INSPIRASI DARI EDGAR ALLAN POE

42 2 0
                                    


Aku duduk di sebuah kursi taman,

Sangat tenang dan menyejukan

diantara rerumputan hijau

bersama hembusan angin yang menenangkan 

hati.


Terlihat olehku sebuah dedaunan hijau

terjatuh menuju ke tanah penderitaan,

Terbuang dari indahnya pepohonan

menantikan waktu untuk mati mengering.

Tiada ada air membasuhi jiwa yang telah 

terbaring


Aku teringat akan dirimu,

Sang kekasih yang pernah bersamaku.

Bersama-sama kita telah lalui berbagai 

macam kehidupan,Penuh tangis dan 

kebahagiaan.


Namun kini kau hanyalah sebuah cerita

yang telah tertulis indah dalam hatiku.

Dirimu tidak akan pernah kulupakan,

Wahai pujaan hatiku, Virginia


Sungguh aku tidak bisa melupakan wajahmu

walau jiwa kita sudah lama berpisah.

Tapi aku tetap lemah tidak berdaya

mengenang cerita cinta saat bersamamu


Oh Tuhan, mengapa kau membiarkan ini 

terjadi.

Memisahkan aku dengan kekasihku,

Membiarkan diriku hidup menyendiri

untuk menjalani sisa-sisa hidupku.


Bukankah kau yang menciptakan wanita.

Terbentuk dari tulang rusuk lelaki

saat dia tertidur dalam alam mimpi

untuk menemani kesepiannya di dunia.


Apakah aku harus meminta sang gagak hitam

agar membawa jiwaku pergi dengan tenang.

Terbang jauh bersama dengan dirinya

melintasi langit dan memandangi indahnya 

alam.


Aku tahu siapakah diriku.

Sekumpulan tanah yang telah kau ciptakan,

Menantikan panggilan sebuah kematian.

Sebab apa yang kumiliki saat ini

telah kau ambil dari kehidupanku kini.


Bekasi, 29 May 2014


KEHIDUPAN NYATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang