Part 24

3.4K 129 0
                                    

'Merindukanmu'
                       A❤️

Brengsek. Alarice mengumpat kesal siapa dia Alarice yakin dia mengenal pria yang sedang menerornya ini.

"I think you Cleve, but who's ?"

Bunga yang tadi sempat Alarice sanjung. Kini Alarice melempar ke sembarang tempat. ada kalimat A diakhir,

"Alexis? No..No..No A... Alex?"

Pikirannya berkecamuk, Tubuhnya lemas surat yang sempat Alarice pegang Ia buang. Kakinya melangkah mencari ponselnya.

Ponselnya terletak di atas sofa, Alarice bergerak cepat mengambilnya. Ada beberapa pesan yang masuk Alarice menggeser membuka pesan yang tidak ada nama.

From, No Name

Bagaimana indah bukan bunganya, Ala?

Bibir Alarice mengumpat kesal, mengingat ke masa dulu itu sangat sulit dibandingkan dengan sekarang, Tiba-tiba ponselnya berdering Alarice pun langsung menjawab.

"Iya, aku akan bersiap

"Iyaaa, Byee"

Setelah menelpon Alarice langsung memasuki kamar mandi, dirinya tidak sadar bahwa kini sudah jam enam sore.

Tanpa menunggu lama Alarice telah selesai mandi dan kini Alarice hanya memakai bathrobe nya setelah itu ia memakai gaun putih yang ada didalam lemari ia sempat membawanya kemarin, terdapat manik bunga dilingkaran pinggangnya

Pikiran Alarice tidak lagi tentang bunga ataupun surat, Alarice sesekali melirik jam yang sudah menunjukan pukul tujuh. Ia memoles bedak dengan sangat natural. Tidak ada yang special Alarice hanya memakaikan lipgloss strawberry nya.

Ah...sialannn.. kaki Alarice sangat tidak bisa untuk digerakkan jika menggunakan sepatu sialan yang disebut heels itu.

Tarik napas keluarkan... fakta yang membuat Alarice kesal ya kakinya sakit bila terlalu banyak gerak, Alarice berjalan pelan menuju keluar kamar.

Tanpa waktu lama Alarice dapat melihat Cleve yang tengah menutup pintu kamarnya, Alarice tidak tahu menahu tentang Cleve yang sudah tiba di penthouse miliknya ini.

Bahkan Cleve sudah selesai, kemeja putih yang Cleve gunakan membuat badan nya yang kekar terlihat samar— Cleve tersenyum dengan senyuman manisnya.

"Bahkan aku tidak tau kau sudah tiba Cleve?"

Jujur saja Cleve terpaku saat melihat Alarice yang sangat cantik, Tak ayal pertanyaan Alarice pun tidak dijawab oleh Cleve.

Hal itu membuat Cleve mendekati Alarice tangannya meraih pinggang Alarice . Cleve mendekatkan wajahnya pada Alarice setelah itu mengecup bibir Alarice hanya untuk beberapa detik.

"Aku lapar"

Detik itu juga Alarice tertawa geli mendengar bisikan Cleve yang seperti singa yang lapar

"Kita bisa mampir ke Slade Resto dulu kan jika kau mau?"Alarice mengedipkan mata kirinya.

Hal itu membuat Cleve semakin geram, Bibir Cleve kini langsung mencium bibir Alarice tanpa jeda sekalipun. Namun Alarice mengigit bibir Cleve sehingga membuatnya meringis

"Ala, aku lapar, aku ingin memakanmu"

Sialan kau Cleve! Alarice hanya tersenyum geli melihat tingkah laku Cleve. Namun Cleve hanya menatap Alarice dalam matanya sangat menunjukkan bahwa dirinya sedang bergairah.

"Sudahlah Cleve"

Cleve pun tersenyum lagi, dan membawa Alarice untuk berangkat sekarang tangannya masih melingkar dipinggang Alarice . Cleve memasuki mobil diikuti Alarice yang duduk di Seatbelt penumpang.

Kali ini Cleve menyetir dengan kecepatan biasa. Jalanan masih ramai apalagi jika untuk menuju ke gedung Lower Plaza itu sangat ramai.

"Kakimu masih sakit? Jika sangat sakit kita bisa kedokter. Tidak usah menghadiri acara sialan itu Ala"

Ucapan Cleve membuat Alarice mendongak menatap lelaki yang sedang menyetir mobil itu.

"Tidak, aku masih bisa jika untuk berjalan"

"Tidakklah kau meli—

"Im..fine..Cleve...Why? Im fine aku akan selalu disampingmu aku berjanji jika kakiku mulai sakit aku akan langsung mengatakannya padamu"

"Astaga, baiklah-baiklah"

###

Vote and comment ya heheheh :3

Comfortable (Love you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang