Chapter 22

14.1K 2K 1.3K
                                    

Kantin sudah dipenuhi oleh para siswa-siswi yang menggerombol membentuk lingkaran tengah yang besar, sebuah tanda bahwa kali ini BTS tengah menghabisi seorang murid yang menjadi korban mereka.

Son Seungwan.

Melihat punggung Min Yoongi yang mulai menjauh, seakan-akan tidak peduli padanya seperti ini, rasanya lebih sakit dibanding dengan pukulan dan tendangan yang diterimanya dari para anggota BTS di atasnya. Air mata sudah tumpah di pipinya. Lalu ketika sosok punggung Min Yoongi sudah tak terlihat lagi, Seungwan memejamkan matanya. Tangisannya pecah.

Dia sudah tidak tahu berapa lama dia berada dalam posisi tersungkur dibawah tindasan para anggota BTS yang menyiksanya. Semua mata tertuju padanya. Termasuk kedua sobatnya, Kang Seulgi dan Bae Joohyun yang menatapnya dari jauh dengan linangan air mata yang mengalir di pipi mereka berdua, sama sekali tidak berani menolong dirinya.

Kantin mendadak sepi, mereka ketakutan, merasa ngeri, dan kasihan melihat Son Seungwan. Termasuk para siswi yang tak pernah menyukai kedetakannya dengan Min Yoongi dan keempat anggota BlackPink yang saat ini tengah tersenyum puas melihat Son Seungwan. Mereka puas melihat gadis itu tersiksa.

Entah sudah beberapa lama berbagai tendangan meluncur di perut dan beberapa bagian tubuh Seungwan hingga tiba-tiba seruan Jungkook menghentikan semuanya.

"Stop, bang, stop!"

Semua mata menatap ke arah lelaki itu, namun mata Jungkook justru terarah pada sosok Yerim yang tengah berdiri di hadapannya dengan tatapan terkejut yang luar biasa. Mata gadis berumur enam belas tahun itu sudah berkaca-kaca melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Jeon Jungkook ikut menghabisi kakak sepupunya yang saat ini terlihat begitu mengenaskan.

Hoseok yang menyadari kondisi di antara Jungkook dan Yerim pun maju, "Udah, gak usah diterusin."

"Gue belum puas, anjir." desis Namjoon dengan napas terengah-engah.

"Gue juga, bang. Tangan gue gatel pengen bonyokin muka orang. Mumpung ada korban, nih."

Perkataan kejam Kim Taehyung terdengar begitu keras hingga dapat terdengar oleh semua orang yang berada di kantin, termasuk Kim Yerim yang sudah menatap marah dan kecewa ke arah pacarnya, Jungkook, dengan kepala menggeleng tak menyangka.

"Besok kita lanjutin. Udah jam segini, bentar lagi masuk." ujar Hoseok, berusaha untuk meyakinkan kelima sobatnya yang lain.

Sejujurnya Hoseok tidak tega harus menghabisi Son Seungwan. Karena sebenarnya dia tahu betul, Yoongi pasti pergi dari sini karena lelaki itu tidak akan sanggup melihat dengan mata kepalanya sendiri perempuan yang dia sayangi dihabisi oleh teman-temannya. Walaupun Hoseok tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka berdua, dia yakin betul suatu saat Yoongi pasti akan menyesali apa yang telah diperbuatnya, mengingat betapa tergila-gilanya Yoongi kepada perempuan bernama Son Seungwan yang sudah terkapar dengan penuh luka di bawahnya ini.

"Ya udah lah, bang. Udahin aja. Besok-besok juga masih bisa diterusin. Sebenernya gue juga males bonyokin cewek. Kalau bukan karena Bang Yoongi yang nyuruh, gue mah ogah." kata Jimin, yang membuat Seokjin ikut mengangguk menyetujui.

Mendengar penuturan para anggota BTS lainnya, Namjoon melangkah maju ke arah Seungwan yang masih tersungkur di bawah mereka dengan linangan air mata, "Kita bakal berhenti sampe lo keluar dari sekolah ini, Son Seungwan. Besok-besok lo bakal lebih mampus dari ini."

Dan setelah kalimat mengerikan penuh ancaman yang dikeluarkan Namjoon, para anggota BTS melewatinya, pergi begitu saja. Jungkook yang berjalan paling terakhir sempat berjalan ke arah Yerim sebelum gadis itu mundur untuk menghindari tangan Jungkook yang terulur ke arahnya. Jungkook diam, menatap Yerim nanar. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut mereka berdua, hingga Jungkook lebih memilih untuk berbalik dan pergi dari sana, mengikuti langkah kelima anggota BTS dari belakang.

ADORING SEUNGWAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang