Zisa menetralkan Nafasnya Sekuat tenaga saat mobil Ini berhenti ditempat yg tak ia kenali. Begitupun dengan orang yg berada disampingnya saat ini, Nafasnya tak kalah memburu dengan buku tangan memutih memegang Stir mobil Verrery hitam mewah ini.
"Kita harus kembali. Mereka pasti heran dan mencari kita kak". Ujar Zisa lembut sambil memegang lengan Leo yg masih mencengkram stir dengn kuat
yaa tadi sehabis Leo meneriaki Zisa milkknya ia menyeret Zisa memasuki mobil dan membawanya entah kemana sekarang.
Leo menarik Zisa kepangkuannya yg membuat wanita itu terpekik. Beruntung tempat ini Sedikit sepi jika tidak mungkin orang-orang akan mengira Mereka melakukan hal yg tidak-tidak dalam posisi ini.
Bagaimana tidak, Zisa terduduk dipangkuan Leo dengan ia mengangkangi Pria itu.
wajah Zisa sukses memerah ketika berhadapan langsung dengan Leo yg hany berjarak beberapa cm saja dari wajahnya
"Aku lelah" Bisik leo dan mengarahkan kepalanya kelekukan Leher Zisa dan membenamkan wajahnya disana dengan nyaman kemudian memeluk tubuh Rapuh itu menempel ke tubuhnya
"Kau kenapa? hem?". Tanya Zisa dengan sayang sambil membelai kepala Leo.
"entahalh. Aku hanya selalu ingin seperti ini. bolehkah?" Tanya Leo sambil menghirup aroma lavender yg memabukan dari tubuh Istrinya itu.
Zisa hanya bergumam mengiyakan dan mengusap punggung leo lembut.
"Kau mencintainya?". Bisik Leo pelan
"Siapa?". Tanya Zisa balik..
"Dree, Kau mencintainya?"
"Aku menyayanginya".
Leo terdiam lalu menghembuskan naffasnya dengan kasar dan mengangkat wajahnya menghadap Zisa
"Lalu bagaimana denganku?". Ungkapnya menatap mata hazel itu dalam-dalam.
"Aku menyayangimu juga," Zisa tersenyum kecut 'aku mencintaimu Leo!' Namun hanya bisa ia ungkapkan dalam hati. ia tak ingin Leo membencinya karena masih mencintai pria itu
"hanya itu?". Tanya Leo Ragu, Ia menatap mata wanita itu yg terlihat gugup mentapnya. Leo tersenyum kecil dan menunduk. pikirannya berkecamuk, kenapa untuk melihat air mata wanita ini saja serasa Membuatnya Dihantam Godam seribu kilogram? terasa sangat sakit melihat air matanya .
"Yaa hanya itu. aku menyayangimu, kau sudah seperti kakak bagiku. bukankah kita dulu pernah tertawa sebagai kakak adik?"
Zisa tercekat diakhir kalimatnya, ia ingin menangis sekarang juga. Mereka bahkan tidak seperti kakak adik dulu. bahkan Orang-orang mengatakan mereka pasangan yg sangat serasi saat Zisa tidak menggunakan Seragam Sekolahnya Sekelebat pikirannya menerawang kemasa-masa bahagia itu, tubuhnya menegang Dan mata Zisa tiba-tiba memanas membayangkan canda tawa mereka yg bisa dikatakan sangat mesra.
Leo menatap perubahan ekspresi Zisa dan mengamatinya dalam-dalam, apakah gadis ini berbohong?
"kita kakak adik?" tanya leo geram, dan diangguki oleh Zisa dengan senyum merekahnya
"setelah semua yg kita lewati kau hanya mengatkan kita kakak adik?!"
Lelaki itu kenapa berubah menjadi Tempramental sekarang?
Zisa menangkup pipi Leo dengan lembut dan mengelusnya pelan"kau memintaku melupakan semua ingat? Kita telah berakhir dimulai sejak kau meninggalkan aku. Aku mensugesti diriku sendiri akan ini semua, percayalah. Aku.. Aku tak menyimpan apa-apa lagi terhadapmu. Aku memang menyangimu sebagai seorang kakak sekarang, dan menghormatimu sebagai suami, Tidak lebih. Ditambah kau menjalin asmara dengan kakak perempuanku bukan? Dan aku tak apa akan hal itu. Mungkin memang saat inilah kita bisa membicarakannya baik-baik. Aku akan kembali pada affan dan kau bisa bersama Nessa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life with The Devil
RomanceZisanandrea Ambrella adalah seorang gadis cantik yg hidupnya hampir mendekati sempurna .. namun kesempurnaan itu lenyap hanya karna kehadiran seseorang dimasa lalunya.. Aku hidup dan bernafas disini, Dan bukan pengganti siapa-siapaa -Zisa Gadis...