"Nyonyaaaa"
"ZIsaaaa"
Teriak Leo, dan para pelayan bersamaan saat tubuh Zisa menyentuh lantai. Ia melihat kearah Nessa yg tersenyum puas melihat Zisa terkulai Lemas dilantai dengan darah segar mengucur dari belahan pahanya.
Zisa akan menuruni anak tangga dengan nao dipelukannya saat tiba-tiba ia rasakan tubuhnya melayang. Iq mendekap Nao dengan Erat lalu membalikan tubuhnya dengan posisi punggung Mendahului Terhempasnya tubuhnya ke Lantai rumah itu. Lalu ia rasakan nyeri daerah sekitar perutnya yg sangat sakit. dan tubuhnya yg seakan remuk redam. Kepalanya juga mengeluarkan Darah hingga menyisakan bau darah yg kental
Zisa melihat kearah pangkal pahanya yg telah dialiri darah sampai kebetis . Ia segera memegangi perutnya seiring dengan sakit yg mau melanda.
"Sayang.. aa.. Ss.siapkan Mobil!!". Perintah leo lalu menggendong tubuh Zisa kedalam gendongannya . Ia panik, Wajah pucat Zisa dan darah yg mengucur deras membasahi Kemejanya. Zisa memperhatikan kemeja Leo Yg berlumuran darah saat ia memeluk Zisa ditempat duduk belakang mobil ini. lelaki itu terus meneriaki supirnya agar lebih cepat menuju rumah sakit
"tahan sayang.. kita.. ki.. kita akan segera sampai". Ucap leo gelagapan dan memeluk Zisa lebih erat
"kee.. kemejamu kotor". Lirih Zisa menatap sayup-sayup kearah Leo yg kini berubah menatapnya Dengan tatapan Kepedihan yg nyata.
"Bisakah kau tidak mementingkan hal yg membuatku marah walau hanya sekali ha?! Apa kemeja ku lebih penting?!" Teriak Leo menatap Zisa yg hampir menutup matanya.
"Tidak.. Zisaaa. jangan tutup matamu.. Zisaa,!! buka matamu. bertahanlah". dia mngguncang-guncangkan tubuh Zisa Agar wanita itu tetap terjaga.
Zisa tersenyum dan menggapai tangan Leo lalu menggenggamnya erat.
"Katakan.. katakan pada mereka Nanti.. selamatkan anakku. Apapun yg terjadi, berjanjilah, kau akan mengusahakan Agar dia hidup dan bertahan didalam sini jika aku terlelap..". Mohon Zisa Pada Leo. Dia tersenyum seolah-olah mengatakan ia tak akan bertahan. Leo panik, namun tetap mengangguk dan kemudian menciumi wajah Zisa berkali-kali
"aku berjanji... Aku berjanji.. aku berjanji". ucapnya berkali-kali seraya memeluk tubuh Zisa lebih erat dan menciumi wajah cantik itu yg kini berubah menjadi tampang lelah.
"jaga Nao sementara. Katakan padanya, Aku dan adiknya akan baik-baik saja"
Tak kuasa menahan Tangisnya Leo menguarkan saja apa yg menjadi bebannya saat ini, Bahunya bergetar dan tangis itu tumpah dihadapan Zisa yg menghapus air mata dipipinya dengan sayang .
"jangan tinggalkan aku.. kumohon bertahanlah. Kit.. kita.. akan selalu bersama. Kau jangan.. jangan berbicara seperti itu." Isak Leo pelan, Ia menggigit bibir bawahnya dan memeluk tubuh Zisa lebih erat
"Kau akan menyayanginya. Dia sama sepertimu, persis seperti mu. Dia. uhukk.. Dia anakmu.. Uhukk.. Dia bukan anak kakakku.. uhukk.. uhukk, tan.. tanya..kan se.semua.. pad.. pada. Reii"
leo terisak, Meremas tangan Zisa yg masih di genggamannya yg sudah mengendur memegang tangan Leo.
****Leo menatap kosong kearah ranjang rumah sakit itu. Menatap Istrinya yg terbujur kaku dengan alat-alat bantu disekujur tubuhnya. Meresapi kata-kata Reii padanya. Melihat bukti-bukti yg adik kembarnya itu simpan 2 tahun terakhir. membaca lembar-demi lembar bukti-bukti itu ditambah dengan Diary yg ditemukan Zisa digudang belakang rumahnha.
Flashback
Leo mondar-mandir didepan pintu UGD itu dengan perasaan campur aduk, Sudah 3 jam mereka belum juga keluar untuk memberi informasi perkembangan Zisa .

KAMU SEDANG MEMBACA
Life with The Devil
RomanceZisanandrea Ambrella adalah seorang gadis cantik yg hidupnya hampir mendekati sempurna .. namun kesempurnaan itu lenyap hanya karna kehadiran seseorang dimasa lalunya.. Aku hidup dan bernafas disini, Dan bukan pengganti siapa-siapaa -Zisa Gadis...