Part 10

6.4K 198 0
                                    

Blushing. pipi Alarice seketika memerah padam sangat merah "dasar pria mesum" ucap Alarice dengan pipi masih merah.

Cleve tertawa melihat tingkah Alarice yang menggemaskan pipinya merah terlihat lucu. Cleve mencium sekilas pipi alarice "pipimu lucu"

'sialan bagaimana bisa memalukan ala' umpat hati Alarice.

"Kau mau tidak makanannya? atau kuhabiskan?"

"Aku ingin kau Ala, habiskan saja, tetapi aku ingin menghabiskanmu"Cleve mencium leher alarice dan membuat tanda lagi

"Cleve stop." Ucap Alarice "Kau sudah membuat tanda dimana-mana sudahlah Cleve"

"Tapi aku belum puas, jika nanti tak ada rapat akan kuterkam kau Ala"

"Jam berapa kau rapat?"

"2 Jam lagi aku kembali kekantor"

Wajah Alarice berubah seperti kecewa seketika Cleve memperhatikannya.

"ala..kau baik?"

"yeahh..aku baik"—baru saja aku sangat ingin bersamamu Cleve,aku merindukan dirimu — dalam hati Alarice

Cleve sedari tadi hanya memperhatikan Alarice mulai dari ujung kaki hingga puncak kepala dan ia tersadar ada beberapa memar dipaha, ia juga bisa melihat dibalik kemeja Alarice yang transparan.

Cleve menarik dagu alarice pelan agar menatapnya.

"Aku melukaimu Ala? semalam aku baru saja melukaimu" Ucap Cleve sembari memegang pipi ala "Aku berjanji Ala jika ini menyakitimu aku tidak akan pernah melakukannya lagi." Raut wajah Cleve sangat sedih yang seperti orang menyesal sangat menyesal.ia memegang paha memar Alarice.

"aww.." Alarice hanya bingung menatap Cleve yang aneh. tadi dia ingin menerkamku sekarang, Aneh. ucap Alarice dalam hati "tidak papa Cleve ini hanya memar biasa."

"Maafkan aku ala, seharusnya kau bisa bilang jika aku menyakitimu. aku bisa menghentikannya" Kali ini Cleve melepaskan tangannya dari pipi Alarice namun kini ia mulai membuka kancing kemeja Alarice "Aku ingin melihatnya apa saja yang telah kuperbuat."Cleve melihat dibahu alarice banyak sekali bekas membiru,diperut dan disekitaran payudara.

"Sialann betapa bodoh diriku membuatmu seperti ini Ala"

"aku tak apa, sudahlah cleve" Ucap Alarice gantian kali ini ia memberanikan diri memegang pipi Cleve. "Aku melakukannya untukmu" Alarice mencium bibir Cleve sekilas.

"Alarice apa ini sakit?" Cleve mengambil handphonenya entah apa yang ia lakukan dan meletakan kembali "Aku menyuruh Max membawakan obat pereda sakit."

"Iya ini sakit,tapi tak begitu sakit. Untuk apa Cleve aku tak apa"

Kini Cleve berdiri dan berjalan menuju pantry dan setelah selesai mengambil apa yang perlu Cleve berjalan membawa mangkuk yang berisi handuk kecil dan air hangat.

Cleve duduk disamping Alarice yang masih dengan pakaian atas terbuka ia mulai memeras handuknya dan mengompres dibagian bahu.

Tiba-tiba ada suara bel berbunyi Cleve menaruh kembali handuknya dan berdiri "tutupi badanmu dengan baju atau bantal aku yang akan membuka pintu."

"Selamat siang tuan,"Max menunduk dan berdiri kembali tegap "Ini obat yang tuan pesan"Max memberikan obatnya.

"Terimakasih Max, sekarang kau boleh pergi"Cleve menutup pintu dan kembali menuju sofa yang masih memperlihatkan Alarice.

"Ala ini obatnya , Aku akan mengolesnya mulai dari belakang saja berbalik Ala"

"Baiklah, tetapi pelan-pelan saja Cleve"ucap alarice lirih

"Iya"

Cleve mulai mengoles obat salep tadi ke punggung mulus alarice,setelah itu bahu.saat ingin mengoles ke bagian payudara

"Aku bisa melakukannya yang ini"Ucap Alarice. 'jika kau yang mengoles aku tak tahan cleve '

"Biklah Ala"Cleve memberikan salepnya kepada Alarice, ia hanya terdiam menatap Alarice.

"Kau tidak jadi berangkat untuk kekantor Cleve?"ucap Alarice

"Tidak aku ingin menemanimu"

"Tidak bisa!!! jika kau menemaniku aku tak akan ingin bersamamu!!! kau harus berangkat Cleveeee!"ucap alarice mulai berdiri

"Ala, Jangan seperti itu nanti kau sakit"

"Terserah saja, cepatlah Cleve jika kau tak berangkat aku akan sangat amat membencimu!"

Sometimes i just tired with the own feel.

TBC

Comfortable (Love you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang