Hey jiwaku mengapa engkau bimbang.
Hidup seperti anak ayam yang kehilangan induknya
yang tidak bisa melangkah sendiri
dan takut untuk melangkah ke depan.
Mengapa engkau tertekan, wahai jiwaku?,
Serta gelisah di dalam diriku ?.
Berharaplah kepada Allah
sebab aku akan bersyukur lagi
kepada-Nya,
Sang penolong dan Allahku !
Bebaskanlah dirimu, Wahai jiwaku.
Terbangkanlah dirimu mengikuti arah angin
yang akan menuntunmu ke suatu tempat
sangat indah nan menyejukan.
Segarkanlah pikiran dan akalmu
untuk membuka segala kesempatan
yang telah tertutup kesalahan masa lalu.
Hiduplah bagaikan air yang jernih dan segar
selalu mengalir dengan lembut.
Melewati berbagai bebatuan keras dan kasar
agar kau tenang dan mendapatkan berbagai berkat.
Wahai Jiwaku.
Bekasi, 20 September 2012
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHIDUPAN NYATA
PoetryHigh rank #125 of 109K Story IN POEM (28-08-18) #133 IN POEM (31-05- 2018) #216 IN POETRY (02-02-2018) #347 IN POETRY (20-07-2017) { Antologi Puisi ini sudah diterbitkan} Hidup adalah guru yang baik dalam menjalani kehidupan yang fana ini. kita ad...