Aku lihat garisan pengalaman
terpatri dalam indahnya wajahmu
yang tidak akan pernah bisa hilang
oleh perjalanan waktu.
Kini kau semakin lemah tidak berdaya
tapi kau selalu menjaga diriku,
Memberiku cinta yang tulus untukku
sebagai anak yang kau sayangi seumur
hidupmu.
Aku tahu betapa beratnya dirimu
untuk membesarkan diriku.
Hingga aku menjadi orang berhasil
dalam menjalani kehidupan yang tidak
pernah adil.
Kau terus tabah dan bersabar
memberikanku nasihat yang terbaik darimu.
Namun aku selalu melawan dirimu,
Menggangap bahwa keputusanku selalu
benar.
Ibu maafkan semua perbuatan
yang pernah menyakiti hatimu.
Hingga terkadang membuat dirimu menangis
seperti hujan yang turun begitu deras.
Tetaplah kau doakan anakmu ini
agar berguna bagi orang lain.
Saat diriku mengarungi
gelapnya sebuah kehidupan.
Jakarta 19 Desember 2014
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHIDUPAN NYATA
PoetryHigh rank #125 of 109K Story IN POEM (28-08-18) #133 IN POEM (31-05- 2018) #216 IN POETRY (02-02-2018) #347 IN POETRY (20-07-2017) { Antologi Puisi ini sudah diterbitkan} Hidup adalah guru yang baik dalam menjalani kehidupan yang fana ini. kita ad...