Part 30

4K 146 2
                                    

Cleve masih duduk diranjang Alarice dan hanya memperhatikan wajah Alarice "Cleve kumohon jangan tatap aku terusss"

Namun Cleve masih dengan tatapannya, bagaimana bisa Cleve membuat Alarice salah tingkah. Tangan Cleve meraih wajah Alarice dan menciumnya kembali, entahlah sudah ciuman keberapa.

"Kau hampir membuatku gilaa Ala" ucap Cleve dengan melepaskan ciumannya beralih menatap Alarice

Alarice tersenyum lembut dan mencium lembut bibir Cleve, pintu terbuka menampakkan Ross yang mematung "Hmm.. maafkan ibu—

"Ibu meng—

Ucapan Cleve sudah lebih dulu dipotong oleh Alarice ibunya datang Cleve malah ingin berceramah "Ada apa bu?"

"Tidak ibu bisa keluar dulu jika ka—

"Tidak bu. Masuk saja aku merindukanmu kemarilah" Telapak tangan Alarice melambai memberi petunjuk agar Ross masuk kedalam

Ross berjalan mendekati ranjang dan menaruh buah yang telah ia bawa dinakas "Pria bodoh ini tidak mengabarkan ibu Ala, brian yang menghubungi ibu" ucap Ross melirik Cleve

Alarice terkekeh mendengar penuturan ibu Cleve "Dia memang bodoh sekali bu, mohon dimaafkan"

Pria yang sedang dibicarakan hanya memutar bola matanya kesal, dua wanita yang dicintainya sangatlah pintar untuk mengejeknya. Ross terkekeh kembali tangannya menyentuh perut Alarice yang masih datar. Ross sudah tahu akan kehamilan Alarice.

"Jaga cucuku ya?"

Alarice menatap ibunya bingung, dia lupa menanyakan pada Cleve apa benar dia hamil? "Maksud ibu? Aku ha—

"Astaga.. pria bodoh ini belum memberitahumu?"

Ucap Ross kesal, Alarice hanya menggeleng menandakan belum. Cleve belum memberitahunya "Kau hamil Ala usia kandunganmu sudah seminggu. Ibu sangat khawatir pada kandunganmu"

Wajah Alarice berubah menjadi merah ia meneteskan air mata "Apa benar Cleve?" Alarice menyentuh lengan Cleve

"Right."

Dering ponsel tiba-tiba berbunyi "Maaf-maaf ayahmu menelfon Cleve sebentar ibu akan kembali"

Cleve menatap Alarice yang masih menangis "Why Ala? Why you cry?"

"Apa kau tidak ingin memiliki ket—

Alarice memeluk Cleve perasaannya bercampur antara sedih dikala dirinya memiliki seorang baru ibunya tidak menemaninya, Ayita Jhone ibu Alarice yang telah meninggalkannya pada saat ia 15 ibunya terkena penyakit jantung. Dan tidak terselamatkan.

Dan rasa senang ia mengetahui bahwa dirinya akan memiliki seorang yang akan menemaninya kelak. "I'm happy, but I'm sad ibuku tidak disini ibuku tidak hadir disini saat aku sedang bahagia dan akan memiliki keturunan. I miss Ayita"

"Jangan menangis Ala, aku sangat benci melihatmu menangis. Ibumu pasti akan senang melihat anak wanitanya bahagia bahkan ibumu kini ada tepat diatas kita, namun terhalangu oleh alam. Alam yang berbeda disini ada Ross anggap saja dia ibumu. Disini ada aku yang akan menjagamu jadi kumohon jangan menangis. Like you say I'm here..."

Alarice mendongak agar dapat menatap wajah Cleve "I love you..."

"I very love you too..."

Cleve mengecup wajah Alarice tangannya masih mengelus lembut rambut Alarice.

"Jaga juniorku ya?"

Pipi Alarice merah saat Cleve mengatakan itu ia tersenyum manis "Jaga punyaku juga ya?"

"Kau menggodaku?" Tanya Cleve dengan kekehannya

"Tidak, aku tidak mau punyaku disentuh wanita lain. Itu hanya milikku"

"Sentuh bagian mana yang tidak boleh disentuh wanita lain Ala, aku ingin kau menyentuhnya" Ucap Cleve menatap wajah Alarice yang masih sangat merah

Alarice mulai menyentuh dibagian bibir setelah itu rahang kokoh milik Cleve dan yang terakhir Alarice menyentuh bagian sensitive milik Cleve dan dia meremas kecil.

"Heyy! Heyyy.. Alarice kauuuuu.."

Cleve terdiam saat bibir Alarice mengecup bibirnya lembut bahkan sangat lembut. Cleve membalas dengan sangat nafsu Alarice bahwa Cleve kini sedang bergairah.

Comfortable (Love you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang