Layaknya seorang pengembara.
Aku gerakan kedua kakiku untuk melangkah,
Berjalan sendiri di padang gurun
sangat gersang dan penuh dengan
kekeringan.
Rasa haus dan lelah selalu kurasakan
mengerikan jiwaku
saat aku berjalan di bawah sinar matahari
yang panas membasahi tubuhku.
Sempat terlihat olehku dari jauh
sebuah tempat yang begitu indah dan megah.
Berlampiaskan kebahagiaan dan harapan
yang selalu kuinginkan.
Aku pergi kesana dengan segera
berharap aku bisa terbebas dan
terselamatkan dari penderitaan pada gurun
yang penuh dengan rasa kehampaan.
Namun semuanya hilang seketika
tanpa bekas, tanpa jejak.
Semua kebahagiaan dan harapan
hanyalah sebuah fatamorgana di padang
gurun
'Ku teruskan langkahku yang mulai lelah.
Melewati padang gurun yang tidak pernah
berakhir bersama kekeringan hati yang
penuh dengan pasir.
Berjalan, berjalan, dan berjalan
dengan sedikit percaya diri, aku terus
berjalan.
Mencari tempat yang memiliki kebahagiaan
dan harapan,
Menyelamatkan diriku dari panasnya padang
gurun.
Bekasi, 11 May 2014
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHIDUPAN NYATA
PoetryHigh rank #125 of 109K Story IN POEM (28-08-18) #133 IN POEM (31-05- 2018) #216 IN POETRY (02-02-2018) #347 IN POETRY (20-07-2017) { Antologi Puisi ini sudah diterbitkan} Hidup adalah guru yang baik dalam menjalani kehidupan yang fana ini. kita ad...