"Kayak yang dulu pernah gua bilang, gua nggak mau ngelupain ciuman kita," kata Yoongi, ekspresinya serius sekali, "Termasuk hari ini."
Seungwan terperangah. Lagi, jantungnya berdentam-dentam dengan sangat kencang. Rasanya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya, membuatnya merasa bahagia. Hingga tanpa sadar membuat Seungwan tersenyum kecil.
Perasaan apa ini?
Seungwan bingung, dia bahkan tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya, bahkan kepada para laki-laki yang pernah mencoba mendekatinya. Termasuk Park Chanyeol yang saat ini tengah menjadi kakak kelas pujaannya. Dadanya seperti mau meledak, dan rasanya dia gugup setengah mati.
Seungwan mengangkat tangannya, jemarinya naik menyentuh bibirnya, masih terasa betul bekas hangat nan basah bibir penuh Min Yoongi di sana. Dia baru sadar, bahwa mereka baru saja berciuman.
"Kenapa Kak Yoongi nyium saya?" tanya Seungwan hati-hati, namun kali ini tak ada sinar ketakutan di wajahnya. Mata bulatnya menatap Yoongi bingung.
Yoongi melepaskan cengkeraman tangannya dari lengan Seungwan. Pertanyaan itu lagi. Pertanyaan yang sama yang pernah Seungwan tanyakan dulu padanya saat tiba-tiba ia mencium gadis di hadapannya ini.
"Lo sendiri kenapa?"
"Hah?"
"Kenapa lo megang tangan gua?" tanya Yoongi balik dengan nada sedikit menantang dan sebelah alis terangkat. Ada sinar geli di matanya saat melihat mata Seungwan yang membulat panik dan gugup.
Mampus gue... mampus gue...
Seungwan langsung gelagapan. Bagaimana ini? Tidak mungkin juga ia mengatakan yang sejujurnya, mengingat ini semua adalah ide Kang Seulgi untuk membuktikan apakah Min Yoongi benar-benar mempunyai perasaan padanya. Min Yoongi pasti akan marah besar padanya.
"Anu, kak..." Seungwan meringis seraya berpikir keras, "Itu... t-tadi saya megang tangannya Kak Yoongi biar saya aja yang ngambilin minum. Iya, buat ngambilin kakak minum. Kak Yoongi tadi mau ngambil minum, kan?" jelas Seungwan dengan muka seyakin mungkin, padahal dalam hati dia cukup ketar-ketir.
Yoongi menjauh, melipat kedua tangannya di depan dada. Punggungnya bersender pada meja mini bar di belakangnya. Dia menatap Seungwan dengan penuh penilaian.
"Terus, kenapa megangnya lama?" tanya Yoongi lagi.
"Hah-"
Seungwan melotot. Bingung. Ini kenapa jadi dirinya yang harus menjawab? Sedikit berani Seungwan menjawab, "Saya kan yang tanya Kak Yoongi duluan... Kak Yoongi seharusnya yang jawab saya dulu, bukannya saya yang harus jawab pertanyaan kakak. Kalau kayak begitu nggak akan selesai-selesai."
Mendengar penuturan berani Seungwan, sebelah alis Yoongi terangkat, tatapannya makin tajam. Seungwan sendiri langsung panik saat mendapati tatapan menusuk Min Yoongi yang terarah kepadanya. Salah tingkah, cepat-cepat ia membalikkan badan dan melanjutkan kegiatan yang sedari tadi tertunda, mencuci piring.
Lalu secara tiba-tiba dan tanpa diduga, Seungwan dapat mendengar suara kekehan dari belakangnya. Dia langsung menoleh ke belakang, untuk memastikan pendengarannya. Seungwan terperangah dan terpana, terkejut saat melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa lelaki di hadapannya ini memang sedang tersenyum geli. Namun matanya menatap Seungwan sangat lembut dan penuh arti.
"Lo selalu nanya padahal lo tahu sendiri kenapa gua nyium lo, Seungwan," kata Yoongi pelan, "Dan itu jawaban buat pertanyaan lo yang dulu, dan jawaban yang sekarang."
Seungwan membeku, menatap Yoongi yang tersenyum kecil ke arahnya. Dan sekali lagi jantung Seungwan sudah berdentam-dentam sangat kencang. Jika seperti ini jadinya, Seungwan ingin berharap, berani berharap lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORING SEUNGWAN✔
Fanfiction"Asal lo tahu," Yoongi mendekatkan wajahnya, menatap Seungwan dengan tatapan tajamnya yang sangat mengintimidasi Seungwan, "Gua gak akan ngelepasin lo begitu aja. Gua bahkan udah mulai ngebayangin gimana asiknya nindas lo sampai lo mampus." Berniat...