Chapter 13

13.4K 1.9K 867
                                    

"Mampus gue, mampus gue, mampus gue. Aduhh!"

Seungwan terjungkal ke lantai begitu beranjak dari tempat tidurnya dengan cepat. Tak mempedulikan rasa sakit di lututnya, ia segera mengambil peralatan mandi beserta seragam sekolah begitu menyadari sudah pukul berapa sekarang. Pukul enam lebih sepuluh. Bukan tanpa alasan ini adalah kesekian kalinya dia bangun kesiangan.

Seungwan sama sekali tidak dapat tidur karena apa yang terjadi padanya semalam. Bagaimana Min Yoongi menatapnya begitu dalam dan tangan kekar nan putih lelaki itu yang tiba-tiba menepuk-nepuk pucuk kepalanya, membuatnya membeku saat itu juga. Aneh. Rasanya ada perasaan aneh yang menyeruak di dadanya, tapi dia sama sekali tidak tahu itu apa.

"Mampus gue!"

Seungwan melirik jam dindingnya. Sudah pukul enam lebih tiga puluh. Padahal dia masuk sekolah pukul tujuh. Seungwan tengah memakai kaos kaki beserta sepatunya ketika tiba-tiba ponselnya bergetar singkat. Ada pesan LINE. Seraya memasukkan seluruh buku pelajarannya ke tas, Seungwan membuka pesan LINE-nya.

     Min Yoongi : bawain gua bekal.

     Min Yoongi : buatan lo sendiri.

HAH?!

Seungwan menahan segala umpatan yang hampir keluar dari mulutnya saat sadar waktunya sudah sangat mepet, dia sudah hampir terlambat. Dia langsung melemparkan ponselnya dengan kesal ke atas tempat tidur, lalu dengan secepat kilat berlari ke dapur umum kos-kosannya, mengecek bahan makanan yang tersedia di kulkas. Hanya ada roti tawar dan beberapa butir telur miliknya, tidak ada bahan makanan yang lain.

Sekali lagi Seungwan mengecek jam tangannya. Dua puluh lima menit lagi bel sekolah berbunyi. Gawat! Tidak ada pilihan, Seungwan mengambil dua lembar roti tawar dan mengoleskan susu coklat seadanya. Baginya lebih penting tidak terlambat dan bertemu guru STP2K nya dibandingkan harus menerima omelan Min Yoongi. Sekolah lebih penting!

"Bodo amat, siapa suruh nyuruh mepet," gerutu Seungwan, walaupun dalam hati dia cukup deg-degan. Takut, bagaimana reaksi pria itu kalau Seungwan hanya membawa roti tawar saja?

Setelah semuanya beres, secepat kilat dia menjalankan motornya menuju jalan raya hingga akhirnya sampai di sekolahnya. Saat motornya hampir membelok melewati gerbang sekolah, deringan klakson mobil dari arah belakang terdengar, diikuti oleh sebuah mobil hitam raksasa yang dengan seenaknya menyalip motornya hingga membuat Seungwan sedikit oleng.

Seungwan sampai tersentak saat mobil dengan kecepatan penuh itu membelok tepat melewatinya, hampir mengenai badan motornya. Dari belakang mobil itu, Seungwan dengan sabar kembali mengendarai motornya dan langsung parkir di tempat parkir motor khusus siswa. Seungwan sudah turun dan hampir saja berniat untuk menasihati sang pemilik mobil hitam yang menyalipnya saat menyadari plat nomor mobil itu.

B 1 MYG

Range Rover hitam pekat.

Itu adalah mobil mewah milik Min Yoongi yang ia lihat semalam.

Sial.

Cepat-cepat dia menaruh helmnya ke kaca spion dan berlari melewati mobil Min Yoongi yang sudah terparkir dengan manis di tempat parkir khusus mobil. Gawat, jangan sampai mereka berdua berpapasan. Hingga pada akhirnya, ia sampai di kelas. Begitu sampai di tempat duduk, Seungwan menghela napas panjang, mencoba untuk menetralkan napasnya yang tersengal-sengal.

Tepat setelah itu, guru pelajaran Biologinya masuk ke dalam kelas. Diam-diam Seungwan menahan napas lega. Dia tidak terlambat. Nyaris saja dia mengulang keterlambatannya. Ini seperti bukan Seungwan, yang terkenal sangat rajin dan sama sekali tidak pernah melanggar peraturan dan tata tertib sekolah. Tipikal siswa kutu buku yang cerdas dan menjadi anak emas para guru-guru di sekolah.

ADORING SEUNGWAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang