Chapter 11

15.7K 1.8K 683
                                    

"Gua nggak mau ngelupain ciuman kita."

Seungwan terperangah, menatap Min Yoongi yang berdiri di hadapannya dengan tatapan tajam dan serius seakan-akan apa yang Yoongi katakan adalah benar adanya.

Seungwan bingung setengah mampus. Rasanya bibirnya sulit untuk bergerak, dan otaknya sulit untuk bekerja. Menatap Min Yoongi yang hanya diam di sana tanpa ada penjelasan lebih lanjut sama sekali tidak membantu.

"Kak Yoongi... serius?"

Seungwan menatap Yoongi horror, seakan-akan apa yang dikatakan lelaki di hadapannya ini adalah sebuah mimpi buruk. Tapi, rasanya ada yang aneh dengan dirinya. Ada perasaan aneh di dadanya, yang membuat degupan jantungnya berdetak semena-mena.

"Menurut lo?"

Bukannya menjawab, Yoongi malah balik bertanya dengan sebelah alis terangkat, terlihat menantang balik Seungwan, padahal gadis itu saat ini tengah kebingungan setengah mati. Rasanya tidak masuk akal, seorang Min Yoongi, mengatakan padanya bahwa pria itu tidak ingin melupakan ciuman mereka.

Mereka? Demi Tuhan, Seungwan bahkan yakin seratus persen bahwa pria itulah yang mencium bibirnya. Seungwan bahkan hanya diam saja waktu itu, terlalu terkejut untuk melakukan apa pun.

"Saya nggak pernah nyium kakak. Kak Yoongi yang... nyium saya," sanggah Seungwan hati-hati.

"Kenapa?" Yoongi tiba-tiba berjalan mendekat, yang sontak membuat Seungwan melangkah mundur penuh antisipasi, "Lo pengen ngerasain lagi?"

HAH

Mata Seungwan membelalak mendengar pertanyaan mengerikan yang keluar dari mulut Min Yoongi, "N-nggak, makasih, kak!"

Dan setelah itu Seungwan membalikkan badan dan mencari kesibukan untuk segera menghindar dari lelaki itu. Seungwan memutuskan untuk mengambil vacuum cleaner dan mulai membersihkan sepanjang karpet yang tergelar di depan TV, berusaha sekuat tenaga untuk menghindari kontak mata dengan Yoongi.

Dari sudut matanya, Seungwan dapat melihat Min Yoongi yang duduk di kursi bar, tengah meminum segelas air putih seraya memperhatikannya dengan nyalang. Matanya akan mengikuti ke arah mana pun Seungwan beranjak, yang mana sama sekali membuat Seungwan tidak nyaman melakukan tugasnya. Seungwan bahkan belum sama sekali mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

Apakah Min Yoongi serius? Tapi kenapa? Kenapa pria itu tak ingin melupakan ciuman mereka? Lama berpikir, akhirnya Seungwan mendapatkan kesimpulan sepihaknya bahwa mungkin saja Min Yoongi ingin mempermainkannya. Bisa saja lelaki itu masih tidak menyukainya karena Senin lalu dia pernah melempar bola basket hingga mengenai kepala lelaki itu.

"Say, bonsay," panggil Yoongi dengan nada yang sangat menjengkelkan, "Lo bisa kerja gak, sih? Lelet lo. Masih banyak piring kotor, tuh."

Kurang ajar. Son Seungwan menghela napas berulang kali untuk menenangkan dirinya. Dan memang benar, piring-piring kotor beserta gelas dan peralatan memasak lainnya menumpuk, menunggu untuk dicuci.

"Iya, kak, sebentar."

Lalu ia mengangguk takut-takut dan menaruh vacuum cleaner ke tempat semula setelah mematikan mesinnya. Ia berjalan ke arah dapur hingga melewati Yoongi yang tengah duduk memperhatikan gerak-geriknya.

Seungwan berusaha sekuat tenaga untuk tak menghiraukan tatapan Yoongi yang menusuk melewati punggungnya. Cepat-cepat ia mencuci piring dan gelas kotor yang tertumpuk di wastafel. Hingga tiba-tiba, Yoongi berdiri di sampingnya dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Lelaki itu hanya diam, memperhatikan gerak-gerik Seungwan, membuat gadis itu sama sekali merasa tidak nyaman.

Seungwan melirik sekilas ke arah Yoongi dengan takut-takut, "Ada apa ya, kak?" tanyanya hati-hati, suaranya bahkan terlalu pelan.

"Dia bukan pacar gua."

ADORING SEUNGWAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang