Chapter 7

13.4K 1.8K 205
                                    

"Nah, itu yang diomongin udah nongol!"

Kang Seulgi menunjuk Son Seungwan yang baru saja masuk kelas dengan tampilan yang masih sama seperti kemarin. Bertengger kaca mata minus dengan rambut dikucir dua, terlihat sangat cupu dan ketinggalan jaman. Sebenarnya Seungwan sengaja, dia masih berharap siapa tahu Min Yoongi tidak akan mengenalinya setelah ia berpenampilan seperti ini.

Seulgi dan Joohyun sendiri sedari tadi tengah membicarakan sahabatnya itu mengingat semalam perbincangan panas mereka mengenai Min Yoongi via obrolan chat LINE belum selesai. Mereka berdua menghampiri Seungwan yang sudah duduk di tempat duduknya.

"Nah, ini kenapa dandanan lo masih kayak kemarin?" tanya Joohyun.

Seungwan mengerdikkan bahunya, "Siapa tahu kak Yoongi nggak ngenalin gue," kata Seungwan sebelum ia menghela napas dengan lesu, "Kemarin gue ke apartemennya Kak Yoongi."

"HAH?!"

Seulgi dan Joohyun sontak melotot, menatap Seungwan horror seakan-akan gadis itu baru saja melakukan kesalahan fatal.

"Ngapain lo di sana?" jengit Seulgi.

Seungwan menceritakan rentetan kejadian semalam dimana Min Yoongi mengirimnya pesan dan meneleponnya hanya untuk menyuruhnya datang ke apartemen. Lalu Min Yoongi menegaskan padanya bahwa mulai hari ini, Son Seungwan secara resmi telah menjadi pembantu di apartemen pria itu, mengurusi segala keperluan rumah tangga dan melayani lelaki itu seakan-seakan dia adalah majikan Seungwan.

"Terus lo mau gitu aja?" tanya Joohyun tak percaya.

"Gue nggak punya pilihan lain. Dia ngancam mau bully gue. Gue bisa apa coba? Kalau kalian jadi gue, kalian pasti juga ngelakuin hal yang sama," kata Seungwan lesu, kemudian dia bertanya pada Joohyun, "Kak Suho gimana? Lo udah tanya?"

Joohyun mengangguk, "Udah, tapi nggak mau dianya. Sorry banget ya Wan, doi emang udah males banget berurusan sama Kak Yoongi. Anak-anak osis aja sampai angkat tangan. Katanya kasus lo ini udah yang ke seratus berapa jadi percuma."

Sial sekali.

Lagi-lagi Seungwan menghela napas. Biasanya dia akan sangat senang dan semangat untuk pergi sekolah. Tapi hari ini, rasanya benar-benar buruk. Baru kali ini ada alasan baginya untuk malas ke sekolah. Siapa lagi kalau bukan lelaki garang pentolan sekolahnya, Min Yoongi.

"Eh, tapi kalau dipikir-pikir lo itu beruntung lho, Wan," sergah Seulgi, "Lo inget nggak kejadian awal tahun kemarin? Kakak kelas yang bikin heboh satu sekolahan cuma gara-gara nggak sengaja nyenggol bahunya Min Yoongi pas lagi jalan, itu orang dibonyokin sampai akhirnya keluar dari sekolah."

"Kok sadis amat?" komentar Seungwan.

"Ah, gue inget. Kak Minseok itu, kan?"

Seulgi mengangguk ke arah Joohyun, "Bener. Dan lo inget nggak Kak Minseok itu satu geng sama Kak Chanyeol."

Mata Seungwan melebar begitu mendengar nama Chanyeol disebut dalam hal ini. "Hah? Kak Chanyeol? Kok gue baru tahu?"

"Ya gimana lo nggak tahu setiap hari kerjaan lo cuma buka buku pelajaran doang."

Seungwan merengut, "Kalau gue nggak belajar nggak ada yang nyontekin lo berdua."

"Bener juga, hehehe," kata Seulgi sambil cengengesan kemudian kembali melanjutkan, "Pokoknya ngeri banget kalau sampai nyari masalah sama Min Yoongi. Kalau menurut gue ya, cin, Kak Yoongi itu sebenernya nggak ada niatan buat ngelukain lo. Dia cuma mau ngerjain lo doang. Jadi, lo itu sebenernya bisa dibilang beruntung padahal lo udah sampai mukul kepalanya Min Yoongi."

"Kok bisa gitu?" tanya Seungwan.

Seulgi mengerdikkan bahunya, "Kasihan kali sama lo, cin. Apalagi lo cewek pertama yang nyari masalah sama dia. Takut dianggap cemen mungkin."

ADORING SEUNGWAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang