"Gue selama ini sayang sama lo, Wan. Lo mau kan sama gue?"
Seungwan terperangah, mendengar pernyataan cinta langsung dari Park Chanyeol. Sosok kakak kelas idamannya yang selama ini disukainya. Seungwan harusnya merasa senang, ini adalah kalimat yang selama satu tahun ini ia tunggu-tunggu, yang ia impikan. Tapi entah kenapa dia sama sekali merasa tidak bahagia.
Cukup lama Seungwan terdiam, dia akhirnya menyadari satu hal. Ada hati lain yang kini tengah mengisi hatinya. Dan yang pasti, lelaki itu bukanlah Park Chanyeol. Menyadari hal itu, Seungwan segera melepaskan tangan Chanyeol yang menggenggam erat tangannya.
"Maaf ya, kak. Gue nggak bisa nerima lo."
Chanyeol terperangah, "Kenapa? Bukannya selama ini lo juga suka sama gue, Wan?"
"Eh?" Pipi Seungwan memerah. Bagaimana bisa Chanyeol tahu bahwa dulu dia pernah menyukai lelaki itu? "Kak Chanyeol... tahu darimana?"
Chanyeol tersenyum geli, "Sebenernya gue udah lama nyadar sendiri sih, Wan. Tapi gue baru sayang sama lo sekarang. Gue telat, ya? Kalau gue kasih waktu buat lo mikir, lo masih mau mempertimbangin perasaan gue, gak?"
Seungwan menggeleng dan tersenyum menyesal, "Maaf ya, kak. Gue tetep nggak bisa. Soalnya sekarang gue cuma nganggep Kak Chanyeol sebagai temen."
"Gitu, ya. Jadi emang nggak ada kesempatan buat gue sampai kapan pun," Seungwan diam, seakan-akan gadis itu meng-iyakan perkataan Chanyeol.
"Maaf ya, kak..."
"Boleh gue meluk lo, Wan? Buat yang terakhir. Anggep aja ini permintaan dari cowok yang ditolak sama gebetannya. Setelah ini gue bakal nyerah, gue nggak akan ganggu lo lagi."
Seungwan diam. Bingung. Sebenarnya dia sungkan sekali untuk mengabulkan permintaan Chanyeol yang menurutnya terlalu berlebihan. Berduaan seperti ini saja rasanya tidak nyaman apalagi berpelukan. Namun melihat raut lelaki itu yang memelas, Seungwan akhirnya mengangguk. Toh, dapat dibilang ini adalah bentuk permintaan maafnya karena sudah menolak Chanyeol. Ini akan menjadi pelukan dirinya dengan Park Chanyeol untuk yang pertama dan terakhir kalinya.
Chanyeol tersenyum lebar dan langsung memeluk Seungwan erat. Lelaki itu bahkan sempat mengelus rambut bagian belakang kepalanya. Cukup lama hingga akhirnya lelaki itu melepaskan pelukannya. Chanyeol tersenyum lembut, lalu tiba-tiba tubuhnya membungkuk, hingga membuat tubuh mereka sejajar.
"Wan, bisa merem bentar? Di deket mata lo ada kotoran."
"Eh?" Mendengar pernyataan tiba-tiba Chanyeol, Seungwan segera menutup matanya, hingga ia dapat merasakan hembusan napas yang mengenai wajahnya, dan jemari Chanyeol yang membelai wajahnya.
Rasanya ia memejamkan matanya terlalu lama hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuka matanya dan dapat melihat wajah Chanyeol yang begitu dekatnya. Lelaki itu bahkan sampai memiringkan wajahnya.
"Udah, kak?"
Chanyeol tersenyum lagi, "Udah, Wan. Itu kotorannya udah ilang," katanya seraya menjauh, menegakkan kembali tubuhnya, "Gue balik dulu ya, Wan."
"Iya, kak. Sekali lagi gue minta maaf ya, kak. Gue nggak bisa—"
"Nggak pa-pa, Wan. Gue juga sebenernya udah nebak kalau gue bakal ditolak sama lo haha," Chanyeol tersenyum, "Tapi kalau misal lo lagi ada masalah, lo bilang gue aja. Gue pasti bantu lo."
Seungwan sebenarnya merasa aneh. Bagaimana Park Chanyeol masih bisa tersenyum lebar dan terlihat bahagia seperti ini ketika cintanya baru saja ditolak?
Memilih untuk mengabaikan pikirannya, Seungwan akhirnya hanya mengangguk. Setelah itu, Chanyeol berbalik dan naik ke atas motor Kawasaki Ninjanya, memakai helm sebelum menyalakan mesin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORING SEUNGWAN✔
Fanfic"Asal lo tahu," Yoongi mendekatkan wajahnya, menatap Seungwan dengan tatapan tajamnya yang sangat mengintimidasi Seungwan, "Gua gak akan ngelepasin lo begitu aja. Gua bahkan udah mulai ngebayangin gimana asiknya nindas lo sampai lo mampus." Berniat...