"Semalem kok LINE gue di read doang, Wan?"
Son Seungwan baru saja keluar dari gedung kos-kosannya ketika Park Chanyeol mengirimnya pesan bahwa lelaki itu sudah sampai untuk menjemputnya. Seperti yang semalam lelaki itu katakan, Chanyeol benar-benar akan mengantar dan menjemput Seungwan hingga lomba paduan suara antar sekolah terlaksana, yang artinya dalam seminggu ini dia akan berangkat dan pulang bersama lelaki itu.
"Eh—sorry, kak. Gue ketiduran semalem. Hehe," kata Seungwan seraya tersenyum kaku. Dia bahkan bingung dengan dirinya sendiri, bagaimana bisa dia melupakan Park Chanyeol saat Min Yoongi menelepon dan mengirimnya sebuah lagu.
Semalam, Seungwan sama sekali tidak dapat tidur. Dia terjaga hingga pukul dua dini hari. Bagaimana tidak? Semalaman ia bahkan terus mendengarkan dan mengulang-ulang voice note yang dikirim Min Yoongi berisi nyanyian lelaki itu dari penyanyi dan lagu favorite-nya.
"Oh, gitu. Gue kira lo marah. Chat gue frontal, ya?" Chanyeol tersenyum seraya menyerahkan helm yang dibawanya dari rumah kepada Seungwan, "Udah gih naik."
Seungwan bahkan lupa chat macam apa yang dikirim Chanyeol semalam. Pada akhirnya, Seungwan hanya bisa cengengesan seraya mengambil helm dan memakainya sebelum naik ke atas motor merah Kawasaki Ninja milik lelaki itu. Setelah itu, Chanyeol mengemudikan motornya membelah kemacetan jalan raya hingga pada akhirnya mereka sampai di sekolah. Motor Chanyeol sudah terparkir dengan manis di parkir khusus motor siswa.
"Wan, entar habis padus temenin gue nyari kado buat ultahnya Kak Yoora, gimana?" ajak Chanyeol setelah Seungwan turun dari motornya dan menyerahkan helm kepadanya.
"Kapan ultahnya emang, kak?" tanya Seungwan. Dia memang pernah bertemu langsung dengan Park Yoora, kakak perempuan Chanyeol yang saat ini tengah kuliah semester akhir di UI. Mereka bertemu saat Chanyeol mengundang seluruh anggota Paduan Suara di acara sweet seventeen lelaki itu tahun lalu.
"Besok lusa, gimana? Gue bingung mau ngasih kado apa soalnya. Kan lo berdua sama-sama perempuan, pasti ngerti soal yang beginian, kan?"
"Oh... ya udah kalau gitu." jawab Seungwan seraya tersenyum.
Chanyeol turun dari motornya seraya melihat jam tangannya, "Wan, udah jam segini. Gue duluan, ya? Ditunggu Kyungsoo di studio soalnya."
"Masalah lomba?"
Chanyeol mengangguk, "Iya. Gue cabut dulu, ya. Entar ketemuan lagi pas latihan. Dah." katanya seraya melambaikan tangan dan sedikit tergesa-gesa meninggalkan Seungwan yang tersenyum dan mengangguk, ikut melambaikan tangan ke arah Park Chanyeol.
Setelah kepergian Chanyeol, Seungwan berjalan sendiri menuju kelasnya. Selama perjalanan, ia dapat melihat para siswa yang menatapnya nyalang dan berbisik dengan terang-terangan seakan tengah membicarakannya. Rasanya tidak nyaman sekali. Semua tatapan mengarah padanya bahkan setelah ia sampi di kelasnya.
Suasana kelas langsung menjadi sepi dalam seketika. Ketika Seungwan mengedarkan pandangannya, ia dapat melihat berbagai jenis tatapan. Ada yang menatapnya terkejut, tak menyangka, penasaran, kagum, dan sebagainya. Begitu ia sudah duduk di kursinya, Joohyun dan Seulgi segera menghampirinya, mengerubunginya.
"Ini kok semuanya pada natap aneh gue kayak gitu?" bisik Seungwan kepada kedua temannya.
"Lo semalem nggak liat twitter, cin? Foto lo lagi makan siang kemarin sama Kak Yoongi udah kesebar tahu nggak? Timeline gue isinya lo berdua semua! Gila, kan?"
Seungwan berjengit, "Seriusan?"
Joohyun mengangguk, "Beneran, gue semalem bahkan sampe di spam anak-anak, pada nanyain ada hubungan apa lo sama Kak Yoongi, sumpah. Emang lo nggak ditanya sama anak-anak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORING SEUNGWAN✔
Fanfiction"Asal lo tahu," Yoongi mendekatkan wajahnya, menatap Seungwan dengan tatapan tajamnya yang sangat mengintimidasi Seungwan, "Gua gak akan ngelepasin lo begitu aja. Gua bahkan udah mulai ngebayangin gimana asiknya nindas lo sampai lo mampus." Berniat...