Min Yoongi menyesap batang rokok Marlboronya kuat-kuat sebelum mengeluarkan asapnya keluar dari mulutnya. Kemudian dia mematikan rokoknya ke dalam asbak yang terletak di atas meja di sebelah sofa hitam tempatnya duduk.
Yoongi tidak tahu kenapa pikirannya tak dapat fokus sedari tadi, padahal saat ini ia tengah menonton pertandingan NBA pada TV plasma yang menyala di depannya. Yoongi bahkan tidak sendiri di apartemennya. Ada Jeon Jungkook dan Jung Hoseok yang tengah bermain catur di bawah, seraya menonton pertandingan NBA bersamanya.
Seperti biasanya, Yoongi akan selalu melihat pertandingan basket yang diadakan di Amerika Serikat itu dengan sangat antusias—mengingat basket adalah kegemarannya nomor satu—ditambah lagi saat ini Stephen Curry, pemain favoritnya tengah tampil di layar kaca yang selalu dinantikannya. Namun sayangnya, pikirannya sedang tak berada di sana.
Son Seungwan.
Ini sudah yang kedua kalinya Min Yoongi menunggu pesan dengan tidak sabar dari makhluk mungil nan menjengkelkan seperti Son Seungwan, yang membuat api kebenciannya terhadap gadis itu makin berkobar. Yoongi benci sekali menunggu. Rasanya gadis tengil itu sedang bermain-main dan menguji kesabarannya.
Padahal siang tadi, Yoongi sudah dengan jelas mengatakan bahwa malam ini gadis sialanitu harus memberikan jawabannya.Yoongi ingat betul, dia bahkan sampai mengancam Seungwan walaupun dia memang serius dengan kata-katanya.
Yoongi mengangkat tangannya, teringat betul bagaimana ia dengan kasar mencengkeram dagu Seungwan. Kulit putih pucat yang sangat lembut, begitulah kesan yang ditinggalkan Son Seungwan hingga sekarang dalam diri Min Yoongi, rasanya seperti membekas di dalam dirinya, yang entah kenapa membuat lelaki itu sama sekali tak dapat mengusir bagaimana rasanya ketika tangannya menyentuh dagu gadis itu.
"Kenapa, bang? Muka jutek amat."
Yoongi menoleh ke arah Jeon Jungkook yang tengah duduk saling berhadapan dengan Hoseok, terlihat begitu serius memperhatikan pion-pion di hadapannya. Yoongi menurunkan tangannya.
"Badmood, Gi?" kali ini Hoseok yang bertanya, "Pemain andalan lo nyetak poin lagi tuh, lo kagak nyadar, kan?"
Yoongi langsung menoleh ke arah layar TV-nya, menampilkan sosok Stephen Curry yang tengah berlari kegirangan bersama anggota tim-nya yang lain. Rupanya pertandingan telah berakhir dimana tim Golden State Warriors menjadi pemenang pertandingan NBA kali ini.
"Bangsat!" umpat Yoongi, saat menyadari bahwa ia telah melewatkan pertandingan serta pemain favorite-nya hanya karena memikirkan sesuatu yang menurutnya sangat tidak penting.
"Minum air putih dulu, bang. Gagal fokus mulu dari tadi."
"Aqua! Mana aqua!"
Bukannya menanggapi perkataan Jungkook dan Hoseok, Yoongi malah mengambil ponselnya yang tergeletak di meja dan membukanya untuk memastikan apakah cewek sialan itu mengirim pesan padanya. Yoongi mengernyit, merasa jengkel karena Son Seungwan sama sekali tak mengirimnya pesan. Dengan tidak sabaran, Yoongi membuka ruang obrolan Son Seungwan dan mengirim pesan.
Min Yoongi : waktu lo udh habis.
Setelah lima menit dan Seungwan belum juga membalas pesannya, Yoongi sudah hampir mengirim pesan kembali pada gadis itu sebelum tiba-tiba sebuah pesan muncul.
Son Seungwan : saya minta maaf, kak...
Yoongi mendengus, minta maaf katanya? HAH! Yoongi bahkan sudah berbaik hati karena tidak membuat gadis itu babak belur seperti yang selalu dilakukannya pada murid-murid lain yang pernah mengganggu kenyamanannya.
Min Yoongi : basi
Yoongi membalas pesan itu hanya dalam kurung waktu lima belas detik. Hitungannya terlalu cepat karena biasanya dia paling malas membalas chat. Paling cepat lima belas menit setelah seseorang mengiriminya pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORING SEUNGWAN✔
Fanfiction"Asal lo tahu," Yoongi mendekatkan wajahnya, menatap Seungwan dengan tatapan tajamnya yang sangat mengintimidasi Seungwan, "Gua gak akan ngelepasin lo begitu aja. Gua bahkan udah mulai ngebayangin gimana asiknya nindas lo sampai lo mampus." Berniat...