Part 25

3.6K 142 1
                                    

Saat Mereka sudah tiba didepan gedung Lower Plaza, Alarice takjub melihat tingginya gedung ini hal itu membuatnya ingat dahulu terakhir kali dirinya kesini bersama ibunya, disaat umur 5.

Mengingat orang tua Alexis yang memiliki assets dibeberapa sekolah yang ada di new york itu membuat Alarice tidak aneh jika Alexis  bisa menyewa gedung yang sangat amat terkenal ini.

"Aku bahkan bisa membeli gedung ini Ala, jika kau mau"

Mendengar ucapan Cleve Alarice menoleh mendapati Cleve disampingnya yang merangkul pinggangnya possessive Alarice tersenyum.

"Tidak, Aku ingin yang lebih besar dari gedung ini. Apa kau mampu?"

Setelah Alarice mengatakan itu Cleve mendekati wajah Alarice dan mengedipkan mata kanannya.

"Apapun untukmu baby"

Kemudian Cleve langsung merangkul Alarice kembali dan berjalan memasuki  Lower Plaza sudah banyak paparazzi yang berbaris tepat didekat pintu masuk, tidak perlu heran jika paparazzi akan datang. Alexis adalah model dari Vogue Magazine.

"Abaikan saja paparazzi itu, kau jangan berjalan terlalu cepat Ala. kakimu masih sakit kan"

Tangan Cleve menarik Alarice untuk mendekat karena Alarice berusaha berjalan cepat untuk tidak diserbu oleh paparazzi. Alarice berusaha menatap Cleve yang setengah memeluknya.

"Mereka memotret kita, kau bisa jadi perbincangan nanti"

"Mengapa memang?"

"Aku malu berjalan dengan pria player sepertimu"

Seketika mata Cleve langsung terarah pada Alarice "kau menggodaku?"

Setelah itu Cleve menarik dagu Alarice untuk mendekat, Cleve mencium bibir Alarice lembut seketika kilatan blitz semakin menjadi. Alarice mencoba melepaskan ciuman mereka.

Sayang sekali! Cleve semakin memperdalam ciumannya, setelah beberapa menit Cleve mencium Alarice ia menghentikan aksinya.

"Hi Cleve! Hi Alarice! Kalian datang juga"

Belum sempat Alarice mengeluarkan umpatan kesalnya terhadap pria yang sempat Ia sebut player ini, Ada seseorang yang memanggilnya. Alarice menatap wanita yang memanggilnya itu.

"Millaaa.. Kau selalu suka berteriak seperti itu"

Milla tertawa menatap sahabatnya gemas, Alarice sangat cantik Milla menatap Cleve sejenak setelah itu menatap Alarice kembali.

"Kau tahu Ala? Bahkan Alexis sekarang sudah tidak seperti dulu.Dia sangat baik katanya dia sudah lelah untuk membully terus" Milla terkekeh saat mengingat jikalau seorang Alexis menyerah.

"Aku sangat merindukannya, berarti pikiranku salah tentang dia? Astaga aku harus menemuinya milla"

Tangan Alarice meraih tangan Milla dan berlari kecil untuk dapat masuk kedalam, Cleve hanya mengumpat kesal saat menatap Alarice yang melupakannya begitu saja.

"Alaa"

Cleve memanggil nama Alarice bahkan sedikit berteriak, Alarice hanya tersenyum menatap Cleve yang juga berlari kecil tetapi seperti malas mengejarnya.

Setelah tiba didalam gedung Alarice menatap wanita yang sedang berjalan kearahnya, Alexis tidak salah lagi. Dia memang cantik rambutnya yang blonde membuatnya terlihat sangat cantik.

"Alarice?"

Alexis bertanya saat telah tiba dihadapan Alarice, Cleve hanya memandang keduanya. Alarice tersenyum saat Alexis bertanya padanya.oh iya Milla sudah tidak tahu kemana sepertinya sedang berpacaran.

"Iya"

"Im Alexis, Ala"Alexis memeluk Alarice dengan sangat erat,

"I know ,im soo miss you" Alexis melepaskan pelukannya

"Maafkan aku dulu tel—

"Tak apa, Lupakan saja. Yang terpenting sekarang kau sudah berubah, maafkan aku yang sudah mengira dirimu akan—

"Tidak Alarice, aku sudah menyesal dan aku tidak akan melakukan hal buruk lagi. Setelah beberapa tahun aku mengeluarkanmu dari sekolah, ayahku memarahiku

"Sebab karena ulah pacarmu Ala, Dia mengancam Perusahaan ayahku jika masih berani menyakitimu" Mata Alexis beralih ke Cleve dan kembali menatap Alarice

"Aku dipenjara selama satu minggu, karena ketahuan membully anak pengusaha yaitu teman pacarmu- kau tahu kata pacarmu itu balasan dari Alarice"

"Dan dari situ aku mulai ingin berubah, karena diriku nama ayahku menjadi jelek"

"Aku berusaha berubah juga karena ulah pacarmu"Alexis sedikit berbisik

"Bagaimana bisa kau menurut padanya?"

Kemudian Cleve berdiri wajahnya tampak kesal saat menatap kedua wanita dihadapannya menggosipkan dirinya.

"Hey! Aku mendengar kalian"

##

Vote this story if you like!!!

Comfortable (Love you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang