Part 3

9.7K 340 3
                                    

Kumohon tetap jadi readers yang setia ya.

Enjoy! 🌹

Manhattan 02.23 AM

Alarice terjaga saat merasakan  tenggorokkannya kering, perutnya terasa perih. Alarice  berjalan menuju dapur,ia kaget saat melihat pria setengah telanjang,punggung nya yang putih ada tato yang melekat didekat lehernya membentuk tanda-tanda yang tak pernah terlintas.

"Clev??" Suara Alarice sangat pelan dan bergetar

Alarice berjalan untuk duduk di kursi bar yang terdapat didekat pantry,Cleve ya benar itu Cleve dia sedang merokok, mungkin dahulu ia tidak merokok karena belum tahu rasa rokok. Kini berbeda

"Hey! kenapa kau bangun alarice?"ucap Cleve

"Jadi kau merokok?"

Cleve mematikan rokoknya dan membuang ketempat sampah yang berada didekatnya.

"aku hanya menghilangkan rasa bosanku"

Jawab cleve entahlah jawaban yang pantas atau tidak  ia berjalan duduk disampingku.

"alasan tak masuk akal cleve"

"Ya, memang aku hanya menghilangkan kejenuhan— bagaimana denganmu. Kenapa kau terbangun di dini hari sekali?"

"Lapar"

"Akan kubuatkan kau spageti. Kau hanya perlu duduk manis memperhatikanku disana ala"

Alarice memutar bola matanya, ia hanya mengikuti saran cleve untuk duduk saja. Ia memperhatikan cleve telanjang dada punggungnya yang halus.Membuatnya sulit untuk menelan salivanya sendiri

Cleve sibuk dengan mengiris bawang, dan memasukkan mie kedalam panci mendidih. Menuangkan bumbu kedalan piring.

"Sudah siap"ucap cleve

Cleve duduk dihadapan Alarice . Menaruh spageti diatas pantry yang harumnya sudah memenuhi ruangan ini

"Makanlah"

Alarice menggulung mie spaggeti dan memasukkan kedalam mulutnya merasakan sesuatu yang enak.

"Hmm enakk, Bagaimana bisa kau masak"

"aku mengetahuinya sedikit-dikit"ucap Cleve

Alarice tidak berani mendongak, Cleve sedari tadi selalu menatapnya ia tidak tahan jika ditatap cleve. Seakan jantungnya akan melompat keluar

"Jam 7 malam nanti temani aku,hari ini kau dirumah saja jangan kemana-mana"

Alarice mendongak kaget peraturan macam apa itu,tidak boleh keluar dasar pemerintah ketika alarice ingin protes cleve sudah menelak duluan.

"tidak ada penolakan,atau kau akan mendapat hukuman."

Sudah jam 2 sedari tadi alarice hanya diamm saja dipenthouse yang tidak berpenghuni ini, tetapi tiba-tiba ponsel Alarice berdering,Ia kira cleve ternyata milla sahabat yang sejak lama belum bertemu.

"Iya ada apa mill?"

"Datang, keapartemenku hari ya aku merindukanmu!"

"okee aku akann kesana,aku juga merindukan muu milla"

"Baiklah, kutunggu kau Ala"

Alarice bersiap dengan dress diatas lutut dan sepatu sneakers putih biasa favoritnya. Saat ingin keluar dipintu sudah dijaga 3orang pria berjas.

Alarice melihat nametag salah satu yang tertera Max.

"Maaf nona alarice anda tidak di izinkan keluar oleh tuan cleve"ucap max

"tadi saya sudah bilang,minggir"

Alarice segera berjalan keluar jika berlama-lama bisa tidak di izinkan,ia menstop taksi.

To, Cleve S

aku keluar ke street lower east side, bosan sekali sendiri dipenthouse tak berpenghunimu itu.

Alarice berjalan dijalan 73th avenue dekat apartemennya milla, Kini ia sudah berada didepan tepatnya depan kamar apartemen milla yang begitu besar tidak terlalu mewah.

"milla bukain mill"

Seketika pintupun terbuka menampakkan wanita cantik, yang telah lama tidak bertemu. Alarice langsung memeluk milla.

"This is you alarice?, omg your soo beatiful ala miss you"

"Aku juga merindukanmu milla"

Kini kami tengah menonton film kesukaan kami telah 3 seasons kini memasuki seasons ke4

From Cleve S

Pulang atau akan kujemput, aku tahu kau bersama millaKau sangat ingin dihukum?

Alarice hanya memutar bola matanya, kini ia harus pulang sungguh ia tak berniat pulang tapi bagaimana jika aku dijemput akan ada urusan memalukan.

"Bye milla! Aku akan mengunjungimu lain waktu! I love youu"

Teriakan alarice membuat milla tertawa melihat tingkah sahabatnya ini.

Alarice akan menelpon Cleve dahulu ia tidak ingin untuk naik taksi jam segini banyak taksi yang tidak kosong.

'Jemput aku di 73th avenue ya bisa atau tidak?'

'aku masih ada pekerjaan, Tapi aku akan menturuh max. Kau tunggu disana'

'Iyasudah'

Sesaat kemudian mobil Ferari datang dihadapan alarice

"Masuklah"

"Katamu Max yang akan menjemput"

"Rupanya aku masih punya waktu, Masuklah ala"

Comfortable (Love you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang