Part 22

3.6K 160 1
                                    

Setelah sampai dipenthouse, Cleve menggengam erat tangan Alarice dan mereka jalan memasuki penthouse yang telah lama tidak Alarice melihatnya.

Cleve mengantar Alarice ke kamar, kali ini berbeda tidak ada maid yang menyambutnya, kata Cleve sekarang hanya ada Bibi Selly yang akan datang pagi dan sore pulang.

Saat telah tiba di kamar yang dulu ditempati Alarice, Alarice menunduk ia tidak ingin untuk tidur sendiri

"Cleve?"

"Tatap aku jika berbicara"

Cleve menggenggam tangan Alarice dan tangan kananya mencoba mengelus rambut Alarice yang berwarna dark brown. Alarice pun menatap Cleve.

"Ada apa lagi princess??"

Alarice mengelus rahang Cleve, tangan kirinya ditaro didada Cleve

"Aku ingin tidur bersamamu, boleh?"

Cleve tersenyum menatap wajah wanitanya, Cleve pun memeluk Alarice setelah itu menggendongnya ke kamar sebelah, Alarice pun mengalungkan tangannya keleher Cleve.

"Apapun untukmu baby"

Cleve menaruh Alarice dikasur kingsize Setelah itu ia tersenyum menatap wajah alarice yang dihadapannya, Cleve menindih Alarice,

"Aku ingin melakukannya, tapi jika kau tak sedang menginginkanya aku tidak akan—

"Lakukan"

Cleve tersenyum saat Alarice mengatakan dia mau melakukannya, Tanpa pikir panjang Cleve mencium bibir Alarice dengan gairahnya.

Setelah itu beralih keleher jenjang Alarice, Tangan Alarice berada dirambut Cleve,

"Cleve kumohon berhenti, kau sudah melakukannya 5ronde"

Tubuh alarice sangat berkeringat, terlihat lelah berbeda dengan Cleve yang masih menginginkan lagi, bagaimana tidak lelah.

Mereka melakukannya 5ronde, saat jam sudah menunjukkan pukul 2dini hari Cleve tidak sedikitpun terlihat lelah.

"Aku ingin tidur"

"Baiklah princess, tidurlah"

Cleve tersenyum dan ikut berbaring disamping Alarice, Alarice memeluk Cleve ia menyandarkan kepalanya didada Cleve yang telanjang.

Ia memejamkan mata menghirup wangi khas tubuh Cleve, jujur Alarice merasa tak percaya bahwa pria yang baru saja bercinta dengannya mencintainya.

"Cleve, besok aku ingin kau menemaniku,

"Besok ada temanku yang berulang tahun"

"Teman siapa? Milla"

Alarice mendongak supaya dapat melihat wajah Cleve, dia mengelus rahang Cleve.

"Alexis, you know this girl?"

Saat Alarice masih memegang rahang Cleve, kini berbeda Rahangnya mengeras.

"No!"

"Akan terlihat pengecut bila aku tidak datang"

Wajah Cleve memerah menahan amarahnya, Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada Alarice lagi, Dahulu Alarice dikeluarkan dari sekolah- walaupun dirinya sempat dibully oleh Alexis.

"Jika kau tidak mau menemaniku, Aku akan pergi sendiri"

Alarice melepaskan tangannya dari wajah Cleve dan berbalik badan membelakangi Cleve.

Cleve menghela napas pasrah, Ia mengusap rambut Alarice lembut.

"Heyy? Aku belum menjawab,

"Aku akan menemanimu besok Alarice"

Tak ada jawaban, Pikir Cleve alarice benar-benar marah padanya sehingga tak mengatakan sesuatu.

"Ala?"

Cleve bangun dan menyampingkan rambut Alarice yang menutupi wajahnya, bukan marah rupanya Alarice tertidur.

Saat Cleve melihat punggung mulus Alarice yang sedikit terlihat, mengingat itu Ia kembali bergairah, dan menggelengkan kepala. Berusaha melupakan hasratnya.

"Tidur nyenyak, Princess"

Cleve mengecup puncak kepala Alarice lembut,

"I love you"

Setelah itu Cleve menarik selimut sebatas dadanya, dan mereka terlelap menggapai mimpi.

###

Vote ya ❤️❤️

Comfortable (Love you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang