tidur ayah?" 

"Ngga kok.. Aaoo man peyuk jaa. Gak Nggu tidul yaahhh.." 

Zisa tersenyum, kasian sekali kau nak, Haus kasih sayang seorang ayah,.

"Sayanng, itu namanya Nao gangguin Ayah. Kan ayahnya cape, Trus kalo digangguin jadinya Kessel deh.. Makanya ayah gak sengaja Marahin nao tadii.. Maafin Ayah yah Nakk"   Ucap Zisa meyakinkan putranya..

Nao mengangguk lalu berujar..

"Yaah ndaa. Aoo calah yah Nda? Aaoo nti nta maaf cama yaah dehh"   zisa mengangguk dan mengacungkan Jempolnya..

Yaa tuhan, aku mohon berikanlah sedikit saja kelembutan pada Leo untuk Nao sama seperti kemarin, Aku tak ingin putraku Membatin akibat perilakunya yg kasar Tuhan..

"Yaudahh.. sekarang, kita mandii trus sarapann. Oke?" 

"Keh ndaaa" 

'Cup' 

Zisa terkekeh, Kebiasaan Putrannya yg maniss..
**** 

"Yaahhh"  Ujar Nao takut-takut. Zisa membawanya kegazebo Villa tempat dimana saat ini Leo sedang duduk dengan Laptop didepannya.

Pria itu menoleh dan menatap datar kearah Nao yg sedang menatapnya dengan mata indah mirip matanya itu.

"Yaaah cibuk?"  Nao mendekat dan Berusaha naik keatas Tempat duduk yg sedang diduduki Leo sekarang..

Leo mendelik kesal, lalu menggendong Nao dan meletakannya disebelah tempat duduknya..

"Ada apa?"  Tanya Leo dingin dan menatap Laptopnya lagii..

"Aoo nta aaff yaa yaahh.. Aoo dah anggu yaah tidul agi tadii. Jangan Nmbek gi ya yahhh. Aoo anji gak anggu yaahh agii dech"

Leo memutar kepalanya dan menatap lekat-lekat bocah didepannya ini..

"Ngambek? Siapa bilang?" Ketus Leo..

"Ndaa.. Yaahh cen.. cen.. cenn apa ya?"  Nao kebingungan, ia merangkup kata zisa tadi pagii dan Berusaha mengucapkannya dengan bahasa Dunia Planetnya yg tak jelas itu..

"Sensitive?"  Pekik Leo , Tentunya pekik Cool ala Leo (heek)

"Yaa centiv, Ta ndaa yaah uka centiv alo angun tidul. Yah au affin ao kan?"  Nao menunjukan tampang memelasnya sedangkan Leo menahan Kekesalannya.

Life with The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang