Chapter 16

13.9K 2K 1.4K
                                    

"Malem minggu lo kemana, Gi? Lo udah kagak pernah ikut kita nongkrong lagi."

Jung Hoseok berkomentar setelah dirinya menyesap satu puntung rokok Marlboro dan mengeluarkan asap tembakaunya memenuhi ruangan. Di sampingnya, duduk Kim Seokjin yang tengah sibuk menonton HBO dengan serius. Mereka berdua kini tengah berada di apartemen Min Yoongi.

"Pada mau kemana emang?" tanya Yoongi.

"Anak-anak pada dugeman besok di tempat biasa. Minggu depan pada mau liburan ke Lombok Sabtu Minggu. Udah lama kagak surfing. Lo ikut, kagak?" ajak Hoseok lagi. Kepalanya menoleh ke belakang, ke arah Yoongi yang tengah berkutat dengan grand piano di hadapannya.

Tetapi lelaki itu seperti kehilangan konsentrasi sebelum tiba-tiba mengacak-acak rambut hitam pekatnya dengan frustasi dan langsung berlari ke arah kedua sobatnya. Secepat kilat Yoongi mengambil satu puntung rokok dan menyalakan pemantik sebelum tergesa-gesa menghisapnya.

"Gue bilang juga apa, lo kagak bisa nahan nyebat, kan?"

"Mulut gua asem." ujar Yoongi seraya ikut duduk di sebelah kedua sobatnya.

Hoseok tertawa seraya memutar kedua bola matanya, "Siapa suruh sok-sokan kagak mau nyebat lagi. Yang ada lo kayak cacing kepanasan dah! Kenapa sih, kok lo tiba-tiba puasa rokok? Udah tobat lo?"

Min Yoongi hanya diam, tidak berniat untuk menanggapi pertanyaan Hoseok. Dia memang sudah tiga hari ini sama sekali tidak menyentuh puntungnya. Sengaja. Tapi yang namanya sudah kecanduan, Yoongi sudah tak dapat menahannya lagi. Rasanya sangat menyakitkan dan tidak nyaman, sampai mencapai ubun-ubunnya.

Alih-alih menjawab, Min Yoongi memilih untuk mematikan puntungnya ke asbak sebelum berdiri dan mengecek jam tangannya. Sudah hampir pukul enam sore. "Matiin rokok lo pada." katanya seraya mengambil pengharum ruangan dan menyemprotkannya ke atas kedua sobatnya, membuat mereka terbatuk-batuk dengan kesal.

"Bangke lo! Kalo nyemprot kira-kira lah!"

Seokjin batuk-batuk dan menggerutu, "Anjir ya lo, Gi! Gue kagak ngerokok malah disemprot. Sejak kapan lo pake pengharum ruangan segala? Apartemen lo juga biasanya bau rokok kek gini."

"Kalau pada mau nyebat di luar aja. Kagak ada yang boleh nyebat sebelum gua yang nyuruh." kata Yoongi dengan berkacak pinggang. Setelah itu, Yoongi pergi dan memilih untuk masuk ke dalam ke kamarnya, meninggalkan kedua sahabatnya yang menatapnya heran.

"Kenapa sih Yoongi? Heran gue, itu kepalanya abis kebentur apa gimana tiba-tiba gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba berubah. Ngeri gue. Kesambet kali ya tuh anak."

Hoseok tidak mempedulikan gerutuan Seokjin. Lelaki itu malah mengambil ponsel Yoongi yang tergeletak di atas meja dan membukanya. Ponselnya di password. Sial.

"Woy, passwordnya Yoongi apaan, dah?"

Seokjin menoleh singkat ke arah Hoseok yang tengah mengutak-atik ponsel Yoongi, berusaha untuk membukanya, "Gak ngerti gue. Tanggal lahir mungkin."

Hoseok mengetik satu nama yang berada di pikirannya. Son Seungwan. Begitu menekan enter, password yang diketik rupanya salah.

"Anjir, gue kira namanya si Seungwan."

"Coba gak usah pake spasi. Hurufnya kecil semua." celetuk Seokjin.

Sekali lagi Hoseok mencoba, mengetik nama gadis itu tanpa menggunakan spasi dengan huruf kecil semua. sonseungwan. Setelah menekan enter di layar ponsel Yoongi, tanpa diduga passwordnya telah terbuka. Hoseok kaget bukan main. Dia langsung ngakak.

"Anjing! Gila! Beneran namanya si Seungwan! Hahaha! Ngakak gue!" Hoseok sudah terbahak di tempatnya, sedangkan Seokjin hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Gue bilang juga apa, itu cewe pas banget tipenya Yoongi. Lo liat aja si Yoongi sampe tergila-gila gitu."

ADORING SEUNGWAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang